25. Arkan cogan aneh!

6.4K 329 13
                                    

Tak perlu pemanis agar ucapanmu di percaya. Hanya perlu jujur dan berusaha, agar dirimu mendapatkan hal termanis.
-LoveAr-

Keduanya sekarang sudah berada dalam ruangan yang sama, duduk berdua diantara banyaknya pengunjung sebuah restoran.

Gadis itu sampai sekarang masih diam dengan menekuk wajahnya. Arkan mengajaknya pergi sebelum Arlina bersiap mandi atau berganti pakaian.

"Pesen apa?" tanya Arkan sambil melihat tulisan dan gambar di selembaran menu yang sedari tadi ada di meja makannya.

"Serah lo." jawab Arlina ketus.

"Seriusan." ucap Arkan.

Arlina tidak menjawab.

Arkan menghembuskan nafasnya kasar. Dia sudah tidak tau lagi harus bagaimana, apapun yang dia lakukan gadis itu tetap cuek. Niatnya ingin mengajak nge-date malah seperti ini.

"Ar, kayanya milkshake coklat enak." tunjuk Arkan pada sebuah gambar yang terdapat di menu.

"Beneran? Mau dong satu." jawab Arlina antusias.

Benar dugaan Arkan, gadis itu sekarang tidak cemberut lagi. Arkan tersenyum tipis dan segera memanggil pelayan.

"Mba milkshake coklat satu di bawa pulang, Makasih." ucap Arlina pada pelayan tersebut.

"Baik, ada lagi yang mau di pesan mba?" tanya pelayan.

Keduanya menggeleng dan pelayan itu pun segera menyiapkan pesanannya.

Setelah pesanan sudah di tangan Arlina, gadis itu segera berdiri dari duduknya dan mengajak Arkan pulang.

**********

Arlina membuka pintu rumahnya, keduanya sekarang masih saling diam. Arlina kini melangkahkan kakinya menuju kamarnya, dan Arkan dia pergi ke kamarnya juga.

"Neng." panggil mba Ema, salah satu asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Arlina.

"Iya mba?" sahut Arlina dari atas.

"Tadi ada kiriman, mba simpen di kamar." ucap mba Ema.

"Oke lah." jawab Arlina malas, dia tidak terlalu peduli dengan paket itu.

Arkan masih gontai berjalan ke kamarnya yang berada di samping kamar kak Rio.

Arlina membuka pintu kamarnya dan langsung menyimpan tas ransel yang sedari tadi dia gendong dengan beban yang lumayan berat. Dia membawa barang yang sebenarnya tidak perlu dia bawa karena dia dispen, seperti buku pelajaran hari ini dan peralatan praktek untuk hari ini.

Tubuhnya sangat lelah, sudah lama sekali dia tidak mengikuti turnamen basket sejak pindah dari sekolah yang dulu tempat dia sekolah dan sekarang pertama kalinya lagi. Jadi badannya perlu beradaptasi lagi. Matanya fokus pada kasur empuk dengan boneka Teddy putih kesayangannya sudah duduk cantik di atas kasurnya.

Brugh!

Arlina menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, gadis itu senang akhirnya dia bisa membanggakan sekolah barunya. Terlebih, seseorang yang membawanya masuk tim basket dan membuatnya jatuh cinta setulus ini.

Gadis itu masih senyum-senyum sendiri. Dia merasa nyaman dengan Arkan, siapapun pasti akan menemukan laki-laki yang dia sayangi saat dia merasa nyaman, dan sekarang dia sedang merasakan semua itu. Saat seorang perempuan menyayangi pastilah sangat tulus, tidak peduli sedingin apa laki-laki itu, perasaan tidak bisa di sembunyikan. Sialnya, perempuan tidak di berikan kebenian untuk mengatakannya duluan apalagi untuk menembaknya, alhasil menunggu dan memendam satu-satunya cara untuk itu, meski membuat persaan membelenggu dalam hati yang semu.

LoveArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang