2. Jamkos

12.5K 622 1
                                    

"Senyum ini terukir dalam
waktu yang tidak terduga"

-LoveAr-

Siswa Siswi SMA Garuda sudah selesai melaksanakan upacara bendera. Mereka kini menyebar, ada yang langsung ke kelas nya dan sebagian siswa putra yang malah berbelok ke kantin untuk sekedar mengisi perut atau nongkrong.

"Helooww.. Gue dapet inpo, sorry info kalo sekarang jamkos! guru rapat guys!" teriak seorang siswa terheboh di kelas. Dia adalah Azka, cowo yang selalu up date info yang udah kadaluarsa maupun yang hot news. Karena kehebohannya, dan sikap mudah akrabnya dia sampai bersahabat dengan perempuan.

Kelas menjadi gaduh dengan sorak seisi kelas, ada yang berjoged ria, teriak-teriak kegirangan, bahkan sampai memukul meja.

"Hei lo!" dengan suara so maco sambil menunjuk gadis yang duduk di pojok.
Arlina menoleh ke sumber suara, dan melihat sekitarnya yang sekarang semuanya sedang melihatnya.

"Iya lo! Kamuu iya kamuu.." seketika suaranya berubah menjadi so imut.

"Huuuuuuuu" sorak seisi kelas melihat tingkah satu temannya itu.

"Alay deh lo Ka!" Dila menyipitnya matanya.

"Jijik gue lama-lama sama lo!" timpal kila, tubuhnya jadi merinding.

"Jijik tapi sayang 'kan?" bela Azka sambil terkekeh.

Azka menghampiri Arlina, yang di susul dengan Kila dan Dila.

Arlina yang merasa mereka semakin dekat, dengan sigap dia langsung berdiri dari duduknya.

"Sans teman" kata Azka sambil senyum pada Arlina.

"Eh kamu murid baru ya?" tanya Dila

"Ehm iya, nama aku Ar... " sambil mengangkat tangannya untuk bersalaman,tapi tepotong.

"Gue Azka, kanan gue Dila and kiri gue Kila" langsung menjabat tangannya, tangan kirinya menunjuk dan memperkenalkan sahabat-sahabatnya.

"Ohiya guru lagi rapat, jadi gue aja ya yang kenalin lo sama murid kelas ini." tawaran Dila dengan ramah, langsung menepuk tangan dan berteriak meminta perhatian, hingga semua temannya langsung menoleh.

"Teman-teman kenalin dia murid baru di kelas kita. Nama lo siapa tadi?" ucapan Dila terpotong karena lupa nama murid itu.

"Kenalin nama gue Arlina Giani Putri Chandratama, panggil aja Arlina" ucapnya dengan memberikan senyuman manisnya.

Terlihat teman-temannya sangat menyukai Arlina, karena selain cantik, senyumnya sangat manis.

"Sekarang kita sahabat ya Arlina." Dila langsung menyudahkan berjabat tangannya Azka dengan Arlina yang dari tadi belum di lepas. Yang di balas dengan cengiran oleh Azka.

"Gue laper guys, kantin kuy!" ajak Kila, langsung menarik tangan Arlina supaya mengikutinya.

********************

"Weswey.. Siomay pake sambel atau sambel pake siomay tuh?" tanya Dila, matanya melotot pada Kila saat dia memasukan sambal pada siomay yang banyaknya gak kira-kira. Arlina juga tidak menyangka jika Kila memang perempuan yang kuat pedas.

"Udah biasa kali Dil, gabisa di bilangin, untung minum lo banyak Kil. Tapi kalo usus buntu baru nyaho lo!" Omel Azka dengan kekehannya, Dila dan Arlina ikut terkekeh.

Kila yang di tegur itu malah menunjukan semua gigi putihnya tanda cengirannya.

Mereka melanjutkan makan makanan mereka yang dari tadi sudah tersaji di meja.

"Buruan, habis itu kita ke lapangan basket!" seru Azkan.

"Iya bawel!" sinis Dila.

********************

"Sumpah, Arkan ganteng"

"Demi apa? Juna mainnya sambil senyum ke gue?"

"Haaaa gue yakin kalo Arkan ada rasa sama gue."

Di lapangan basket sudah terlihat ramai ditambah histeris semua siswi melihat Arkan, Juna, Adi, dan Abran yang sedang latihan bermain basket bersama anggota tim basket lainnya.

"HA! Ngarep Lo centil" ledek Azka dengan memutar bola matanya, menanggapi ucapan cewe yang terakhir tadi.

"Dihh. Gue cewe normal, lo centil apaan?" elak cewe itu.

"Gue.. Gu gue ce.. Cowo maco lah!" seperti tidak yakin dengan ucapannya.

"Istigfar kali Ka! Lo cowo!" Kila mengingatkan sambil terkekeh.

Arlina yang dari tadi tampak tidak berkedip sedikit pun sambil tersenyum sendiri melihat Arkan bermain basket dengan lihai, membuat suara bisingnya seakan tidak terdengar.

"Lin! Arlina!" Dila menganggetkan Arlina sambil terkekeh nenyadarkan Arlina dari fokusnya itu.

"Eh! Kenapa Dil?" tanya nya salah tingkah.

"Lo yang kenapa?" langsung merangkul gadis yang sekarang jadi sahabatnya itu.

"Ketua OSIS, ketua tim basket pula. Keren gak tuh?"

"Siapa?" Tanya Arlina

"Cowo ganteng itu!" menunjuk Arkan.

"Namanya?" tanyanya lagi, dia lupa namanya.

"Lo gak tau?"

Arlina menggeleng, padahal kemarin berkenalan. Dia masih melihat laki-laki yang sedang di angkat oleh teman-temannya.

"Arkan Ar" jawab Dila, sambil menutar bola matanya.

"Biasa aja sih. Keren kalo lagi main basketnya aja." jawab Arlina menutupi kebenaran jika Arkan memang cowo yang tampan dan keren.

"Emm.. Apalagi keringat ya, uncc.." timpal Kila dengan senyuman kasmarannya.

"Makan tuh keringet asin! Kalo mau lebih asin, keringet gue lebih terpercaya deh! Mau coba?" sewot Azka mendekatkan tubuhnya ke arah Kila yang sekarang ada di sebelah kanannya.

"Cuih..! mendingan gue kehausan, dari pada minum keringet!" Kila menoyor kepala Azka. Mereka pun tertawa.

Untung jamkos jadi gue bisa lihat Si dia latihan!
Syukur Arlina, dia sangat senang bisa mendapat sahabat baru, makan bersama mereka, juga melihat cowo yang sekarang masih lincah menggerakkan tangan dan kakinya dengan bola basket.

Bel pulang sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu. Arlina yang dari tadi menunggu taxi yang lewat akhirnya ia temukan.

*********************

"Assalamualaikum." membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumussalam" sambut bunda Arlina yang bernama Amanda dari dapur, segera menghampiri putrinya yang baru datang.
"Udah pulang sayang? Keliatannya seneng banget, senyum-senyum aja. Yaudah sekarang kamu ke kamar, mandi, terus kebawah makan. Bunda udah siapin opor ayam kesukaan kamu di meja makan." terang bunda Amanda sambil mengelus puncak kepala putrinya dengan lembut sambil tersenyum.
"Siap bunda sayang.."

-LoveAr-

Hola-hola reders..
Makin absurd ya ceritanya? Tapi ini baru awal, banyak yang tersirat nanti di part-part berikutnya..
Maaf kalo ada typo

Jangan lupa vote and coment✨

LoveArTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang