Seperti biasa setiap pagi Mama Kevin akan melakukan sebuah tradisi super sakral yang dapat menghilangkan kenikmatan orang-orang yang ada di rumahnya. Tradisi itu ialah tradisi membangunkan seluruh anggota keluarga dengan menggunakan panci besar sebagai gong dan sendok sup hajatan sebagai pentongannya.
Dengan semangat kemerdekaan 45, Mama Kevin memukul-mukul panci tadi ke seluruh ruangan bak orang yang sedang membangunkan sahur pas bulan ramadhan. Mulai dari kamar Oma Kevin, Bi Sumi, Pak Satpam dan kamar Kevin, semuanya disinggahi tanpa terkecuali. Bahkan sarang curut sampai lobang cicak aja disamperin sama Mama Kevin dan membuat kaum curut dan cicak terusik. Banyak di antara mereka yang memilih hijrah ke tempat lain yang lebih tenang dan jauh dari kebisingan pagi hari. Tetapi karena hari ini ada penghuni baru di rumah itu, maka Mama Kevin dengan semangat sepuluh kali lipat ia masuk ke kamar Dea dan langsunh memukul-mukul panci tadi dengan sangat keras.
TONG... TONG... TONG... !!!
"Sahur....!!! sahur...!!" teriak Mama Kevin yang membuat Dea terkejut bukan main.
"Aaaaa...!" Dea sangat kaget dengan suara tadi, kemudian ia terbangun dan spontan,
Blaaaak....
Dea memukul keras Mama Kevin dengan guling yang tadi ia peluk, "Mampus lo maling," tutur Dea dengan wajah belekan.
"Aduh baby sakit bingits, " rintih Mama Kevin yang kesakitan gara-gara pukulan Dea tadi yang melebihi sakitnya ketika di-php-in sama si dia.
"Tante?!" Dea terperenjat. Matanya terbelekak sempurna. Ternyata yang tadi ia pukul adalah Mamanya Kevin.
Dea dengan segera turun dari tempat tidurnya. Ia langsung menghampiri Mama Kevin yang jatuh dan merintih kesakitan, "Mama gak papa?" tanya Dea syok.
"Ada apa ini?" tanya Bi Sumi yang tiba-tiba nonghol di depan pintu. Disusul kedatangan Oma dan Kevin. Sepertinya suara pukulan tadi sangat keras ditambah teriakan Dea yang kerasnya tak usah dipertanyakan lagi membuat orang-orang seisi rumah langsung datang menghampiri suara tadi.
"Ada apa bi?" tanya Kevin. Ia kemudian melihat Mamanya bersama seorang perempuan yang seperti ia kenal. Perempuan itu menoleh ke arah Kevin.
"DEA?!" teriak Kevin kaget, "Ngapain lo di sini?"
"Udah-udah nggak usah ngebahas itu sekarang, ayo angkat Mama ke kasur," ucap Dea.
"Baik dek, ayo Nak Kevin bantuin bibi," ajak Bi Sumi sambil berusaha mengangkat badan Mama Kevin ke atas kasur.
♢♢♢
Setelah kondisi Mama Kevin membaik, semua orang berkumpul di ruang makan untuk melaksanakan sarapan. Tak terkecuali Dea yang juga ikut bergabung sarapan bersama keluarga Kevin.
"Kamu kelas berapa Dea?" tanya Oma Kevin sambil menyiuk nasi.
"Kelas sepuluh oma," jawab Dea malu-malu.
"Oh berarti sekelas sama Kevin dong?"
"Iya oma."
"Nih makan yang banyak," tutur Oma sambil mengambilkan nasi dan beberapa lauk ke atas piring yang berada dihadapan Dea.
"Keluarga kita kalo sarapan gak ada bedanya sama makan siang atau makan malam, sama-sama banyak," celetuk oma.
"Iya Dea, jadi gak usah malu-malu, anggap aja ini rumah sendiri, iya kan oma?" ucap Mama Kevin sambil melahap pasta kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Amor ✔
Humor[SELESAI] Best Humor Love Story 😘 Tentang si Dea gila dan si Kevin yang acuh tak acuh. Ditulis : 30 september 2017