Bukankah perkenalan itu timbul saat kau memulainya? Jadi, jangan pernah melupakan.
-Love Ar-Gadis itu menerima permintaan Azka untuk membawa baju olahraga karena besok dia akan bertemu dengan Adi di lapangan basket saat pulang sekolah.
Kini Arlina tengah menunggu jemputan, dari setengah jam yang lalu dia belum juga menemukan kak Rio.
Sementara, gadis itu masih mengingat kejadian tadi pagi. Saat kejadian yang tidak pernah dia duga akan terjadi kepadanya. Pasalnya, dia merasa berada dalam drama korea yang selalu dia tonton hingga mellow . Tanpa dia sadari, dia kini menggigit bibir bawahnya dan sejak saat itu juga pipinya mulai merah merona. Bagaimana bisa orang secuek dia bisa berbaik hati melakukan hal tidak penting seperti mengucir dan mengikat tali sepatunya.
Dinn din!
Klakson mobil kak Rio membangunkan Arlina dari lamunannya. Dia segera masuk, dan menutup pintunya.
Mobil Apv silver kak Rio sudah selesai di betulkan seminggu yang lalu, jadi dia tidak usah meminjam mobil Merchedes putih milik mamahnya lagi.
"Bagus ya lo! Di tinggal bentar udah halu aja!" sewot kakaknya.
"Dihh! Lo..kal. Eh kakak kali yang lama banget datang, seabad gue nunggu! Dan perlu di ralat, bukan halu tapi realita!" Arlina menjawab dengan masih cengar cengir sendiri, namun di kata yang terakhir dia hanya membisikkannya saja.
*************************
"Yang ditunggu udah nongol tuh!" Azka heboh, matanya berbinar saat melihat gadis cantik yang tengah berjalan gontay ke dalam kelas dengan rambut terurainya.
"Cie ditungguin! Baper ah!" Arlina baru saja duduk di kursinya.
"Tumben tas lo gak bunyi?" tanya Dila.
Seperti tau apa yang temannya itu maksud, karena saat Arlina meletakkan tasnya di gantungan yang menempel di samping mejanya memang tidak terdengar suara seperti biasanya. Ya! Make up! Yang biasa jadi barang ampuh setelah badannya keringetan.
"Males bawa gituan lagi! Insaf gue! Lagian lotion gue abis di pake Azka noh!" wajahnya datar namun mulutnya dia monyongkan, seperti melihat pembelaan seorang anak kecil.
"Sejak kapan gue alay sampe pake lotion begituan?" jawab Azka dengan nada tidak peduli.
"Sejak lo masih jadi zigot!" Kila menimpali dengan cengiran dari semua temannya
"Baju olahraga lo udah siap?" tanyanya Azka, segera dia mengalihkan pembicaraan.
"Buat apa? Helooo ini bukan Senin!" jawabnya heboh.
"Helooooow" suara melengking dari ketiga temannya serempak. Membuat Arlina menganga, dan ingin sekali tertawa saat melihat ekspresi Azka yang mengembangkan hidungnya seperti b*bi. Ya taulah!
"Ini hari lo di tes sama Adi!" jelas Azka.
"Ha? Emang iya? Lo mah gak ngomong Ka!" jawab gadis itu sekenanya.
"Pantesan lo jomblo Ar!" ledek Kila.
Arlina menautkan kedua alisnya, bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveAr
Novela JuvenilArkan seorang ketua OSIS yang famous bukan hanya di sekolahnya saja,bahkan banyak siswi SMA lain yang menginginkan untuk jadi pacarnya. Hatinya selalu semu akan perasaan di hatinya, ragu dengan rasa cinta. Hatinya selalu salah menfsirkan perasaan...