Setelah berpisah dengan Wayo dan Phana, Ming mengendarai mobil kembali ke rumah orang tuanya tanpa memberitahu Kit, sejak kekasihnya itu sedang tidur nyenyak di sampingnya. Dia tahu Kit akan memarahinya nanti, tapi dia memutuskan untuk mengambil risiko. Dia tidak bisa menunggu untuk memperkenalkan Kit kepada orang tuanya yang selalu ingin Ming segera menemukan pengganti Zo.
Begitu mereka tiba di rumah orang tuanya, Ming perlahan mengangkat Kit yang masih tertidur ke dalam rumah dan dengan pelan membaringkannya di kursi santai yang terletak di ruang tamu.
Orang tua Ming terkejut melihat Kit. Mereka ingin bertanya siapa dia tapi segera tutup mulut saat Ming memberi isyarat agar mereka diam. Mereka perlahan berjongkok masing-masing di samping kanan dan kiri Kit, menatap Kit yang menggemaskan."Siapa dia?" Ibu Ming bertanya dengan suara berbisik.
"Kekasihku." Ming menjawab singkat sambil menyeringai konyol.
"Kekasih?" Ayah Ming menatap Kit dan menusukkan jarinya pada lesung pipi Kit.
Ibu Ming juga melakukan hal yang sama. "Dia sangat menggemaskan."
"Aku tahu, tapi tolong berhenti menusuk lesung pipinya. Kalian akan membangunkan dia jika terus melakukan itu." Ming berbisik memarahi orang tuanya.
"Terlambat. Dia sudah bangun." Ayah Ming meringis sambil menunjuk Kit yang sudah membuka matanya.
"Argh !!! Tolong!! Aku melihat hantu !!" Teriak Kit sambil melompat dari kursi dengan kaget.Sementara itu, tiga orang yang sedang melihat Kit tidur langsung tertawa terbahak-bahak ketika mereka mendengar Kit berpikir bahwa orang tua Ming adalah hantu.
Kit tidak memahami situasi yang sedang dia alami, dan berlari untuk berlindung di belakang Ming yang masih tidak bisa berhenti tertawa. "Kenapa kau tertawa?" Dia memukul lengan Ming sambil memperhatikan pasangan tua yang saling berpelukan karena mereka menertawakan reaksi menggemaskan Kit.
"Ming, dia sangat menggemaskan." Ayah Ming berkomentar sambil menyeka air matanya yang jatuh karena terlalu banyak tertawa.
"Aku menyukainya, Ming." Ibu Ming berjalan menghampiri Kit dan memeluknya erat.
Kit terkejut. Tapi setelah dia melihat kemiripan antara pasangan tua itu dengan Ming, dia menutup mulutnya dengan terkejut.
"Selamat datang di rumah sederhana kami, calon putra menantuku." Ibu Ming mencium pipi Kit dan mencubitnya ringan.
"Senang bertemu denganmu, Kit." Ayah Ming menarik Kit ke dalam pelukannya kemudian mengacak rambutnya kasar.
"Err ... err ..." Kit tergagap, dia bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa untuk balas menyapa pasangan itu. Dia menarik kemeja Ming dan menatapnya dengan cemberut.
"Maafkan aku, Kit. Aku membawamu ke sini tanpa memberitahumu. Tapi aku benar-benar ingin kau bertemu dengan mereka. Mereka adalah orang tuaku, Kit. Ma, Pa ... ini Kit, kekasih menggemaskanku."
Kit membungkuk kepada mereka dengan hormat lalu bersembunyi lagi di belakang Ming.
"Ayo, Kit. Kita tinggalkan Ming. Aku akan membuatkanmu sesuatu yang lezat untuk kau makan sementara kau berbincang dengan Pa-mu. Ayo .." Ibu Ming mengaitkan satu lengannya di tubuh Kit dan lengan lainnya menggandeng suaminya, lalu membawa mereka ke dapur"Ma, bagaimana denganku ?!" Ming memandang mereka dengan bingung.
"Kau duduk di sana dan pikirkan cara untuk meminta maaf pada Kit karena membuatnya takut." Kata Ayah Ming pada anaknya tegas.
"Tapi ..tapi .."
"Tidak ada tapi-tapian! Lihatlah! Kau membuat menantu kami tidak bisa berkata-kata dan mengira bahwa kami adalah hantu. Jadi, Kau harus duduk di sana dan menjadi anak yang baik." Ibu Ming memarahi anaknya.
"Pa! .. Kitten! Katakan sesuatu ..." Ming memohon tapi ia terkejut melihat Kit hanya menatapnya dengan senyum miring sambil dia mengikuti ibu Ming.
Ming merajuk dan merosot ke kursi santai. Dia menyilangkan tangannya di dadanya dan mendengus, merasa dikhianati oleh orang tuanya sendiri. Dia sangat sedih dan memutuskan untuk memejamkan mata, tidur sejenak untuk menenangkan diri.
Tapi sebelum dia tertidur, dia merasakan ciuman lembut ditanam di bibirnya yang kasar. Dia membuka matanya dan senyumnya muncul segera setelah ia melihat wajah Kit menatap ke arahnya.
"Kitten!" Ming memeluk pria itu erat. "Aku benar-benar minta maaf, Kit. Karena membawamu ke sini tanpa memberitahumu."
"Tidak apa-apa. Aku memaafkanmu sejak Ma mengatakan padaku untuk melakukannya. Tapi lain kali kau membuatku malu di depan orang tuamu, aku pasti akan menghukummu. Sekarang, ayo.. kita pergi ke dapur dan makan malam dengan orangtuamu. " Kata Kit dan membantu Ming berdiri sebelum mereka berdua berjalan ke dapur, dengan jemari mereka bertautan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
Fiksi PenggemarHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...