4

4.2K 389 27
                                    




Bibir Kit berubah menjadi senyuman kecil setelah akhirnya ia mengetahui bahwa Ming adalah nama pria itu. Bukan nama lengkapnya tapi mudah untuk diingat. Kit tidak bisa melepas pandangan dari pria itu saat ia sedang berbicara tentang tujuan kedatangannya. Ming memang menawan dan menarik dengan wajah yang sempurna dan kepribadian yang bijak. Kit mencoba untuk melepas pandangannya pada makhluk mempesona itu tapi dia tidak bisa, tidak sampai tak sengaja tatapan mereka bertemu.

Kit malu. Ming melihat Kit meliriknya. Seringaian yang terlihat di wajahnya menegaskan bahwa ia memperhatikan Kit.

Kit segera mengalihkan tatapannya, pura-pura tidak tertarik, tapi reaksinya agak terlambat.

Ming juga terpesona oleh Kit. Tujuannya membujuk Beam menjadi dokter pribadi Forth telah berubah menjadi sebuah misi untuk membuat Kit tersipu dan marah. Alih-alih melakukan percakapan yang baik dan layak dengan Beam, Ming telah menyia-nyiakan waktunya untuk menggoda dan merayu Kit. Dia tak bisa mencegahnya. Reaksi yang diberikan oleh Kit, memang tak ternilai baginya. Meskipun Ming telah membuat Kit menjadi marah dan kesal, tapi dia menyukainya. Semakin Kit marah, Kit semain manis di matanya.

Ming tahu bahwa orang mungkin berpikir bahwa dia aneh karena mengatakan bahwa Kit itu imut. Tapi baginya, Kit memang menggemaskan.

Rayuan dan godaan Ming menjadi terus menerus. Kit tak bisa menangani lagi. Dia hampir meledak karena merasa seperti Ming sedang mempermainkannya. Dan itu membuatnya frustrasi. Tapi itu tidak menghentikan Ming sama sekali bahkan setelah diperingatkan oleh teman-teman Kit dan dimarahi oleh Wayo, sahabatnya sendiri.

Ming benar-benar kehilangan fokus pada tujuannya karena Kit. Dia segera menyerahkan posisinya pada Wayo dan membiarkan dia menjadi negosiator sehingga tujuannya dapat diselesaikan. Dan ia senang Wayo berhasil melakukan itu. Jika tidak, Forth akan marah padanya karena tidak bisa membujuk Beam untuk memenuhi permintaannya.

Begitu urusan selesai, para dokter harus pergi untuk tugas-tugas mereka. Tapi Ming belum bisa membiarkan Kit kembali ke pekerjaannya. Dia menyuruh Wayo untuk tetap tinggal sambil ia bergegas mengejar Kit dan menyeretnya keluar dari lift sebelum pintu lift tertutup.

"A..apa yang kau lakukan? Ke..kenapa kau menarikku keluar?" Kit tergagap karena ia menyadari Ming menariknya menempel di  dada Ming."Le..lepaskan aku." Dia mendorong Ming untuk membebaskan diri.

Ming terkekeh dan melepaskannya meski dia enggan. "Maaf, Dr. Kit, tapi aku perlu bicara denganmu." Ming menyampaikan niatnya.

"Tapi aku harus bekerja."

"Aku tahu. Tapi tolong beri aku waktu sebentar saja. Aku tidak meminta lama."

Kit menggigit bibirnya dan mengangguk ragu beberapa kali.

"Baiklah, aku akan memberimu sepuluh menit. Jadi, bicaralah."

"Dr. Kit, apa kau punya hubungan dengan seseorang?"

Mata kit melebar saat ia mendengar pertanyaan Ming.

"Apa maksudmu?"

"Maksudku, apa kau punya teman perempuan istimewa atau mungkin teman lelaki?"

"Kenapa kau ingin tahu?"

"Tolong jawab pertanyaanku."

"Aku tidak berhubungan dengan siapa pun."

"Benarkah?"

Kit mengangguk.

"Jika kau tidak memiliki hubungan dengan siapa pun, akankah kau biarkan aku mendekatimu?" Tanya Ming dengan berani.

"Mendekatiku? Kenapa aku?" Kit mundur selangkah untuk memberi jarak diantara mereka.

"Aku menyukaimu, Dr. Kit. Dan aku menyadari kau juga sama sepertiku."

"Tidak, aku tidak."

"Berhentilah berbohong pada dirimu sendiri, Dr. Kit."

"Aku tidak."

"Baiklah, mungkin kau tidak sepertiku. Tapi maukah kau ijinkan aku mendekatinu? Aku ingin mencari belahan jiwa juga. Dan aku rasa kau adalah orang yang sempurna sebagai belahan jiwaku."

"Ini tidak masuk akal."

"Mungkin. Tapi aku akan membuktikan padamu kalau kita adalah belahan jiwa. Maukah kau mengijinkanku?"

"Kau tetap melakukannya meski aku tak mengijinkanmu, benar bukan?"

"Kau mengenalku dengan baik, Dr. Kit."

"Kalau begitu, lakukan apapun yang kau inginkan karena jawabanku tak akan bisa menghentikanmu." Jawab Kit dan bergegas menuju lift setelah pintu lift terbuka lagi. Dan dia tidak bisa tidak tersenyum saat melihat Ming melompat-lompat bahagia di depan lift.

SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang