- Jika kepercayaan sudah kau berikan, jangan biarkan oranglain yang merebutnya.-
-LoveAr-"Lo beneran suka sama gue?" tanya Arkan to the point.
"Hm?" Arlina membulatkan matanya, lalu menunduk.
Arlina menghela nafasnya lalu melepaskan tangan Arkan.
"Gak tau." Arlina menggeleng.
"Kenapa?" tanya Arkan lembut.
Pertanyaan itu seolah terdengar seperti keputus asaan Arkan, nada bicaranya seperti orang kecewa.
"Maksud lo?" tanya Arlina sambil memandang wajah Arkan lekat.
"Karena sikap gue?" Arkan bertanya lagi seperti menyalahkan diri sendiri.
"Hati lo udah lega ya karena perasaan gue sekarang?" tanya Arlina sambil tersenyum miring.
"Gak sama sekali." jawabnya meyakinkan.
Arlina membulatkan matanya, dia mencoba mencerna setiap perkataan Arkan saat ini.
"Terus?" tanya Arlina sambil memalingkan wajahnya ke depan.
"Ya..lo ada niatan suka lagi?" tanya Arkan penasaran.
"Sama siapa?" tanya Arlina bingung.
"Sama gue." jawab Arkan.
Arlina menggeleng. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang Arkan bicarakan sekarang.
"Lo peduli?" tanya Arlina cuek.
"Gak lah! Becanda doang tadi." jawab Arkan sekenanya.
Jleb!
Arkan merasa aneh dengan apa yang dia bicarakan pada Arlina. Kenapa tiba-tiba kata itu lagi? Kata-kata untuk mempermainkan Arlina.
"Hati-hati dijalan." jawab Arlina lalu membukakan pintu.
**********
"Assalamu'alaikum warahmatulloha wabarokatu." teriak Azka di depan pintu kelas.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah." jawab Kila sambil buru-buru menarik tangan Azka."Lo kenapa tarik gue?" tanya Azka risih.
"Lo malu-maluin gue aja deh." sambil terus menarik tangan Azka dan mendudukannya di bangku kelasnya.
"Emang lo punya malu?" tanya Azka polos.
"Maksud lo?" tanya Kila bingung.
"Elah! Ngapain tadi lo panggil-panggil mang Ujang? Udah tau gak nyahut, maksa aja lo." sewot Azka.
"Lo cemburu sama satpam Azka?" tanya Kila sambil terbahak.
"Tau ah gue ngambek. Bodo!" jawab Azka so ketus.
Tiba-tiba Dila datang ke kelas dengan berlari.
"Gawat gaes! Gaw-huh-ga-hhh-huuft." teriaknya sambil ngos-ngosan.
"Tahan-tahan." Kila menenangkan.
"Si Arkan! Dia berangkat pake motor bareng si Ar." akhirnya Dila bisa menyempurnakan kalimatnya.
Hahaha! Azka dan Kila tertawa renyah.
"Si Arkan mau-maunya." jawab Azka santai.
"Terbalik Jaka!" sentak Kila.
Dila segera menyimpan tasnya di gantungan samping mejanya.
"Seriusan ini!" jawab Dila histeris.
"Emmasaa?" tanya Azka becanda.
"Gak percaya gue." jawab Kila.
"Iya deh sorry, becanda gue." jawab Dila melas, dia tidak berhasil untuk mengerjai kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveAr
Teen FictionArkan seorang ketua OSIS yang famous bukan hanya di sekolahnya saja,bahkan banyak siswi SMA lain yang menginginkan untuk jadi pacarnya. Hatinya selalu semu akan perasaan di hatinya, ragu dengan rasa cinta. Hatinya selalu salah menfsirkan perasaan...