Ming dan Kit terkejut ketika mereka disambut hanya oleh Beam dan Forth saat mereka turun dari kamar. Dan mereka benar-benar gugup karena Beam dan Forth memberi mereka tatapan menusuk sambil duduk tenang dengan tangan disilangkan di dada, seolah-olah mereka sedang menunggu untuk memarahi seseorang.
"Err ... dimana semuanya?" Kit bertanya pada Beam dengan gugup saat ia turun dari tangga.
"Di luar." Balas Beam singkat.
"Mengapa?"
"Karena aku mengatakan kepada mereka untuk membantu Phana dan Wayo mengempiskan kolam renang." Mommy Jane menjawab saat ia datang dari belakang dan menarik telinga Ming dan Kit sebelum dia memukul kepala mereka dan duduk antara Forth dan Beam. "Apa yang kalian pikirkan, bercinta di tempatku? Kalian seharusnya merasa malu karena melakukan hal itu di panti asuhanku." Dia merengut pada dua orang yang sepertinya mengerti jika mereka hendak dimarahi.
"Kami tahu kalian tidak bersuara, tapi tempat tidurnya bergerak dan berderit sangat keras dan kami bisa mendengarnya dengan cukup jelas, bahkan dari bawah sini." Beam berkomentar dalam kemarahan.
"Apa yang kau pikirkan, Ming? Kenapa kau tidak bisa mengontrol nafsumu?" Forth memarahi sepupunya.
"Bagaimana bisa? Dia terlalu seksi." Ming menjawab malu-malu.
Kit benar-benar malu. Dia tidak berani melihat Beam atau Mommy Jane sama sekali. Dia melotot pada Ming tapi pria itu hanya menggerak-gerakkan alis padanya dengan seringai konyol menutupi wajahnya yang tampan.
"Dan kau, Kit. Kenapa kau tidak mengikatkan tali padanya dan mengendalikannya?" Tanya Beam frustrasi.
"Bisakah kau melakukan hal yang sama saat Forth menyentuhmu?" Kit membalas Beam sinis.
"Errr ... err .."
Mommy Jane tertawa dan mengacak rambut Beam kasar. "Sudah cukup. Tidak ada lagi omelan." Dia berkata dan menghela nafas sambil menatap Kit dan Ming. "Kalian beruntung kami berhasil menyuruh anak-anak keluar sebelum mereka bisa mendengar suara kalian. Dan kami senang Wayo dan Phana mendapat ide bagaimana untuk membawa mereka keluar."
"Aku benar-benar minta maaf, Mommy Jane." Kit cepat meminta maaf.
"Ya .. Aku juga minta maaf Mommy Jane. Tapi tolong jangan marah pada Kit. Itu kesalahanku. Dia sudah mendorongku, tapi aku terlalu keras kepala untuk mendengarkan. Kau bisa menghukumku, tapi jangan menghukum dia. Aku akan melakukan apa pun selama Kit tidak disalahkan." Ming meminta maaf dan memutuskan untuk mengambil semua kesalahan karena memang dia yang memulai.
"Hmm .., aku benar-benar ingin menghukummu, Ming. Tapi aku tidak bisa karena aku tahu bagaimana sebenarnya perasaanmu ketika melihat orang yang kau cintai tanpa pakaian." Forth bergumam sambil menatap Beam yang tersenyum padanya malu. "Kau benar-benar tidak bisa mengendalikan diri ketika itu terjadi."
"Ku rasa aku juga tidak bisa marah padamu, Kit." Kata Beam pelan. "Aku juga tidak bisa menolak ketika Forth menyentuhku untuk pertama kalinya." Dia mengaku malu-malu.
Mommy Jane terkekeh dan menatap Ming dan Kit. "Dan aku, bagaimana bisa aku menghukum dua orang yang telah membawa kembali keceriaan kepada anak-anak setelah kejadian yang terjadi pada Beam? Aku rasa kalian berdua beruntung karena tidak ada yang bisa marah pada kalian, tapi ini tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan, apakah kalian berdua mengerti ?! "
"Ya, Mommy Jane." Baik Ming dan Kit menjawab serentak.
"Dan Kit, berhenti bermain keras untuk diluluhkan. Aku harap kau akan menerima Ming sebagai kekasihmu."
"Tapi .. aku tidak bisa menerima dia, Mommy Jane."
"Kenapa, Kit? Kau tidak mencintaiku?" Ming menanyai Kit dengan cemas.
"Ya, Kit ... Kenapa kau tidak bisa menerimanya?" Tanya Mommy Jane penasaran.
"Ming tidak pernah memintaku untuk menjadi kekasihnya. Bagaimana aku bisa menerima jika ia tidak pernah memintamu?" Balas Kit sambil memandangi jari-jarinya.
"Nah, Ming, tunggu apa lagi?" Forth berkata pada sepupunya. "Kit telah memberimu lampu hijau."
"Aku .. aku tahu. Tapi aku .. aku masih tidak bisa percaya dia akan menerimaku."
"Dia telah memberikan dirinya untukmu. Apa kau pikir dia akan membiarkanmu menyentuhnya jika dia tidak menerimamu?" Beam memarahi Ming yang sepertinya sangat lamban berfikir..
"Kit, apakah ini berarti kau benar-benar menerimaku untuk menjadi kekasihmu?"
"Haruskah aku? Kau terlambat memintaku. Aku rasa aku sudah tidak menginginkanmu menjadi kekasihku lagi" Kit menjawab dengan tegas.
"Tidak !!! Jangan mengatakan itu! Tolong jangan mengatakan hal itu! Aku benar-benar minta maaf! Aku mencintaimu, Kit. Tolong jangan menghukumku lagi. Ku mohon !!!"
"Berhenti menggodanya, Kit." Ibu Jane memarahi Kit.
"Yah, dia pantas dikerjai karena sangat lamban." Kit melotot pada Ming.
"Kau hanya menggodaku? Aku bingung. Aku kekasihmu atau bukan?"
"Ya..kau kekasihku, Ming." Kit menjawab dan sebelum ia bisa melarikan diri, Ming telah mengangkat tubuhnya dengan lengan panjangnya dengan bahagia. "Turunkan aku, Ming. Atau aku akan menolakmu!"
"Baiklah..baiklah." Ming menurunkannya dan mengecup bibir Kit. Kemudian dia melompat-lompat gembira sebelum ia berlari keluar dan berteriak pada Wayo dan Phana. "Wayo! Dr. Phana! Kit telah menerima menjadi kekasihku !!"
"Sialan, Ming. Berhenti!! Apa harus kau berteriak pada semua orang ?!" Kit berteriak dan mengikuti Ming untuk mencegahnya berteriak.
Sementara itu, Forth, Beam and Mommy Jane, hanya menertawakan kekonyolan mereka.
"Maaf, Kit! Tapi aku sedang sangat bersemangat dan aku ingin semua orang tahu!" Ming tertawa dan berlari keluar sebelum Kit bisa menangkapnya, karena ia tahu Kit tidak bisa terlalu banyak bergerak.
Kit menggeleng tetapi pada saat yang sama, ia tak bisa menahan senyumnya. Dia juga sama bahagianya dengan Ming. Dia mungkin tidak ekspresif seperti Ming, tapi ia bahagia akhirnya Ming menjadi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
FanficHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...