1

8.4K 482 26
                                    



Kit benar-benar kesal. Dia baru saja tertidur saat menerima telepon dari Beam. Dia pikir itu panggilan darurat tapi ternyata Beam yang hanya ingin bertanya apakah dia pernah berkencan dengan pria sebelumnya, karena dia selalu memimpikan orang yang sama setiap hari. Sungguh tidak masuk akal bila ditanya pertanyaan seperti itu ketika Beam sendiri tidak pernah memberi tahu mereka tentang kehidupan cintanya, bahkan sekali pun.

Kit mendengus sambil menatap jam dinding dan menyadari ia masih memiliki waktu beberapa jam sebelum waktunya bangun dan bersiap-siap untuk bekerja. Ia masih mengantuk dan memutuskan untuk melanjutkan tidurnya. Tapi dia membuat keputusan yang sangat buruk. Dan hasilnya, dia bangun lebih lambat dari seharusnya. Jika Phana tidak membombardir dia dengan panggilan pagi nya setiap menit, ia mungkin masih berbaring nyaman di bawah selimutnya.

Sialan, Beam! Ini semua salahnya! Kit mengumpat sambil bergegas ke kamar mandi untuk menyegarkan diri karena Phana sudah menunggunya di parkiran. Kit merasa seperti sedang lari maraton, bersiap untuk bekerja dalam sekejap dan tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri dengan baik seperti biasanya. Dia meraih tasnya dan semua hal penting yang harus dia bawa ke tempat kerja. Dan begitu dia keluar dari apartemennya dan mengunci pintu, dia berlari ke parkiran menggunakan tangga darurat, untuk menembus waktu yang telah dia buang.

Phana keluar dari mobilnya, berjalan bolak-balik, sambil melihat arlojinya. Kit sudah terlambat lima menit dan belum ada tanda-tanda pria mungil itu muncul dari lift. Dia menghela napas dan mencoba menghubungi Kit sekali lagi, takut dia kembali tidur.

"Pha !!"

Phana kaget saat mendengar teriakan keras yang datang dari belakang. Dia dengan cepat berbalik dan menyeringai saat ia melihat wajah pucat sahabatnya yang sedang menyeret kakinya ke arahnya. "Kau terlambat!"

"Aku tahu .. Aku tahu .. Ini semua salah Beam." Kit berusaha mengatur napas sambil masuk ke Hummer Phana.

"Apa maksudmu? Kenapa kau bilang Beam yang membuatmu terlambat?" Tanya Phana penasaran.

"Dia meneleponku pagi-pagi sekali dan mengganggu tidurku yang berharga!"

"Lalu?"

"Kau tahu, Pha .... aku benar-benar butuh tidur. Karena itu masih terlalu pagi, aku memutuskan untuk melanjutkan tidurku tapi aku malah tidak bisa bangung tepat waktu. Kalau saja aku tidak menerima panggilan itu, mungkin aku tidak akan berada dalam keadaan berantakan seperti ini." Rengek Kit. " Dan ya, maaf untuk membuatmu menungguku, Pha."

"Tidak apa-apa, Kit. Tapi kenapa Beam menghubungimu pagi-pagi sekali?"

"Dia membicarakan mimpinya, dia bilang dia memimpikan orang yang sama berulang kali. Dia bertanya apa dia pernah berkencan dengan pria sebelumnya, tapi bagaimana aku bisa tahu?"

"Itu benar-benar tidak masuk akal." Phana bergumam pelan. "Mungkin dia pernah berkelahi dengan orang itu. Itu sebabnya dia bermimpi tentang orang yang sama."

Kit terdiam sejenak dan berpikir tentang teori Phana. "Mungkin, Kau benar benar tentang itu." Dia setuju. "Kenapa kita tidak bertanya lebih banyak lagi tentang mimpi aneh nya. Lalu kita bisa tahu persis apa yang bisa menjadi alasan kenapa mimpi itu selalu datang. Atau mungkin kita dapat mengetahui kemungkinan yang mungkin bisa memicu mimpi itu terjadi." Saran Kit. Dia tiba-tiba menjadi tertarik ketika Phana membahas hal itu.

"Yeah, mungkin kita harus mengintrogasinya. Err .. Kit, jika kau masih mengantuk, tidurlah. Aku akan membangunkanmu ketika kita sudah tiba di rumah sakit."

"Bolehkah?"

Phana mengangguk dan memberi isyarat dia untuk tidur.

"Terima kasih, Pha." Kit mendorong jok mobil sedikit ke belakang sebelum dia merasa nyaman dan tidur seperti anak kucing.


*Sesuai janji..aku tayangin SOULMATE 2 setelah part 1 udah dapet 20 chap
Enjoy :-*

SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang