BAB 15 ● TES MENTAL

4.2K 263 31
                                    

Siang ini para calon pengurus OSIS kumpul di aula sekolah. Tampak ratusan anak yang datang mengikuti seleksi kepengurusan OSIS riuh ricuh masuk ke ruangan itu. Para pengurus OSIS lama memimpin acara ini sekaligus memperkenalkan kepada para calon penerusnya bidang apa saja yang ada di OSIS SMA Jaya Bangga serta apa saja tugasnya.

Kak Amel yang sekarang memandu acara mulai menjelaskan satu persatu seksi bidang atau sekbid kepada para siswa dan siswi yang hadir di sana, "Baik saya akan menjelaskan bidang apa saja yang ada di OSIS SMA ini beserta tugasnya. Baik untuk sekbid satu tugasnya dalam bidang keagamaan, mulai dari mengatur remaja masjid, mading masjid, tadurus dan sebagainya. Dan pengurus sekbid satu meliputi Kak Putri, silahkan kak Putri untuk maju. Kemudian Kak Nisa, Kak Indri, Kak Rizki dan Kak Bambang," jelas Kak Amel yang sibuk memperkenalkan satu persatu sekbid.

"Dan sekbid terakhir tugasnya dalam bidang kebahasaan. Seperti memajukan literasi di sekolah ini, membuat mading bahasa dan sebagainya. Dan pengurus sekbid sepuluh meliputi Kak Salsa, Kak Rahma, Kak Fatin, Kak Feri dan Kak Nathan."

Dea berbisik kepada Endah yang duduk didekatnya, "Kita mau masuk sekbid berapa?"

"Sekbid sepuluh aja aku mah, soalnya pas di SMP aku teh masuk sekbid itu," jawab Endah serius.

"Kalo kamu Kevin?"

"Hmm ... gue samaan aja lah sama Endah masuk sekbid sepuluh."

"Ikh kamu pasti mau selingkuh ya sama Endah," ketus Dea yang cemburu kepada sang pujaan hatinya itu.

"Tapi bentar-bentar, bukannya di sekbid sepuluh itu ada kakak iblis ya?" lanjut Dea.

"Salsa maksud lo?"

"Ya iyalah siapa lagi coba yang bisa dzalim kayak dia?"

"Masuk aja kale Bu Dea, kan ada Pak Kevin yang selalu menjaga Ibu setiap saat, kayak tadi pagi," celetuk Rangga yang memecahkan suasana serius.

"Tadi pagi teh memangnya ada apa Rangga?" tanya Endah yang penasaran karena tadi ia berangkat kesiangan sehingga tak mengetahui apa yang terjadi pada sahabat tercintanya.

"Ini sayang, waktu pagi Bu Dea dipeluk sama Pak Kevin. Soalnya Pak Kevin yang baik hati itu mau ngelindungin Bu Dea dari tante nakal Salsa, hahahah."

Bletaak....

Kevin menjitak Rangga geram. Anak yang satu ini memang seperti ember bocor yang tak bisa menjaga rahasia orang.

"Aw, Pak Kevin mah nakal, anak orang kok dijitak. Bu Deaaa tolongin dooong," rintih anak oon itu dengan nada sok imut.

"Ieuh."

"Udah-udah sekarang kita mau masuk sekbid mana?" tanya Dea menghentikan kekonyolan si kecebong India.

"Sepuluh aja," jawab Kevin.

"Aku juga sepuluh," sambung Endah.

"Kalo Bebep sayang masuk sekbid sepuluh pasti Rangga ganteng sebagai pacarnya juga bakalan ikut. Kalo bisa sih kita masuknya ke kantor KUA aja bebep sayang!" gombal Rangga yang tak bisa serius.

"Dasar gelo, stress kamu teh," tutur Endah sambil memukul punggung lelaki somplak itu.

"Sakit sayang," rintih Rangga ganjen.

"Gelooo....!!"

♢♢♢

Ruangan kelas IPA-1 sekarang benar-benar menyeramkan. Bukan karena ada makhluk astral atau ada pembunuhan. Tapi, di kelas ini sedang ada tes mental bagi Dea dan sahabatnya yang masuk sekbid sepuluh. Dan sialnya lagi, Salsa yang tak punya hati itu diberi tugas untuk mengetes seberapa jauh mental para juniornya di organisasi ini.

Crazy Amor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang