Sudah seminggu Arlina menjadi pacar seorang cowo ganteng, cool, dan keren. Sisswa SMA Garuda masih belum mengetahui berita ini, karena rasanya mustahil bagi Arkan untuk berpacaran.
Pagi ini terasa sangat cerah dan menyenagkan, ditambah lagi gadis ini tengah dibonceng oleh Arkan. Udara sejuk, dengan pepohonan di setiap pinggiran jalannya.
"Kamu seneng gak?" tanya Arkan.
Arlina tersenyum. Arkan panggil 'kamu'
"Seneng." jawab gadis itu.
Arkan lalu menarik tangan Arlina supaya memeluknya.
"Biar aku seneng." ucap Arkan.
"Iya." jawab Arlina masih tersenyum.
Mereka sekarang sudah memasuki gerbang sekolah, seperti biasa, mang Ujang menyambut mereka dengan bahasa sundanya.
Arlina dan Arkan sudah turun dari motor, Arkan sekarang sedang menggantung helm di motornya. Gadis satu ini, masih senyum-senyum sendiri dengan jantung berdebarnya.
"Eh. Itu Ka Arkan?" bisik adik kelas yang tengah melewat ke parkiran pada temannya.
"Iya. Jadi beneran mereka pacaran?" tanya teman satunya lagi.
"Foto-foto buat bukti." ajak adik kelas itu.
Arlina yang merasa bahwa dia sedang dibicarakan oleh adik kelas itu, dia segera menyipitkan matanya untuk memastikan. Seketika matanya berubah menjadi membulat, siswi-siwi itu sekarang tengah mengambil gambar mereka berdua. Arlin segera membalikkan tubuhnya dan menunduk.
"Ar, cepet!" bisik Arlina.
"Sebentar, cek dulu tugas." jawab Arkan yang masih fokus pada tasnya.
"Di kelas aja yu." ajak Arlina.
"Sebentar lagi ya." jawab Arkan menenangkan.
"Yaudah aku duluan!" ucap Arlina sedikit berteriak.
"Haha. Sosoan bilang 'aku' songong!" ujar siswi yang masih di tempatnya tadi.
Arkan segera mencekal tangan Arlina, gadis itu berhenti dan tidak sengaja menyenggol buku diatas motor hingga terjatuh.
"Maaf, gak sengaja." ucap Arlina, lalu mengambil buku itu.
"Udah gak apa-apa." jawab Arkan sambil mengambil buku itu di tangan Arlina.
"Basar Ar." Ucap Arlina merasa bersalah, bukunya terkena genangan air hujan bekas kemarin.
Arkan masih fokus mengelap buku tadi. Tiba-tiba ketiga siswi tadi menghampiri mereka berdua dengan gaya yang ingin menyerbu.
"Makanya ka, jangan centil yah!" ucap satu siswi ini dengan pelan.
"Jadi jatuh. Sabarya ka Arkan." ucap siswi satunya, berambut panjang, sepertinya dia yang paling famous.
"Putus aja udah putus. " ucap siswi satunya lagi.
Arlina kini sudah kesal sekaligus sesak. Beraninya adik kelas yang sama sekali tidak mengenalnya berkata seperti itu. Arkan disana juga hanya diam saja.
"Gak percaya deh kalian pacaran." tambah siswi tadi.
Arlina mencoba berbicara pada mereka.
"Maaf, ada keperluan apa ya de?" tanya Arlina.
"Sombong!" ucap siswi berambut panjang.
Hahaha semua siswi itu tertawa.
Arkan masih diam saja dengan tatapan tajam pada ketiga siswi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveAr
Teen FictionArkan seorang ketua OSIS yang famous bukan hanya di sekolahnya saja,bahkan banyak siswi SMA lain yang menginginkan untuk jadi pacarnya. Hatinya selalu semu akan perasaan di hatinya, ragu dengan rasa cinta. Hatinya selalu salah menfsirkan perasaan...