Malam itu, sebelum Kit pulang, dia mampir ke kamar Zo sekali lagi. Dia ingin berbicara dengan Zo. Tapi saat ia tiba di sana, Kit tidak menemukan Zo lagi. Dia bertemu dengan salah seorang perawat dan bertanya tentang Zo. Ternyata Zo meminta untuk keluar dari rumah sakit lebih awal dari seharusnya. Kit kecewa. Dia ingin menyelesaikan masalah antara dia dan Zo, tapi sepertinya tidak pernah bisa terjadi karena dia sudah tidak di sana lagi.
Kit berjalan menuju lift dengan sedih dan pergi ke parkiran untuk menemui Phana. Beam memilih pulang bersama Forth, dan Kit senang akan hal itu , ia tak ingin merusak kebahagiaan Beam. Beam akan mengamuk jika ia tahu bahwa sepupu Forth adalah alasan Zo memukulnya.
Pada saat Kit tiba di parkiran, Phana sudah menunggu di depan lift. Wajahnya serius. Dia bergegas menghampiri Kit begitu melihat Kit keluar dari lift.
"Biarkan aku melihat wajahmu!" Phana menangkup dagu Kit dan memeriksa memar yang terlihat di pipi kanannya. "Kau sudah mengompresnya dengan es? Kau seharusnya mengompreskan es di wajahmu setelah pukulan itu atau kalau tidak itu akan membengkak." Phana menggeleng kecewa sambil menyambar tas Kit dan memberi isyarat Kit untuk berjalan menuju ke mobil.
"Apa kau masih merasakan sakit?"
"Sedikit."
"Kuharap aku ada di sana untuk melindungimu." Kata Phana dengan nada serius.
"Pha ... kau tahu .. Orang mungkin berpikir kalau kau adalah kekasihku jika kau memperlakukanku seperti ini." Kit menggoda temannya yang sepertinya nampaknya kesal karenanya.
"Biarkan mereka memikirkan apapun yang mereka inginkan. Aku hanya benci melihat teman-temanku terluka." Phana menghela nafas dan membuka pintu penumpang untuk Kit.
"Jangan khawatir, Pha. Aku baik-baik saja meskipun pipiku bengkak." Kit meyakinkan Phana bahwa ia baik-baik saja.
"Boleh aku tahu siapa yang melakukannya? Siapa pasien yang cukup berani untuk memukulmu?" Phana bertanya sambil naik ke kursi kemudi.
"Zo Wangsapat, mantan kekasih Ming. Tapi Pha, bagaimana kau tahu kalau aku dipukul?" Kit penasaran.
"Kudengar salah satu perawat membicarakan hal itu." Jawab Phana sebelum ia mengemudikan mobil keluar dari gedung. "Tidakkah kau ingin memberitahu Ming tentang hal itu?"
"Tidak, aku tidak ingin. Karena aku sudah memutuskan untuk tidak berada di antara Zo dan Ming lagi."
"Kau yakin itu keputusan yang bijak?"
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu .. Mengorbankan perasaanmu sendiri untuk kebahagiaan orang lain?"
"Kau harus melihat bagaimana Zo menangis. Bagaimana aku bisa bahagia diatas kesedihannya?" Kit tahu bahwa dia bisa melepaskan sesuatu yang begitu berharga tapi dia tidak pernah bisa menjadi alasan kesedihan orang lain.
"Bagaimana jika, Zo sudah melakukan sesuatu yang sama sekali tidak bisa diterima pada Ming? Apa kau masih bisa melepaskan pria menawan itu untuk Zo?" Phana bertanya pada Kit, berharap dia akan berpikir lebih dalam dan berubah pikiran tentang keputusannya. "Kau harus mencari tahu tentang masa lalu mereka sebelum kau memutuskan apa yang terbaik untuk orang lain. Kau harus mendengarkan dari sisi Ming juga." Dia menyuarakan pendapatnya sambil mengemudikan Hummer-nya ke restoran cepat saji. "Kau tidak keberatan jika kita makan di sini?"
"Tidak. Selama aku bisa makan, aku tidam keberatan sama sekali." Setuju Kit dan menunggu Phana memarkir Hummer-nya.
Saat mereka berdua masuk ke dalam restoran, mereka dihentikan oleh suara yang familiar menyapa mereka dari belakang. Kit tidak bisa berkata apa-apa karena dia tidak pernah mengira akan bertemu Ming lagi di hari yang sama.
"Dr Kit, Dr. Pha, senang bertemu kalian di sini." Ming menyapa mereka sambil tersenyum lebar, tapi itu hanya berlangsung selama beberapa detik. Dia menjadi khawatir ketika melihat memar di pipi Kit. "Dokter Kit, siapa yang melakukan ini terhadap wajah indahmu ?!"
"Bukan siapa-siapa."
"Itu Zo." Jawab Phana.
"Pha!" Kit meledak. Dia tidak ingin Ming tahu, tapi Phana telah merusak rencananya.
"Maaf, Kit. Tapi dia harus tahu. Aku tidak ingin kau terluka lagi. Dan kau Mr. Ming, kau lebih baik memberitahu Kit tentang masa lalumu dengan Zo, atau dia tidak akan berubah pikiran untuk memberikanmu kembali untuk Zo." Phana menjawab sebelum ia memasuki restoran dan meninggalkan Kit bersama Ming.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
Fiksi PenggemarHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...