Another Love - 17

4.7K 358 36
                                    

Sakura melangkahkan kakinya keluar dari kafe, ia sekuat tenaga berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya. Hatinya terasa sesak saat tahu kenyataan dari semua ini.

Sasuke. Hinata.

Dua orang yang paling Sakura sayangi, dua orang yang paling Sakura percaya, dua orang yang sudah bersama Sakura sejak dulu, selama ini ia selalu bersyukur bisa bertemu dengan Hinata dan juga Sasuke. Mereka berdua seolah memberi warna pada kehidupan Sakura yang dulu terasa datar. Namun kini?

Sakura mengembuskan napasnya berat, ia menoleh ke belakang. Berharap Sasuke mengejarnya dan menjelaskannya pada dirinya. Namun tak ada siapa pun di sana.

Sakura memang harus sadar diri. Sasuke lebih pantas bersanding dengan Hinata, sahabatnya. Daripada bersanding dengan dirinya. Ia juga harus sadar, ia bukan siapa-siapa. Gadis itu mengusap pelan air matanya yang hampir jatuh ke pipinya. Akhirnya ia sadar, ia tidak akan pernah bisa bersama Sasuke. Pemuda dari keluarga Uchiha, keluarga terpandang. Sedangkan dirinya?

Sekarang, Sakura tidak punya siapa-siapa lagi kecuali Nenek Chiyo. Seorang nenek yang mengurusnya sejak ia masih kecil. Sakura tidak tahu harus berbuat apa jika Nenek Chiyo tidak ada di kehidupannya.

***

"Aku benar-benar sudah muak padamu, Hinata!" Sasuke membentak Hinata yang ada di hadapannya.

"Apa kau sadar? Yang kau perbuat itu sungguh keterlaluan. Dia Sakura, Hinata! Sakura! Sahabatmu!" lanjutnya yang sudah sangat emosi karena ia tak menyangka dengan perbuatan gadis Hyuga itu.

Hinata tersentak mendengar bentakan lelaki itu. Apa benar ia sudah keterlaluan? Hinata menggelengkan kepalanya. Bukankah wajar jika ia ingin memperjuangkan cintanya? Lagipula, ia merasa lebih berhak atas Sasuke, karena ialah yang sudah bertemu dengan lelaki itu paling pertama sebelum Sakura. Dan Sakura yang sudah merebutnya.

"Kau yang keterlaluan, Sasuke-kun!"

Sasuke mengerutkan keningnya, "Aku? Kenapa aku? justru kaulah yang membuatnya semakin rumit. Jika saja kau tidak menerima perjodohan itu, semuanya tidak akan terjadi."

"Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu, Sasuke-kun. Kenapa kau tidak bisa sedikit saja melihatku?" balas Hinata dengan air mata yang sudah siap turun.

Sasuke terdiam, ia tidak menatap gadis itu melainkan menatap ke arah lain. Ia bingung saat ini. Sekarang, bagaimana nasib hubungannya dengan Sakura? Ia tidak rela jika hubungannya harus berakhir setelah ini.

"Aku hanya ingin mendapatkan kebahagiaanku, memperjuangkan cintaku. Apa itu salah?"

"Dengan merebut kebahagiaan Sakura? Kau sangat egois, Hinata."

Hinata sudah ingin menangis, ia tidak membalas perkataan Sasuke. Ia sudah tidak peduli dengan banyaknya pengunjung kafe yang melihat dan menonton dirinya. Gadis itu melemas, hingga tubuhnya terjatuh ke lantai.

Sasuke mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak mempedulikan Hinata, dan segera meninggalkan gadis itu yang tergeletak di lantai. Hinata sudah tidak dapat menahan tangisannya, hatinya sakit melihat lelaki yang ia cintai meninggalkannya dengan keadaan seperti ini.

Hinata menunduk, air matanya mengucur dengan deras. Ia masih tidak peduli dengan tatapan para pengunjung kafe di sana. Gadis itu tersentak kala merasakan seseorang yang menghapus air matanya.

Hinata sempat mengira itu Sasuke, namun yang ia lihat ternyata adalah pemuda berambut pirang dengan sepasang mata biru yang begitu meneduhkan. Hinata menatap nanar pemuda itu.

"Naruto-kun."

***

Sasuke dengan cepat pergi keluar dari kafe. Mengedarkan pandangannya ke seluruh arah mencari seseorang, ia harap Sakura masih ada di sekitar kafe. Namun nihil, ia tak menemukan gadis itu di sana. Sasuke berlari ke arah mobilnya yang terparkir.

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang