Another Love - 01

14.2K 511 15
                                    

"Kami ingin menjodohkanmu dengan gadis Hyuga pilihan Ayah." ucap pria paruh baya yang sedang duduk diatas sofa milik keluarga Uchiha disana.

Sasuke memijat keningnya pelan.

"Apa maksud ayah? Ayah tahu, kan? Aku sudah memiliki Sakura." jawabnya kesal karena ia akan dijodohkan begitu saja dengan gadis yang tidak ia cintai.

"Kami tahu, Sasuke! Tapi gadis itu tidak jelas asalnya. Ia bahkan tidak punya keluarga sama sekali. Sedangkan Hinata adalah gadis keturunan Hyuga, yang pasti akan sangat cocok bila ia bersamamu." ucap Fugaku, sebenarnya ia tahu bahwa putra bungsunya itu sudah memiliki kekasih bernama Sakura. Gadis itu bahkan sering sekali mengunjungi kediaman Uchiha tersebut.

"Ibu.." Sasuke melirik kearah ibunya, Mikoto.

"Maaf Sasuke-kun, tapi ucapan ayahmu itu benar." ucap Mikoto sambil memandang sendu kearah putra bungsunya itu.

Mikoto memang sudah terbiasa dengan kehadiran Sakura yang selalu datang kerumahnya, membantunya memasak, bahkan ia sudah merestui hubungannya dengan Sasuke, namun karena gadis itu adalah gadis yang tidak tahu asal usulnya dari mana, ayahnya merasa bahwa Sakura tak pantas bersanding dengan Sasuke.

"Ayah tunggu jawabanmu, Sasuke." ucap Fugaku, lalu pria itu beranjak pergi meninggalkan istrinya dan juga anak bungsunya.

"Aku berangkat dulu." pamit Sasuke pada ibunya.

"Kau tidak ingin sarapan dulu?" tanya Mikoto. Pemuda itu menggeleng lalu pergi menuju mobil mewah miliknya dan berangkat menuju sekolahnya.

.
.
.
.
.

"Ohayo, Hinata.. Shion.." sapa gadis berambut merah muda kepada kedua gadis yang sudah menjadi sahabatnya sejak lama.

"Ohayo, Sakura." balas Shion sambil tersenyum. Sedangkan Hinata membalasnya dengan senyuman.

Sakura menyimpan tas selempang miliknya diatas meja, lalu tiba-tiba saja ia tersenyum ketika dirinya melihat sang kekasih yang baru datang dari arah pintu.

"Sasuke-kun." panggilnya riang, gadis cantik itu menghampiri kekasihnya yang duduk didepan.

"Ohayo, Sasuke-kun." sapa Sakura, tanpa menghilangkan senyuman dibibirnya.

"Hn." Gumam Sasuke. Sakura merasakan ada hal aneh dengan kekasihnya ini. Sasuke terlihat lesu dan tidak bersemangat.

"Sasuke-kun, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?" tanyanya khawatir.

"Aku tak apa, Sakura." jawab Sasuke mencoba menampilkan senyumnya pada Sakura.

Mata onyx milik pemuda itu melirik kearah lain, dan bertatapan dengan gadis cantik berambut indigo, Hinata.

Pemuda itu menatap Hinata yang juga sedang menatapnya. Sebenarnya gadis Hyuga itu sudah tahu tentang perjodohannya dengan Sasuke, namun ia bertekad tidak akan menerimanya karena Sasuke sendiri adalah kekasih dari sahabatnya.

Bel masuk pun sudah berbunyi, Sakura akhirnya kembali ketempat duduknya yang sebangku dengan Shion. Sedangkan Sasuke sebangku dengan pemuda berambut pirang, Naruto.

Selama jam pelajaran, gadis pink itu selalu memperhatikan Sasuke, ia merasa ada yang aneh dengan kekasihnya. Sasuke pasti sedang nenyembunyikan sesuatu darinya, pikir Sakura.

.
.
.
.
.

Waktu berjalan cepat, tak terasa kini bel pulang telah berbunyi. Seluruh murid akhirnya berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing, kecuali pemuda berambut raven yang kini masih berada dikelasnya.

"Sasuke-kun, mau pulang bersama?" ajak Sakura pada Sasuke. Namun pemuda itu menolaknya, karena beralasan akan ada urusan dulu. Gadis merah muda itu tentunya kecewa, sejak pagi, istirahat, bahkan kini pulang, pemuda itu tak berbicara padanya sama sekali.

Hal itu membuatnya bertanya-tanya, ia berusaha berpikir, apa mungkin dirinya berbuat salah? Hingga Sasuke mengabaikannya sekarang? Namun kembali ditepisnya pikiran negatif itu.

"Sakura!" Gadis itu tersentak ketika merasakan pundaknya ditepuk.

"Shion! Kau membuatku terkejut!" keluhnya. Shion hanya tertawa kecil.

"Hihi, maaf Sakura. Kita pulang bersama saja yuk?" ajak Shion, Sakura pun menyetujui ajakkan sahabatnya itu.

.
.
.
.
.

"Teme, kenapa tidak pulang bersama Sakura-chan?" tanya Naruto pada Sasuke yang berada disampingnya. Kini mereka sedang berjalan kearah toilet karena Naruto yang meminta Sasuke mengantarnya.

"Bukan urusanmu, Dobe!" jawab pemuda itu ketus. Naruto hanya mengembungkan pipinya kesal.

"Dasar! Aku masuk dulu, kau tunggu disini Teme!" perintah Naruto sambil masuk kedalam toilet itu, namun tiba-tiba saja pemuda berisik itu kembali.

"Kenapa, Dobe?" tanya Sasuke ketika melihat Naruto kembali lagi.

"Ahaha, tidak Teme! Aku cuma ingin menitipkan ini padamu." ucap pemuda itu sambil menyerahkan sebuah gelang kepada Sasuke.

"Apa ini?" Tanyanya lagi.

"Itu gelang milikku, aku tak ingin gelang itu nanti kebasahan." jawab Naruto, lalu setelah itu ia pun kembali masuk kedalam toilet.

Sasuke memegang benda aneh yang diberikan Naruto padanya. Sebuah gelang berwarna coklat polos dengan sebuah gantungan berbentuk hati.

"Ck, apa bagusnya gelang ini?" gumamnya sambil menatap gelang tersebut.

Dan seketika itu juga ada Hinata melihat dirinya yang sedang menyandarkan punggungnya ditembok.

"Ah! Itu Sasuke-kun." batin gadis tersebut. Ia mendekati pemuda itu untuk berniat membahas soal perjodohannya. Namun seketika ia menghentikan langkahnya ketika melihat pemuda itu sedang memegang sebuah benda yang sangat ia kenali.

"G-gelang itu!" batin Hinata sambil menatap pemuda itu terus.

"Ya tuhan! J-jadi selama ini.. Sasuke-kun adalah cinta pertamaku?" batinnya lagi dengan tidak percaya.

Dengan segera gadis itu mendekati Sasuke yang masih asyik memegang benda yang menurutnya aneh.

"Sasuke-kun." panggil Hinata.

"Hn?" Sasuke menoleh kearah gadis hyuga itu.

"A-apakah... G-gelang itu milik Sasuke-kun?" tanya gadis itu tidak sabar.

"Ini-" Baru saja ia ingin menjawabnya, Naruto sudah kembali dari toilet, dan memanggilnya.

"Teme! Lho? Hinata-chan, kenapa ada disini?" tanya pemuda itu ketika menyadari bahwa ada Hinata disana.

"Sudahlah, dobe! Kita pergi." Sebenarnya Sasuke malas bertemu dengan Hinata, dirinya ingin cepat-cepat pergi dari sana.

"Ya sudah, kalau begitu Hinata-chan. Kami pamit dulu." pamit Naruto sambil menyusul Sasuke yang sudah meninggalkannya duluan.

Sedangkan Hinata termenung. Dirinya kini tahu siapa cinta pertamanya itu. Ia mem-flashback masa kecilnya ketika ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang tiba-tiba saja memberikannya sebuah gelang couple, dan dari situlah dirinya pertama kali jatuh cinta dengan seorang laki-laki.

Sejak saat itu ia selalu menunggu anak laki-laki yang memberikannya sebuah gelang kepadanya dibawah pohon Sakura, tempat ketika mereka pertama kali bertemu. Namun anak laki-laki itu tak kunjung muncul. Ia ingin sekali menanyakan siapa nama laki-laki itu, namun bahkan hingga sekarang Hinata tak pernah bertemu lagi dengan anak laki-laki itu.

Hinata mendesah pelan, ia tersenyum senang.

"Akhirnya aku menemukan cinta pertamaku."

T b c

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang