26. Masih sayang.

5.9K 308 111
                                    

"Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Arkan.

"Iya gue mau." jawab Arlina.

Arkan membulatkan matanya, dia segera memutar kursi yang dia duduki menghadap ke kasur yang Arlina tiduri.

Mata gadis itu masih menutup tapi kenapa bibirnya tersenyum?

Manis banget lo Ar. Gue jadi tau gimana artinya rasa sayang lo ke gue. Tapi, gue udah pantes buat balik sayang sama cewe setulus lo gak? Atau perasaan gue ini cuma bisa buat lo sakit hati?
Batin Arkan.

Kakinya berjalan menuju Arlina, ternyata gadis itu hanya mimpi. Masih tidur dengan senyuman aja manis, apalagi pas hidup (maksudnya pas bangun).

Cowo itu hampir saja copot jantungnya saat Arlina menjawab itu. Kata-kata Arkan tadi bisa dibilang lebay menurutnya. Arkan bisa-bisa jatuh pamor dari cowo cool nya. Tapi, bukan itu mksudnya, hanya memang geli saat cowo itu mengucapkan hal itu.

"Ar." panggil Arlina sambil tersenyum, suaranya terdengar lemas.

Arkan membulatkan matanya, gadis itu pasti mendengarnya dengan jelas.

"Lo mau nembak siapa?" tanya Arlina penasaran.

"Apaan si." jawab Arkan sambil memalingkan wajahnya.

"Gue mimpi, lo nembak ter--" ucapan lemasnya terpotong.

"Terus lo bilang 'iya gue mau?'. Ngarep banget sih, lagian itu cuma mimpi!" kata-kata Arkan penuh penekanan.

Arlina kaget, kenapa Arkan mengatakan hal seperti itu? Apakah gadis itu salah menanyakan itu? Arkan gak mungkin datang bulan kan?

Gadis itu kini menutup mulutnya rapat, di segera bangun dan berniat pindah ke kamarnya.

"Lo mau cari perhatian, dan minta belas kasihan gue buat bantuin lo?" tanya Arkan sambil melirik gadis yang tengah kesusahan berjalan itu. Kata-katanya sangat kasar, sampai siapapun yang mendengarnya pasti akan sakit hati.

Gadis itu terus berjalan sambil pura-pura tidak mendengar perkataan menyakitkan dari Arkan. Cowo gak punya hati.

Arlina kini berhasil masuk ke kamarnya. Kakinya lemas, sehingga saat dia menutup pintu, dia menjatuhkan tubuhnya di sana.

Arkan masih diam melihat kepergian Arlina. Kini hatinya lega sekaligus mengamuk. Arkan bisa sekeras ini gara-gara satu hal di masa lalu.

Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Arkan masih parau dengan perkataannya tadi. Cowo itu memutuskan untuk pergi ke kamar Arlina dan meminta maaf.

Arkan menyiapkan nyali untuk meminta maaf pada gadis yang sekarang mungkin tengah sakit hati lagi. Dia segera mengetuk pintu kamar Arlina, tidak ada yang membukanya. Bahkan tidak terdengar suara disana, mungkin sedang tidur. Arkan terpaksa membukakan pintunya dan masuk ke dalam.

Masih di kamar bun. Biasa lagi nonton drakor. Hehe

Dia berbohong.

Iya bunda, gak akan tidur malem-malem ko.

Arkan menghentikan langkahnya saat dia menangkap sosok yang dicarinya tengah berdiri di balkon kamarnya sambil menelepon bundanya.

Arkan mendekati Arlina perlahan dan bersembunyi di dekat pintu balkon.

Arkan juga sehat bun Alhamdulillah. Dia baik, perhatian lagi bun.

Arlina berbohong lagi.

Bunda ko gitu? Perasaan Arlina sama dia..

Arkan membuka telinganya lebar-lebar.

Arlina menghembuskan nafasnya.

Ar bakal jaga perasaan buat dia, tapi tetap akan tau diri bun. Eh, ko Arlin ngomongnya aneh..hahaha

LoveArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang