Another Love - 27

3.6K 328 33
                                    

Hinata meletakkan kantung plastik berisi buah-buahan di meja samping ranjang Mikoto. Kemudian ia menatap Mikoto yang masih terbaring.

"Bagaimana keadaan Ibu?" tanyanya.

Mikoto tersenyum tipis. "Baik."

Hinata mengangguk. "Ibu, apakah ibu ingin melihatku bahagia?"

Mikoto mengerutkan keningnya bingung. "Maksudmu? Tentu saja Ibu ingin melihatmu bahagia. Kau anak dari sahabat lamaku, Hinata."

"Kalau begitu, biarkan Hinata agar bisa tetap bersama Sasuke-kun. Ibu tahu, kan? Hinata bahagia bila bersama Sasuke-kun? Aku sangat menyayangi Sasuke-kun, Bu."

"Hinata-" Mikoto menatap Hinata yang juga menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ibu tidak lupa dengan janji kita, kan?"

Mikoto menggelengkan kepalanya lalu mengelus pelan lengan Hinata. "Ibu tidak lupa, Hinata."

"Ibu akan membantumu." ucap Mikoto membuat Hinata tersenyum senang.

***

Sakura berjalan keluar dari area Rumah Sakit dengan ragu. Ia sebenarnya ingin sekali menjenguk Mikoto, tapi ucapan Hinata terus saja terngiang-ngiang dikepalanya. Dan akhirnya pun ia menyimpulkan bahwa ucapan Hinata ada benarnya juga. Sakura tidak ingin memperburuk keadaan.

Saat ia sudah berada jauh diluar area Rumah Sakit, gadis itu kembali mencari angkutan umum. Sudah hampir sepuluh menit namun tidak ada angkutan umum yang lewat. Sakura mendesah pelan, lalu memutuskan untuk berjalan kaki terlebih dahulu.

Gadis itu berjalan menelusuri jalanan yang lumayan padat hari itu. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang tapi ia tidak dapat menemukan angkutan umum yang ia cari. Sakura juga tidak membawa uang lebih untuk menaik taksi.

Ketika ia ingin menyebrang jalan tiba-tiba sebuah suara klakson membuatnya terkaget. Sebuah mobil yang tidak ia ketahui berhenti begitu saja di hadapannya. Sakura mengerutkan keningnya.

"Sakura?" panggil seseorang tersebut ketika sudah membuka kaca mobilnya.

Sakura merasa familiar ketika melihat wajah seseorang itu. Ia merasa pernah bertemu dengannya, tapi di mana? Sakura mengerutkan keningnya hingga seseorang tersebut memanggil namanya kembali dan turun dari mobil.

"Sakura?"

"Kau mengingatku?" tanyanya.

Sakura membulatkan matanya kala mengingat seseorang yang berada di hadapannya itu adalah seseorang yang menolongnya kemarin.

"Sasori-san?"

Sasori, pemuda tersebut mengulum senyumnya. "Apa kabar?" sapanya.

"B-baik." jawab Sakura sedikit canggung.

"Kau sedang apa berada di sini?"

"A-anu, aku sedang menunggu angkutan umum."

Sasori mengangguk sebelum akhirnya melanjutkan, "Butuh tumpangan?"

Sakura lantas menggeleng. "Tidak usah."

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan."

Sakura lagi-lagi menggeleng. Sudah berapa kali ia merepotkan pemuda itu, dan ia tidak ingin merepotkannya lagi. "Terima kasih, Sasori-san. Tapi aku-"

"Ayo." Pemuda itu menarik lengannya dengan tiba-tiba membuat Sakura tak kuasa untuk menolaknya. Akhirnya gadis itu pun menuruti permintaan Sasori.

"Ngomong-ngomong, kau dari mana Sakura?" tanya Sasori berbasa-basi. Mereka sudah berada di dalam mobil.

"Rumah Sakit."

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang