"Lama banget turunnya!" ketus cowo itu.
Seperti ibu-ibu yang sudah menunggu sangat lama, rempong. Pertanyaannya, Arkan menunggu Arlina?
"Kenapa?" tanya Arlina sembari meminum susu dari meja makan.
"Ke sekolah." jawab Arkan singkat.
"Berkas lo gak lupa dibawa?" tanya Arlina memastikan.
"Gue gak mungkin lupa kaya--" Arkan menghentikkan ucapannya.
"Lo kemarin beneran nembak gue?" tanya Arlina so cuek.
"Udah mau telat. Berangkat yu?" ajak Arkan lalu pergi meninggalkan Arlina sarapan.
Arlina menghembuskan nafasnya kasar.
Mimpi di siang bolong! Arlinaaa! Batin Arlina frustasi.
**********
"Keluar." pinta Arkan saat sudah di parkiran sekolah.
Arlina menggeleng.
"Keluar Ar!" teriak Arkan.
"Gue gak mau di kepung siswi." jawab Arlina sambil memalingkan wajahnya.
Arkan lalu keluar dari mobilnya dan membukakan pintu disamping Arlina.
"Gue halangin deh kalo mereka kepung lo." ucap Arkan dengan senyumannya.
Cowo ini seperti rersambar petir, terjatuh ke laut yang dalam dan hilang ingatan. Sifatnya mendadak aneh diluar keanehannya.
Gadis cantik itu masih duduk sambil melihat Arkan yang tengah menyodorkan tangannya seperti pangeran. Pipinya memerah, dan hatinya sangat bahagia.
"Ayo!" ajak Arkan lagi.
Arlina akhirnya bersedia turun, tapi dia menghiraukan tangan Arkan yang sudah berdebu.
Mereka berdua berjalan melewati koridor sekolah. Siswa dan siswi lain sudah datang, karena sebentar lagi bel masuk. Siswi -siswi yang sebagian besar adalah adik kelas ini sudah siap menyambut cowo ganteng satu ini. Seperti biasa mereka menyiapkan ponsel untuk berfoto dan coklat atau barang-barang lainnya untuk sang pujaan hati yang sama sekali tidak melirik mereka.
Arlina menghentikan langkahnya saat dia melihat segerombolan siswi yang tampak antusias menyambut kehadiran Arkan dan siap menyingkirkan Arlina. Arkan yang merasa kalau gadis itu tertinggal dibelakang, dia segera menghampirinya dan langsung menarik tangannya.
"Ar, gue takut." bisik Arlina.
Arkan tidak menjawab, dia malah semakin membuat semua siswi panas dengan merangkul Arlina.
"Ka Arkaaannn!!!" teriak salah satu adik kelas.
"Cogan gue!"
"Ya ampuunn.."
"Ya Allah jodoh gue!"
"Woy siswi baruu!"
"Ka Arlina minggir!" teriak adik kelas lainnya.
Arkan masih berjalan gontai dengan Arlina yang dirangkulnya. Saat sudah di depan tangga kelas mereka, Arlina segera melepas paksa tangan Arkan dari bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveAr
Teen FictionArkan seorang ketua OSIS yang famous bukan hanya di sekolahnya saja,bahkan banyak siswi SMA lain yang menginginkan untuk jadi pacarnya. Hatinya selalu semu akan perasaan di hatinya, ragu dengan rasa cinta. Hatinya selalu salah menfsirkan perasaan...