Another Love - 12

4.9K 346 15
                                    

"Oh Iya, kenapa akhir-akhir ini kau jarang terlihat bersama Sakura?"

Sebuah pertanyaan yang membuat Hinata kembali terkejut.

"M..maksudmu? Tidak kok. Aku masih sering bersama Sakura." jawab Hinata sedikit gugup.

"Begitu ya? Tapi kelihatannya Sakura sekarang lebih sering bersama Shion daripada denganmu,"

"M-mungkin perasaanmu saja, Naruto-kun."

Hinata mendesah lega ketika Naruto berhenti bertanya kepadanya. Namun baru saja beberapa menit terdiam, Naruto kembali membuka percakapan.

"Ngomong-ngomong, kita sudah lama tidak mengobrol seperti ini ya, Hinata-chan." kata Naruto.

Hinata menoleh ke arah Naruto yang kini sedang memamerkan senyumnya. Entah kenapa, ada perasaan yang menyelusup ke dalam hatinya. Ia merasa tidak asing dengan senyuman itu.

***

Di sisi lain, Sasuke menyetir mobil dengan perasaan tenang, walaupun masih belum setenang mungkin, namun setidaknya ia tenang karena Hinata tidak mengacaukan acaranya. Ia mengendarai mobil menuju kediaman Sakura, ia berharap dapat bertemu dengan kekasihnya itu.

Akhirnya, ia pun sampai di depan pintu gerbang kediaman Sakura. Ia segera turun dari mobil lalu membuka gerbang tersebut. Sasuke memang sudah sering mengunjungi rumah Sakura sejak mereka berpacaran.

Setelah Sasuke masuk, ia kembali melangkahkan kakinya menuju pintu rumah Sakura. Namun langkahnya terhenti begitu melihat seorang gadis yang dicarinya kini sudah berada tak jauh darinya. Sakura terlihat sedang menyiram tanaman yang berada di halaman rumahnya. Dengan cepat Sasuke mendekatinya.

"Sakura." panggil Sasuke.

"Sasuke-kun? Mau apa kau datang ke sini?" tanya Sakura tak menyangka Sasuke akan mendatanginya lagi.

"Sakura. Ada yang ingin aku bicarakan padamu." kata Sasuke sambil mengambil tangan kiri Sakura lalu menggenggamnya.

Sasuke menatap cemas ke arah Sakura ketika melihat gadis itu hanya terdiam saja. "Sakura?"

"Pulanglah, Sasuke-kun. Aku sedang tidak ingin diganggu."

Sakura melepaskan genggaman Sasuke pada tangan kirinya. Ia lalu berniat meninggalkan Sasuke, namun pemuda itu menahannya.

"Tunggu Sakura," tahan Sasuke.

"Aku ingin bicara padamu." Sakura hanya terdiam. Sasuke lalu melanjutkan perkataannya.

"Aku minta maaf," lanjut Sasuke.

"Akan aku jelaskan semuanya.."

"Sudahlah." Potong Sakura.

Sakura terdiam beberapa detik. Di sisi lain, Sasuke hanya bisa berharap agar Sakura mau mendengarkan penjelasannya dan mau memaafkan dirinya.

"Aku memaafkanmu. Sekarang kau boleh pulang."

"Dengarkan penjelasanku dulu, Sakura. Aku mohon."

Sakura kembali meninggalkan Sasuke. Kali ini pemuda itu hanya diam dan tidak menahan gadis itu. Sasuke membiarkan Sakura meninggalkannya sendirian di halaman rumah gadis itu sendiri. Ia menatap punggung gadisnya yang melangkah masuk ke dalam rumah.

Ini bukan yang Sasuke harapkan. Walaupun ia merasakan sedikit lega karena Sakura mau memaafkannya, ia tidak suka melihat Sakura yang mengacuhkan dirinya.

Baiklah, mungkin hari ini cukup. Sasuke akan kembali lagi hari esok. Ia tidak akan berhenti untuk membuat hubungan mereka membaik seperti dulu.

***

"Aduh, perutku kenyang sekali," Naruto memegangi perutnya yang terasa kenyang itu. Disampingnya, Hinata menatap geli pemuda tersebut.

"Kau makan terlalu bersemangat, Naruto-kun." kata Hinata tertawa kecil sambil mengingat mereka ketika sedang berada di cafe tadi.

Naruto yang mendengar ucapan Hinata hanya memamerkan cengirannya. Ia kemudian menyalakan mesin mobilnya, meninggalkan cafe tempat mereka makan tadi.

"Oh, iya. Kau mau langsung pulang saja?" tanya Naruto.

Hinata kembali lupa dengan keadaan. Gadis itu lalu menatap ke arah jam tangannya. Belum terlalu sore, ia memutuskan untuk mencoba mengalihkan pembicaraan dan mencoba untuk mengajak Naruto ke tempat lain.

"Kau tidak ada acara hari ini?" tanya Hinata pada Naruto. Pemuda itu terlihat berpikir, lalu tak lama setelahnya ia menggeleng.

"Tidak, aku tidak punya acara apa pun hari ini," jawab Naruto.

"Memangnya kenapa?" lanjut pemuda itu.

Baru saja Hinata akan membuka mulut, Naruto kembali berbicara.

"Astaga! Aku baru ingat!" ucap Naruto tiba-tiba membuat Hinata sedikit kaget.

"Kenapa Naruto-kun?" tanya Hinata.

"Kebetulan sekali kau sedang bersamaku. Aku baru ingat Anko-sensei kemarin memberikan tugas Biologi. Aku tidak terlalu mengerti tentang pelajaran tersebut. Kudengar kau pintar Biologi? Bisakah kau membantuku mengerjakan tugas itu?" ucap Naruto bertanya pada Hinata.

Hinata terlihat berpikir. Mungkin ini tidak terlalu buruk, pikirnya. Ia lalu menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Naruto.

"Kalau begitu, kita ke rumahku saja ya, Hinata." kata Naruto yang lagi-lagi dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Kau tidak keberatan, kan?" tanya Naruto lagi, takut jika ia merepotkan Hinata.

"Tidak apa-apa, Naruto-kun. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku padamu karena kau sudah membantuku tadi," jawab Hinata membuat pemuda itu bernapas lega.

Kemudian Naruto pun fokus mengendarai mobilnya. Sementara Hinata, ia baru teringat dengan Sasuke. Gadis itu ingin sekali menghubungi Sasuke namun ada Naruto disampingnya. Hinata tidak mau mengambil resiko.

***

Sesampainya di kediaman Naruto, pemuda itu mengajak Hinata untuk segera turun. Naruto lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah. Mereka berdua kemudian disambut oleh seorang wanita yang datang membukakan pintu.

"Naruto? Kenapa kau baru pulang?" tanya wanita itu sambil menatap Naruto. Baru saja Naruto akan menjawab, wanita itu mengalihkan pandangannya menatap gadis yang berada di samping Naruto.

"Wah, siapa namamu, cantik?" tanyanya pada Hinata.

"Hinata, Hyuga Hinata." Jawab Hinata sambil tersenyum canggung ke arah wanita tersebut.

"Hinata, perkenalkan ini Ibuku," ujar Naruto sambil memperkenalkan wanita tersebut yang ternyata adalah Kushina, Ibu dari Naruto.

Entah hanya perasaannya saja atau tidak, Hinata merasa jika Kushina terus saja memandangi dirinya.

tbc
***

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang