Another Love - 35

3.5K 365 11
                                    

"Aku akan membatalkan pertunanganku dengan Sasuke-kun."

Sakura membelalakkan matanya. Sungguh, ia sangat tidak percaya. "Apa?!"

Hinata menatap Sakura dalam. "Aku akan menceritakan semuanya padamu."

Selama Hinata berbicara, Sakura sama sekali tidak dapat berkata apa-apa. Namun ia sangat bersyukur, karena kesalahpahaman Hinata sudah berakhir sekarang juga.

"Sekali lagi, aku minta maaf." ucap Hinata.

Sakura tersenyum. "Aku sudah memaafkanmu, Hinata."

Hinata mungkin berpikir kesalahannya tidak bisa dimaafkan. Namun, ketika mendengar ucapan Sakura, Hinata menggelengkan kepalanya tidak percaya. Sungguh ia sangat menyesal telah menyakiti sahabatnya itu.

"Sakura." lirih Hinata. Gadis itu sungguh tidak percaya.

Sakura yang melihat hal itu langsung membawa Hinata ke dalam pelukannya. Hinata balas memeluk sahabatnya itu dengan lebih erat.

"Terima kasih, Sakura."

Beberapa menit kemudian mereka melepaskan pelukannya. "Jadi, apakah kita bisa kembali bersahabat?" tanya Hinata penuh harap.

Sakura terdiam tanpa bisa mengucapkan apa pun. Tentu saja gadis itu belum bisa mempercayai semua ucapan Hinata. Apakah sahabatnya itu memang bersungguh-sungguh meminta maaf padanya?

Masih teringat jelas ucapan Hinata yang pernah menghina dirinya secara terang-terangan. Sakura masih belum bisa melupakan hal itu.

"Sakura?" panggil Hinata yang membuat Sakura menolehkan kepalanya.

"A-apa aku sudah tidak bisa lagi menjadi sahabatmu, Sakura?" Hinata masih berharap sahabatnya itu memberinya kesempatan.

"A-aku tidak tahu, Hinata." ucap Sakura membuat Hinata bergeming.

Beberapa menit kemudian, mereka terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga akhirnya Sakura beranjak dari duduknya.

"Apakah sudah selesai? Aku harus segera menemui Sasuke-kun. Ia pasti sudah menungguku."

"Baiklah. Aku juga akan pulang." Hinata beranjak dari duduknya.

Sakura mengangguk sebelum pergi dari hadapan Hinata. Namun baru saja beberapa langkah, Hinata memanggil dirinya.

"Sakura."

"Aku sudah tidak ingin mengganggu lagi hubunganmu dengan Sasuke." ucap Hinata bersungguh-sungguh.

"Jadi aku mohon, Sakura. Aku ingin kita kembali bersahabat."

Sakura yang mendengarnya hanya tersenyum tipis. Kemudian ia berjalan tanpa merespon ucapan Hinata.

***

Di sepanjang perjalanan, Sasuke sesekali menatap Sakura. Pada awalnya, gadis itu sama sekali tidak mengetahuinya. Namun lama-kelamaan, Sakura akhirnya tersadar bahwa kekasihnya itu sering melirik ke arahnya. Membuat gadis itu bertanya-tanya sekaligus malu.

"Ada apa, Sasuke-kun? Kenapa kau terus saja menatapku?" tanyanya sedikit malu.

Sasuke tersenyum tipis. "Tidak."

Hening sesaat hingga akhirnya Sasuke kembali membuka percakapan.

"Kau sudah berbicara dengan Hinata?" tanya pemuda itu.

Sakura menoleh, "Sudah. Apa benar pertunangan kalian akan batal?" tanyanya.

"Hn. Alasannya sungguh tidak terduga."

"Aku juga berpikir seperti itu. Untung saja Hinata sudah mengetahui semuanya." ucap Sakura. Hari ini benar-benar sudah mengubah suasana hatinya. Sakura tidak tahu harus melakukan apa jika pertunangan itu benar-benar terjadi. Ia tidak bisa membayangkannya.

"Bagaimana jika semuanya tidak terungkap?" tanya Sasuke mencoba memancing Sakura.

"Apakah kau akan membiarkanku menjadi milik Hinata?" lanjutnya.

"A-aku tidak tahu. Jujur aku tidak rela jika kau menjadi miliknya." Sakura memberi jeda dalam ucapannya.

"T-tapi aku sadar, aku bukan siapa-siapa dibandingkan dengan Hinata." ucap Sakura pelan.

Melihat itu, Sasuke langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan. Sepertinya ia sudah salah berbicara. Ia merutuki perbuatannya itu. Hatinya mencelos kala mendengar isi hati Sakura.

"Dengarkan aku, Sakura." Sasuke menangkup wajah cantik kekasihnya itu.

"Maafkan semua perlakukan keluargaku padamu, Sakura. Aku yakin cepat atau lambat mereka akan menerimamu. Aku tidak akan lelah untuk meyakinkan mereka, bahwa kaulah gadis yang aku cintai."

Sakura meneteskan air matanya mendengar hal itu. Ia merasa sangat beruntung karena bisa mendapatkan seseorang yang sangat mencintainya.

"Jangan menangis." ucap Sasuke menghapus air mata Sakura. Lalu menarik tubuh mungil kekasihnya itu kedalam pelukannya. Mengecup puncak kepala Sakura dengan penuh perasaan.

***

Paginya, Hinata sama sekali belum membicarakan pembatalan pertunangannya pada keluarga Sasuke. Ia ingin menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya. Sebelum mengatakannya pada keluarga Sasuke, ia terlebih dahulu mengatakannya pada keluarganya. Ayahnya sudah tahu perihal pembatalan pertunangan ini, Hinata tinggal menunggu kedatangan ayahnya kemari untuk menyelesaikan masalahnya. Jadi ia tidak perlu mengatakannya seorang diri.

Setelah sarapan, Hinata segera berangkat menuju sekolah. Seperti biasa, ia akan diantar oleh supir pribadi keluarga Uchiha. Namun belum sempat ia masuk ke dalam mobil, Hinata melihat Sasuke yang juga akan berangkat.

"Sasuke-kun." panggil Hinata, ia mendekati pemuda itu.

"Hn?"

"Kau mau berangkat?" tanya Hinata.

Sasuke menganggukkan kepalanya.

"Dengan Sakura?" tanya Hinata. Sasuke lagi-lagi hanya mengangguk.

"Baiklah. Semangat Sasuke-kun. Aku akan selalu mendukung hubunganmu." ucapnya dengan senyuman yang merekah di bibirnya. mengabaikan rasa sakit dihatinya ketika dirinya berbicara seperti itu.

"Terima kasih."

"Tidak perlu berterima kasih, aku hanya ingin membantu memperbaiki hubunganmu yang sempat hancur karena ulahku sendiri."

"Yang terpenting, kau sudah menyadari semuanya." jawab Sasuke.

"Kalau begitu, aku duluan." pamit Hinata lalu melangkah mendekati mobil pribadi keluarga Uchiha. Hatinya masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Sasuke bukan cinta pertamanya.

Padahal gadis itu sudah sangat mencintai Sasuke. Hinata yakin ia butuh waktu yang cukup lama untuk melupakan Sasuke.

***

Hubungan persahabatan yang sempat akan hancur itu akhirnya mulai membaik. Hinata mencoba mendekati Sakura kembali. Ia yakin cepat atau lambat Sakura akan mulai menerimanya kembali sebagai sahabat. Seperti saat ini, Hinata mengajak Sakura untuk pergi ke kantin bersama.

"Sakura, kau mau ke kantin?" tanya Hinata.

"Iya, kau juga?" Hinata menganggukkan kepalanya. Mereka berdua lalu memutuskan untuk ke kantin bersama.

Sementara Sasuke mencoba memberi kesempatan pada kedua sahabat itu agar hubungan mereka semakin membaik.

"Sakura!" kedua gadis itu berhenti melangkah ketika mendengar salah satu nama mereka di sebut.

"Shion?" Sakura melihat Shion yang berjalan mendekatinya.

"Kau mau kemana?" tanya Shion. Matanya melirik tidak suka pada Hinata.

"Kantin."

"Bersamanya?" tanya Shion kembali sambil melirik Hinata.

Sakura mengangguk pelan. "Kau akan pergi ke kantin juga? Kalau begitu kita ke kantin bersam-"

"Tidak usah. Aku akan pergi bersama Karin." jawabnya yang langsung pergi meninggalkan Sakura dan Hinata.

.
.
.
.
.

TBC

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang