Sakura menatap bayangan seorang gadis dihadapannya. Ya, itu dirinya. Gadis itu menatap lurus ke depan, ke arah cermin yang kini seolah menjadi temannya. Sakura meraba perutnya yang sedari siang belum terisi apapun. Entahlah, sejak pulang bersama Shion tadi, Sakura langsung mengurung dirinya sendiri tanpa ingin diganggu siapa-siapa.
Ketika Sakura sedang menatap lurus ke depan, ia mendengar suara seseorang memanggilnya. Itu suara Nenek. Tanpa menunggu lama, gadis tersebut segera bangkit dan menghampiri Neneknya.
"Ada apa, Nek?" katanya ketika sudah berada di hadapan Nenek.
"Kenapa sejak tadi kau terus berada di kamar?" tanya Nenek. Sakura sedikit bersalah padanya, seharusnya ia membantu Nenek membersihkan rumah seperti biasanya.
"Maaf, aku sedang sibuk mengerjakan tugas." katanya berbohong.
"Ya sudah kalau begitu, kita makan malam dulu. Nenek sudah menyiapkannya." Sakura tersenyum dan mengajak Nenek untuk ke ruang makan.
Keduanya berjalan bersama ke bawah dan langsung melaksanakan acara makan malam mereka.
***
Setelah selesai makan malam dan selesai membantu Neneknya, Sakura segera kembali ke kamar. Kembali mengurung diri. Gadis itu mengunci pintu dan langsung merebahkan badan ke atas ranjang.
Sakura mengambil ponsel yang ia matikan sejak siang tadi. Ketika ponsel dinyalakan, beberapa notifikasi muncul. Gadis itu membulatkan kedua matanya ketika melihat beberapa notifikasi yang berasal dari Sasuke.
Jujur saja Sakura sudah merasa curiga pada kekasihnya. Tingkah lakunya yang sedikit berbeda membuat rasa curiganya semakin besar.
Hinata, adalah nama yang ia kenal sejak beberapa tahun lalu. Sakura dan Hinata bersahabat sejak dulu, namun kini seolah menjauh.
Beberapa tahun sejak ia mengenalnya, Sakura sudah tahu sifat sahabatnya itu. Ia gadis yang baik. Ia selalu ada untuknya. Sakura menyayanginya sebagaimana dia adalah sahabat terbaiknya. Namun kini? Entah kenapa ia seolah enggan bersama.
Jari-jarinya bergerak mengetikkan sebuah pesan. Sasuke beberapa kali mengirim pesan kepadanya, walaupun isinya sama. Ia menanyakan keberadaan Sakura.
Beberapa menit kemudian, Sasuke membalas pesan kekasihnya. Tanpa berniat membalasnya, Sakura kembali menyimpan ponselnya dan bergegas untuk tidur.
***
Sasuke menyunggingkan senyumnya ketika sebuah notifikasi muncul di ponsel miliknya. Ia melihat nama Sakura di sana. Dengan cepat pemuda itu membaca pesan yang dikirim kekasihnya. Sejak siang ia memang sangat menantikan jawaban dari sang kekasih.
Sasuke kembali mengetikkan pesan kepada Sakura. Ia menatap ke arah jam dinding yang ada di kamarnya. Jam menunjukkan pukul delapan. Kekhawatiran yang dirasakannya sejak siang tadi kini sudah menghilang.
Digantikan perasaan lega karena ia sudah mengetahui kabar kekasihnya itu. Sekitar 10 menit ia menunggu jawaban dari Sakura. Namun, tak ada jawaban. Pemuda itu kembali mencoba mengiriminya pesan lagi.
Sakura?
Kau sudah tidur?
Baiklah kalau begitu
Selamat malam, Sakura.Hanya itu yang Sasuke kirim untuk Sakura. Sudah beberapa menit namun tak ada jawaban. Ia memutuskan untuk tidur. Walaupun sedikit sulit karena ia masih terus memikirkan Sakura.
***
Paginya, Sakura pergi berangkat sekolah pagi-pagi sekali, karena ia memutuskan untuk berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Ia sengaja karena dirinya sendiri masih belum siap jika bertemu dengan Sasuke, walaupun ujungnya pasti akan bertemu karena mereka satu kelas.
Gadis berambut soft pink itu juga tidak yakin jika Sasuke akan menjemputnya pagi ini, jadi ia memutuskan untuk pergi sendiri. Berbeda dengan pikiran Sakura, Sasuke kini justru sedang melaju ke kediamannya.
Butuh usaha agar Sasuke dapat bisa menjemput Sakura pagi ini. Sasuke bahkan meninggalkan Hinata, dan pergi begitu saja. Ia sudah tidak peduli lagi dengan apa pun. Yang ia inginkan sekarang hanyalah kekasihnya.
Sasuke menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Sakura. Ia lalu keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam gerbang. Dilihatnya seorang nenek yang sangat dikenalinya sedang menyirami tanaman, yang tak lain adalah Nenek Chiyo.
Sasuke bergegas menghampirinya. Lalu dengan sopan ia langsung menanyakan Sakura.
"Sakura sudah pergi." sebuah kalimat yang membuat dirinya merasa bersalah. Beberapa kali ia membatalkan janjinya untuk menjemput Sakura, dan gadis itu mungkin berpikir jika hal tersebut akan terulang lagi.
Sasuke lalu pamit dan kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia membuka ponselnya yang ia tinggal di mobil tadi untuk menghubungi Sakura. Namun baru saja ia membuka ponselnya, sebuah panggilan masuk. Hinata, nama yang tertera di sana. Dengan kesal Sasuke mematikan sambungan telepon tersebut. Ia dapat melihat beberapa panggilan tak terjawab dari gadis itu.
Sasuke mengabaikan hal tersebut karena Sakura lebih penting kali ini. Ia mencari nomor Sakura lalu mencoba menghubunginya. Sasuke mengumpat ketika nomor ponsel Sakura ternyata tidak aktif. Ia mencoba menghubunginya lagi namun hasilnya sama.
Dengan perasaan tidak enak, ia pun memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah.
***
Di sisi lain, Hinata mencoba untuk menghubungi Sasuke. Gadis itu tidak menyangka akan ditinggalkan seperti ini. Ia berbalik menatap calon mertuanya, Fugaku dan Mikoto yang juga menatapnya.
"Bagaimana, Hinata?" tanya Fugaku.
Hinata menggeleng, "Sasuke-kun tidak menjawabnya," kata Hinata. Gadis itu bisa melihat jelas kilatan amarah yang ada di mata onyx sang mertua.
"Anak itu memang keterlaluan." marahnya.
"Sudahlah, Hinata, sebaiknya kau pergi menggunakan mobilmu sendiri. Ini sudah siang, kau bisa telat hari ini." kata Mikoto.
Hinata hanya mengangguk dan segera pergi dari pandangan Fugaku dan Mikoto.
"Aku harus melakukan sesuatu pada anak itu," ucap Fugaku tiba-tiba. Mikoto menolehkan kepalanya.
"Apa yang kau rencanakan?" tanya Mikoto. "Sebaiknya kau tidak usah melakukan sesuatu pada Sasuke, dia sudah cukup menderita dengan perjodohan ini." lanjut Mikoto yang membuat Fugaku menoleh kepadanya.
"Apa maksudmu? Kau tidak setuju jika Sasuke menikah dengan Hinata? Dan kau lebih setuju jika Sasuke menikah dengan Sakura? Gadis yang aneh itu?" tanya sang suami.
"Tapi Sasuke tidak menyukai Hinata, ia lebih memilih Sakura. Ia sudah besar dan ia tahu mana yang terbaik untuknya." jawab Mikoto.
"Kau juga tidak mengenal Sakura, ia gadis yang baik." kata Mikoto lagi.
Mikoto memutuskan untuk meninggalkan Fugaku, ketika suaminya itu tak kunjung menjawabnya.
tbc
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
FanfictionRank #1-Haruno 01/07/2019 Rank #5-Hinata 16/07/2019 Tentang Sakura yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memang tidak pantas bersanding dengan Sasuke. Tentang Sasuke yang mencoba mempertahankan hubungannya dengan Sakura. Tentang Hinata...