Another Love - 10

5.2K 391 22
                                    

Sasuke membuka pintu kamarnya dengan pelan. Pemuda itu berjalan sambil menatap ke sekelilingnya. Tidak ada siapa-siapa di sana, Sasuke pikir pasti seluruh penghuni rumah ini sedang berada di ruang makan.

Ini kesempatan bagus untuknya, Sasuke langsung keluar rumah dan memasuki mobil miliknya lalu menyalakan mesinnya. Dengan cepat, ia melajukan mobilnya meninggalkan kediaman Uchiha.

Mood-nya sedang tidak baik hari ini. Wajah tampan miliknya terlihat lelah. Mengingat semalam, ia hanya bisa mendesah pasrah. Sakura menolak bertemu dengannya saat ia berkunjung ke rumahnya kemarin malam.

Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bertemu dengan Sakura hari ini.

***

Sakura menatap langit-langit kamarnya, tatapannya terlihat kosong. Sejak malam, gadis itu tidak bisa untuk sekadar memejamkan matanya.

Sasuke, nama yang terus saja muncul dikepalanya. Entah harus bagaimana ia menjelaskan. Tak ada yang berubah dari pemuda itu menurut Sakura, Sasuke masih bersikap baik dan sangat peduli padanya. Namun, kekasihnya itu sekarang sering tiba-tiba membatalkan janjinya. Apa lagi ketika melihat kebersamaan Sasuke dengan Hinata akhir-akhir ini membuatnya seketika berpikiran negatif.

Sedangkan Hinata, ia tidak tahu kenapa gadis itu menghindari dirinya. Ia mencoba mengingat-ingat, apa mungkin ia pernah berbuat salah? Beberapa kali sudah ia mendapati Hinata yang sering pulang bersama Sasuke dan satu mobil dengan pemuda itu. Padahal dulu Hinata selalu membawa mobil miliknya sendiri.

Dan jangan lupakan kejadian kemarin. Sakura masih ingat ketika ia menelepon Sasuke, yang mengangkat adalah Hinata. Kenapa bisa gadis itu yang mengangkat? Kenapa gadis itu memegang ponsel kekasihnya? Sedang apa Hinata bersama kekasihnya?

Apa Sakura salah jika ia berpikiran negatif?

Sudah cukup! Sakura sudah malas memikirkan hal itu. Ia memejamkan kedua matanya yang sekarang malah sangat mengantuk padahal ini sudah waktunya untuk sekolah. Namun ia tak memedulikan hal itu, yang ingin ia rasakan hanyalah beristirahat dengan tenang.

Tidak sampai lima menit, Sakura kembali terganggu setelah mendengar sebuah ketukan yang mengetuk pintu kamarnya. Dengan terpaksa ia membuka kedua matanya yang sudah mengantuk itu.

"Sebentar." kata Sakura kepada seseorang yang ada di balik pintu kamarnya. Gadis itu lalu membuka pintu kamarnya.

"Sakura?" Sakura hanya menatap Neneknya, yang juga menatapnya heran.

"Kenapa belum bersiap, Sakura? Ini kan sudah waktunya untuk sekolah?" tanya Nenek Chiyo yang heran ketika melihat Sakura yang masih memakai baju tidurnya.

"Ah, Nenek, sepertinya Sakura sedang tidak enak badan, jadi Sakura tidak akan sekolah hari ini. Tidak apa kan, Nek?" ujar Sakura beralasan.

"Benarkah kau sedang tidak enak badan?" Nenek Chiyo menatap khawatir pada cucunya itu, ia lalu menggerakkan tangannya dan menempelkannya ke kening Sakura. Memang sedikit panas, Nenek Chiyo lalu kembali menurunkan tangannya.

"Badanmu sedikit panas, Sakura. Kenapa bisa begitu?"

"Mungkin Sakura terlalu kecapaian, Nek. Nenek tidak usah khawatir." balas Sakura yang tidak mau nenek kesayangannya itu khawatir pada dirinya.

"Ya sudah kalau begitu, sebaiknya kau istirahat saja." perintah nenek Chiyo, Sakura hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Namun saat ia akan kembali masuk ke dalam kamarnya, nenek Chiyo kembali memanggil dirinya.

"Ada apa Nek?" tanya Sakura ketika neneknya kembali memanggil dirinya.

"Nenek lupa, dibawah ada seseorang yang bilang akan menjemputmu, Sakura." ucap nenek Chiyo.

Sakura menegang, ia sedikit yakin jika kemungkinan besar yang datang kemari adalah kekasihnya, Sasuke.

"Siapa, Nek? Apakah seorang perempuan?" tanya Sakura yang berharap jika yang mendatanginya adalah seorang perempuan, Shion misalnya.

"Bukan, dia kekasihmu, Sasuke."

Benar yang Sakura pikirkan, seseorang itu adalah Sasuke. Tapi ia sedang tidak siap untuk bertemu dengan pemuda itu. Sakura akhirnya kembali beralasan.

"Nek, tolong bilang saja padanya, aku sedang tidak enak badan." kata Sakura.

"Tapi katanya ia ingin bertemu denganmu. Ah, kalau begitu biar nenek saja yang memanggil dia ke sini." ucap Nenek Chiyo bersiap untuk melangkahkan kakinya, yang dengan cepat ditahan oleh Sakura.

"Tidak usah Nek!" cegah Sakura dengan cepat.

Nenek Chiyo hanya menatap Sakura dengan pandangan bingung.

"Sejak kemarin malam, ia sangat ingin bertemu denganmu, Sakura. Ia bahkan memohon pada Nenek agar kau bisa menemui dirinya."

"Sakura sedang tidak ingin diganggu sekarang, jadi aku hanya menitip salam saja untuknya."

"Mungkin Nenek tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian. Tapi Nenek harap hal ini dapat kalian selesaikan."

"Baik, Nek. Tapi tidak untuk sekarang. Aku belum siap."

Nenek Chiyo hanya bisa menganggukan kepalanya. Ia lalu menyuruh Sakura untuk kembali beristirahat yang diangguki oleh cucu perempuannya itu.

tbc
***

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang