😢tigapuluhdua😢

1.6K 161 3
                                    

Balik ke author pov again!🌙

[ It's Painful ]

Udah hampir 3 hari chany berdiam diri di kamar. Kerjaan chany hanya menangis di kamar tanpa keluar sama sekali. Di suruh makan? Sudah hampir 3 hari chany tidak makan makanan berat, hanya air putih dan sekedar cemilan kecil. Sekolah? Sudah hampir 3 hari tidak masuk sekolah.

" Chany.. makan dong, lo dah ga makan nasi dari 3 hari kemarin "
ucap chanyeol dari balik pintu kamar chany.

Chanyeol juga suka bolos sekolah, terkadang jam istirahat pertama ia diam diam pulang ke rumah hanya ingin menemui adiknya atau terkadang ia tidak sekolah karena ingin menjaga adiknya di rumah walaupun mama park udah di rumah.

Mama Park juga khawatir tentang kesehatan Chany, Terkadang mama park juga menunda rapat kantornya cuman untuk menjaga anak perempuan kesayangan nya.

" Sayang.. buka pintunya dong, abang kamu udah buatin makanan kesukaan kamu "
ucap mama park di balik pintu bersama chanyeol.

Tapi chany tidak respon sama sekali, ia mending melihat jendela dan diam disana. Keadaan chany makin hari makin memburuk. Rambut sangat berantakan, Mata bener bener bengkak karena menangis terus, bada juga sedikit kurusan, dan bener bener lemah.

Ia hanya memikirkan Dyo, Dyo, dan Dyo di pikirannya. Ia sangat kecewa karena dyo sudah bersama orang lain, namun juga merasa bersalah karena ia tidak seharusnya menerima pelukan dari sahabatnya, Kai

" Duh dek. keluar dong, abang ga sekolah cuman mau lihat keadaan kamu sekarang "

Chany hanya menghela napasnya dengan kasar sambil memejam kedua matanya.

" Kak pergi "
ucap chany lemah.

" Dek.. kali ini-- "

" Kak, gue mohon, gue pengen sendiri sekarang "

Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk mengalah. Chanyeol meletakan makanan buat chany di depan pintu kamarnya lalu pergi. Chanyeol benar benar frustasi jika adiknya seperti ini, Chanyeol kangen berantam dengan adiknya, kangen bercanda bareng dengan adiknya. Intinya ia sangat kangen adiknya yang dulu.

-------Other Side-------

Dyo sekarang hanya diam di kelas dan melamun tentang chany lagi..

Hanya chany yang di pikiran dan hatinya. Dyo bener bener menyesal melakukan keputusan yang salah. Ia tidak seharusnya balikan dengan devana, mantan kekasihnya. ia seharusnya sekarang bersama chany disini.

" Yang, kamu melamun terus sih. daritadi kamu mikirin apa? "

Dyo hanya menggeleng geleng kepalanya tanpa melihat devana. Devana hanya kesal dengan kelakuan dyo saat ini.

" Kamu kenapa sih? "

" Gue pengen sendiri "

Dyo langsung beranjak dari kursinya dan keluar dari kelas. Devana langsung menghela napas kasar dan memasang muka bener bener kesal. Ia harus tau kenapa dyo sekarang seperti ini.

Dyo hanya berjalan lesu. Rasanya ingin bolos dan menemui chany sekarang. Dyo berjalan ke arah tangga yang menuju ke atap sekolah. Sampai di atap sekolah, Ia melihat Kai disana, tanpa basa basi ia langsung menghampiri kai.

" Ngapain disini? "
ucap dyo sambil memasukan tangan ke dalam saku celananya.

" Seharusnya gue yang nanya ngapain lo disini, bukannya lo sibuk sama pacar lo sekarangnya? "
ucap kai sambil senyum miring ke dyo.

Dyo tidak menjawab pertanyaan kai sama sekali. seolah olah ia tidak mendengarkan ucapan kai tadi. Kai langsung membalik badannya dan menyadar di pagar atap.

" Kenapa? Kok nge-jawab pertanyaan gue? Coba gue tebak, mikirin chany? "

Dyo langsung menoleh ke arah kai dan menatap kai dengan tajam. Kai hanya ketawa sinis ke dyo. Kai hanya berpikir kalau dyo adalah manusia baik tapi diam diam kejam.

" Gue tau lo masih sayang sama chany, tapi cara lo ucap ke dia kemarin itu bener bener salah "

" Ha? Lo tau? "

" Gue tau lah. Gue juga waktu itu ikutin chany ke atap sekolah pas mau dia nyari lo. "

Dyo hanya terdiam. Ia hanya berpikir dia sekarang orang yang bodoh.

" Gue duluan. Oh ya.. besok olimpiade lo, dan chany ga bisa dukung lo. Jangan terlalu memikirkan tentang chany waktu olimpiade. Chany bakal baik baik aja kok. Kalau lo menang olimpiade, gue yakin chany bakal seneng. "

Kai langsung pergi meninggalkan dyo sendirian di atap sekolah. Dyo langsung mengacak acak rambutnya. Ia benar benar frustasi.

Gimana gue bisa menangin olimpiade kalau chany ga nyemangatin gue? batin dyo



















.tobecontinue.

Jangan lupa buat vote and comment!

❣️salam author❣️



[•] Gebet Kakel - dokyungsoo [•]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang