"Kala aku merindu itu untukmu, namun dirimu tidak pernah mau tau."
-LoveAr-
"Ar ke kantin yu?" ajak Dila yang duduk sebangku dengannya.
Arlina masih melamun dari tadi, bahkan pelajaran fisika kesukaannya pun dia abaikan.
"Arlina Giani Putri Chandratama! Woy!" teriak Dila sambil menepuk pundak temannya itu.
"Eh! Ada apa Dil?" tanya Arlina yang langsung menatap Dila disampingnya.
"Ke kantik yu? Laper.. Kila tadi ke toilet, Azka dari tadi belum balik ke kelas." ucap Dila seraya kemanyunkan bibirnya.
"Azka belum balik? Emang dia dari mana?" tanya Arlina dengan polosnya.
"Lo emang pelupa ya? Tadi dia ngomong sama lo, mau latihan basket buat turnamen nanti." jelas Dila, menatap temannya dengan mata menyipit.
"Gue emang pelupa dalam waktu yang tidak tentu Dil" ucap Arlina menjelaskan sambil terkekeh.
Dila hanya menggeleng-menggelengkan kepalanya tidak percaya.
********************
"Sorry gue telat!" ucap Kila yang langsung duduk di samping Arlina, berhadapan dengan Dila.
"Dari mana aja lo? Lama banget!" tanya Arlina sambil mengaduk lemon tea hangatnya yang tinggal setengah.
"Mules gue, dua kali bolak balik toilet, eh pas keluar toilet liat Arkan sama Juna lewat! Gue mules lagi deh!" Kila menjelaskannya menggunakan ekspresi yang sangat konyol.
"Najis lo La!" pekik Arlina sambil berusaha menggeser pantatnya menjauh dari Kila.
"Tapi ganteng kali Lin!" gurau Kila Pada Alina.
"Lo balik lagi ke toilet?" tanya Dila.
Kila mengangguk.
Semuanya terkekeh geli.
"Eh, lo pada mau liat Azka latihan bareng kuarted ganteng gak?" tanya Dila sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Eh ayo! Buruan gue ingin liat Juna!" Kila tampak semangat dan langsung berdiri.
"Sorry gue gak ikut!" jelas Arlina seraya menundukan kepalanya.
"Udahlah Ar! Buktiin bahwa lo kuat sama cogan itu!" Dila meyakinkan, pasalnya tadi Alina menceritakan semua kejadian pagi tadi dengan kesal kepada Kila dan Dila.
*******************
Sekarang Arlina, Dila, dan Kila sudah berada di pinggir lapangan basket. Sudah terlihat Azka dan anggota tim basket lainnya sedang beristirahat di kursi penonton.
"Kesana yu!" ajak Kila sambil menunjuk ke arah Azka, Arkan dan teman-temannya berada.
Dila langsung menarik tangan Arlina dan menghampiri Azka di sana.
"Nihh!" Arlina menyodorkan botol air minuman yang tadi belinya di kantin ke hadapan wajah Azka yang sedang duduk.
Azka mengadahkan wajahnya, tampak senang karena sahabatnya yang memberinya, tanda pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveAr
Teen FictionArkan seorang ketua OSIS yang famous bukan hanya di sekolahnya saja,bahkan banyak siswi SMA lain yang menginginkan untuk jadi pacarnya. Hatinya selalu semu akan perasaan di hatinya, ragu dengan rasa cinta. Hatinya selalu salah menfsirkan perasaan...