"Kalian itu murid baru sudah membuat onar di sekolah ini, apalagi nanti?" tutur Pak Asep, Sang guru BK yang fenomenal di sekolah ini.
Mukanya sangat garang. Kumis tebalnya malah mengalahkan tebalnya dompet pas tanggal muda. Tatapan super sinis dan mukanya yang sangat datar membuat semua bulu kuduk siswa dan siswi SMA Jaya Bangga merinding.
"Dea Amor, kenapa kamu membawa alat kosmetik ke sekolah? Kamu pikir ini salon kecantikan? Kamu pikir sekolah ini sekolah ajang kecantikan? " lanjut Pak Asep sambil memegangi berbagai alat-alat kosmetik milik Dea.
Sementara Dea, Sandra dan Leo mereka harus sit-up sambil mendengar ceramahan dari Pak Asep.
Dea menjawab pertanyaan Pak Asep dengan jelas, "Itu karena saya harus selalu tampil beauty and fresh. Nanti kalo ada yang foto saya pas gak beauty terus di post di instagram kan berabe pak. Followers saya bisa anjlok, terus nanti saya juga dapet banyak komentar dari haters yang nyebelin kaya bapak."
"Apa kamu bilang?!" Pak Asep melotot sempurna. Ucapan Dea tadi membuat darahnya naik drastis.
"Yah bapak gak nyimak sih, saya capek ngulangnya lagian saya juga lupa!" tutur Dea si muka tembok. Ia seperti tidak tahu dengan siapa ia berbicara.
"Kamu..." Pak Asep mengepalkan tangannya sempurna.
Leo dan Sandra menatap ngeri. Sementara Dea malah ketawa-ketiwi melihat Pak Asep marah padanya.
"Eikh bapak haha... jangan mukul-mukul anak kecil pak ntar bisa masuk penjara terus nanti keluarga bapak gimana? Siapa yang mau nafkahin mereka? Siapa yang mau menjadi imam solat mereka?"
Dea semakin membuat Pak Asep stress. Guru BK itu pun dengan wajah penuh emosi meninggalkan mereka bertiga. Pak Asep sudah angkat tangan berhadapan dengan manusia aneh. Pak Asep kurang percaya kalo anak itu dibuat dari tanah liat. Tingkah, Pola pikir dan kepribadian anak itu benar-benar aneh. Baru hari ini Pak Asep menyerah menghadapi anak perempuan berotak gesrek.
Dea menghentikan gerakan sit-upnya. Sandar dan Leo juga ikut menghentikan gerakan sit-up mereka. Dea tiba-tiba nyengir tak jelas.
"Napa lo?" tanya Sandar sang ketua murid yang hampir bunuh diri gara-gara rakyat menyebalkan yang tak bisa diatur terutama Dea Amor sang perempuan penakluk penghuni sekolahan.
"Gue keren yah. Pak Asep aja gak bisa ngelawan gue, termasuk Kakak-kakak iblis yang reseh dan suka godiin my baby Kevin," gumam Dea. Ia tersenyum bangga.
Sandra dan Leo saling bertatapan. Mereka sangat heran dengan anak tengil ini. Ucapannya tadi membuat kuping mereka panas. Pak Asep sang guru BK paling killer sepanjang sembilan belas tahun terakhir dibuat kesal oleh murid baru bernama Dea Amor. Bahkan Pak Asep sampai takluk dan tak ingin lagi mendebat anak ini.
Keheranan mereka belum selesai sampai disitu. Kak Salsa, Kak Rahma dan Kak Amel juga dibuat takluk oleh Dea. Saat MOS tiga senior OSIS ini kehabisan kata-kata untuk berdebat dengan anak ini. Bahkan saat Dea dihukum oleh Bu Siti kemarin dan Dea diserahkan kepada OSIS untuk menindaknya, Kak Salsa malah jambak-jambak rambut saat mendengar ucapan aneh yang keluar dari mulut anak ini.
"Lo panas atau sakit Dea?" Tanya Leo yang keheranan sejak tadi.
"Dea gak panas, Dea juga gak sakit. Kalo Dea sakit pasti lagi di rumah sakit bukan di sekolah! Gimana sih Leo?!"
Leo langsung bungkam tak mau mendebat lebih panjang lagi. Sandra dan Leo hanya duduk ditengah lapang dengan mimik wajah terdzalimi.
Dua menit kemudian, Pak Asep kembali masuk ke lapangan dan menghampiri tiga anak yang sedang dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Amor ✔
Humor[SELESAI] Best Humor Love Story 😘 Tentang si Dea gila dan si Kevin yang acuh tak acuh. Ditulis : 30 september 2017