15. Hurt

7.7K 392 0
                                    

-Sesakit apapun, aku akan menunggu kamu menyembuhkanku-
-LoveAr-

Atau sekarang aja ya gue ngomong tentang perasaan gue ke dia? Tapi masa iya? Bismillah! Gumamnya dalam hati.

"Gue mau ngomong." ucap Arlina gemetaran, tapi cowo itu malah melepaskan tangan Arlina.

"Dengerin gue dulu!" suara Arlina agak membentak.

"Gue mau ngomong kalo.. Kalo gue mau minta maaf banget sama lo. Gue tau ko, gue cewe biasa dan polos. Tapi itu bukan alasan orang lain buat bisa permainkan gue, termasuk lo!" ucapnya lembut sambil menahan tangis.

Rasanya sulit untuk mengucapkannya, tapi ini selalu mengganjal di hatinya. Hatinya sangat sakit.

"Selama ini, gue selalu bersikap bodoh. Dari awal kita ketemu, gue..  Sorry gue ngomong duluan kalo sebenernya gue udah suka sama lo. Gue yakin kalo lo itu orang baik. Tapi, ternyata lo gak lebih sebagai pengatur boneka kaya gue. Lo baikin gue, terus jatohin gue. Lo mungkin gak pernah peduli gimana sakitnya saat lo boncengin cewe lain saat lo baperin gue sebelumnya. Gue gak nyadar kalo lo sebenci itu, sampe lo nampar tangan gue sampe merah cuma karena nanya keadaan lo? dan--" ucap gadis itu semakin parau dan menghentikan kata-katanya sambil mengusap air matanya.

"Sebodoh itukah gue? harus minta tolong lo buat pesenin taksi? Sampe gue harus tersesat dan ketakutan? Gue emang bodoh udah percaya sama orang yang gak punya hati, dan jelas-jelas gak mau ngomong sedikitpun sama gue. Tapi perasaan ini gak bisa bohong Ar! Meskipun gue tau seorang lo gak akan mungkin suka sama cewe kaya gue. Maksud lo apa tentang gue harus masuk tim basket dan hidup gue bisa tenang? Jawab Ar!" suaranya semakin keras, untungnya siswa lain sedang upacara.

Arkan diam, tidak berniat untuk menjawab, dia mencoba mencerna setiap kata yang gadis itu ucapkan.

Angin seakan berhenti, hening dan hanya ada tangisan seorang gadis dengan rasa kecewanya.

"Lo gak bisa jawab kan? Atau jangan-jangan gue bahan tantangan dari temen-temen lo? Iya? Tapi gue percaya sama lo, dan masuk tim basket karena lo! Sorry Ar, sifat lo gak sebagus paras lo! Oke.." Arlina mengela nafasnya.

Arkan membulatkan matanya saat kata-kata itu akhirnya terucap dari mulut Arlina. Hati Arkan kini menjadi tersentuh oleh kata-katanya itu

" Oke, mulai detik ini gue fokus di basket karena sekolah dan coba buat lupain lo. Makasih."
gadis itu mengakhiri ucapanya sambil mengulas senyuman dan segera pergi meninggalkan Arkan di kelas XI IPA 2.

Arkan kini sudah berdiri tegak dan membulatkan matanya, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Arlina akan mengatakan hal itu.

                   ***********

"Lo ngelakuin apa sampe dia mau masuk tim basket?" tanya Juna.

"Gak tau gue." jawabnya singkat.

Tinggal seminggu lagi turnamen basket akan dimulai. Arlina yang sedang giat berlatih dengan satu tujuan yaitu membanggakan sekolah dan orangtua. Karena gadis itu sudah masuk tim basket, jadi Arkan tidak usah melakukan hal yang tidak dia inginkan untuk merayu Arlina masuk tim basket.

Akhir-akhir ini Arkan selalu khawatir dengan sikap Arlina yang berubah. Dia sangat merasa bersalah dan hatinya resah setiap memikirkan gadis itu.

Arkan bingung menafsirkan perasaan gundah yang ada di hatinya. Jika benar benci, tapi dia peduli. Tapi jika cinta, ini cinta pertamanya. Sebelum ini, dia berkencan dengan wanita yang berbeda, tapi perasaannya selalu berubah. Berkencan pun tidak pergi bersama, melainkan pulang pergi masing-masing. Arkan memang tidak suka dekat-dekat dengan orang baru, ada trauma dalam kehidupannya.

LoveArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang