"Jangan sedih, kitten. Aku akan melihatmu besok di apartemenmu." Ming memeluk dokter lesung pipinya dan mencium bibirnya dengan lembut. "Aku harap kau akan pulang hari ini, tapi kau harus menghabiskan waktu dengan orang tuamu dan aku perlu melakukan sesuatu yang seharusnya ku lakukan sejak dulu. Sehingga hidupku bisa tenang." Dia memutuskan untuk pulang lebih dulu karena dia harus bertemu dengan beberapa orang untuk membantunya mengani masalahnya dengan Zo, untuk menyelesaikan itu, sekali dan untuk semua orang.
"Ming, kau akan bertemu Zo sendiri? Aku tidak ingin kau pergi sendirian. Aku tidak percaya padanya. Kenapa aku tidak pergi menemanimu saja? Aku bisa meminta orang tuaku untuk mengijinkanku pulang denganmu."
"Tidak, Kit. Aku tidak akan mengijinkanmu." Sela Ayah Kit tegas. Dia tidak sengaja mendengar percakapan mereka dan tidak ingin Kit untuk campur tangan dengan apa yang akan Ming lakukan.
"Pa! Pa menguping percakapan kami ?!"
"Ya, tapi tidak sengaja. Aku hanya ingin memberitahu Ming untuk mengemudi dengan hati-hati ketika aku mendengar kalian berdua berbicara tentang seseorang bernama Zo? Siapa dia?"
"Dia mantan tunanganku, Pa." Ming menjelaskan kepada ayah Kit.
"Aah ... aku tahu. Well, kau lebih baik menyelesaikan semuanya sebelum pemarah cengeng ini mulai menangis lagi karena kecemburuannya."
"Pa! Aku tidak cengeng!"
"Ya, kau cengeng. Kau sudah menangis banyak sejak tadi malam. Aku rasa pertemuanmu dengan Ming, benar-benar telah merubahmu menjadi orang yang berbeda." Ayah Kit menggoda anaknya.
"Itu benar, Pa! Dan dia juga lebih lembut sekarang. Dia bahkan memasak untukku karena dia ingin membuktikan bahwa ia lebih baik dari Zo."
"Ming!" Kit cepat menutup mulut Ming sebelum dia mulai lebih mempermalukannya.
"Dia memasak untukmu?" Ibu Kit yang baru saja keluar untuk bergabung dengan percakapan mereka, menggeleng tak percaya. "Aww .. sekarang aku merasa sangat sedih. Anakku tidak pernah memasak untukku tapi ia memasak untuk kekasihnya. Ku rasa kau sudah tidak menyayangiku lagi, Kit."
"Lihat apa yang sudah kau lakukan!" Kit memarahi Ming dan berlari memeluk ibunya. "Ma, besok aku memasak sarapan untukmu, oke. Aku janji."
"Terlambat untuk itu. Aku sudah merajuk."
"Ma ... Aku minta maaf. Maafkan aku." Kit memohon dengan putus asa.
Ming merasa bersalah karena membuat ibu Kit sedih. Dia berjalan mendekatinya dan menunjukkan puppy face -nya, berharap ia bisa membuat ibu Kit tersenyum lagi. "Ma, aku juga minta maaf. Aku akan memarahi Kit karena memprioritaskan aku daripada Ma."
"Apa?" Kit mengertakkan gigi dan memukul lengan Ming keras. "Ming! Kau seharusnya membantuku meminta maaf untuk Ma, bukan meminta izin untuk memarahiku!"
"Kit, kenapa kau begitu kasar terhadap Ming ?!" Ibu Kit memarahi anaknya sambil mengusap lengan Ming lembut. "Apa kau baik-baik saja, Ming?"
"Aku baik-baik saja, Ma. Tapi aku rasa tidak dengan anak Ma. Lihatlah dia. Dia akan menangis." Ming menjawab sambil perlahan menarik Kit ke pelukannya.
"Pa, anak kita begitu menggemaskan, bukan?"
"Ya! Itu sebabnya aku merekam videonya. Aku tidak percaya bisa melihat dia seperti ini." Ayah Kit terkekeh sambil merekam adegan itu dengan ponselnya.
"Pa! Aish! Kenapa semua orang malah mengeroyok untuk menggodaku ?!" Kit tersipu malu. Dia membenamkan wajahnya di dada Ming untuk menyembunyikan wajah merahnya sambil memohon ayahnya untuk berhenti merekam. "Pa ..Berhentilah merekam."
Ayah Kit tertawa terbahak-bahak sambil menyimpan ponselnya. "Ayo, Ma. Kita masuk ke dalam. Aku rasa sudah cukup kita menggodanya. Jangan mengganggu mereka dan mengucapkan sampai jumpa pada calon menantu kita." Dia tersenyum puas sambil menarik istrinya untuk kembali ke dalam rumah.
"Hati-hati berkendara, Ming. Dan tolong datang dan kunjungi kami lebih sering." Pesan Ibu Kit pada Ming dan memberinya pelukan cepat, dengan kit terjepit di tengah.
"Ya, Ma, Pa. Aku pasti akan sering mengunjungi kalian." Ming menjawab sebelum dia mengalihkan perhatian penuh pada Kit. "Kitten, bisa tolong berhenti bersikap manis. Atau aku akan menculik dan membawamu pulang denganku."
"Lakukan saja. Aku tahu Ma dan Pa tidak akan pernah berhenti menggodaku setelah kau pergi."
"Aku ingin sekali melakukannya, tapi aku tidak ingin terlihat buruk bagi mereka. Aku tidak ingin mereka mencabut izin mereka untukku mengencanimu, my cute kitten." Ming berkata pada kekasihnya yang cemberut. "Ikutlah denganku, aku tahu bagaimana membuatmu tersenyum lagi." Ia mengaitkan lengannya di pinggang Kit dan membawanya ke mobilnya.
Kit mengikuti dengan diam. Dia masih cemberut saat menunggu Ming, mengambil sesuatu dari mobilnya. Tapi matanya terbuka lebar saat ia melihat Ming meraih boneka pikachu besar dari belakang mobilnya dan menyerahkan pikachu itu kepadanya.
"Ini untukmu, untuk menemanimu saat aku sedang tidak ada." Ucap Ming dan ia senang melihat bibir Kit telah melengkung ke dalam senyum lebar.
"Apa kau menyukainya?"
Kit mengangguk malu-malu dan memeluk kekasihnya erat. Dia bertingkah seperti anak kecil yang baru pertama kali memiliki mainan, tapi Ming sangat menyukainya. Dia senang melihat reaksi asli Kit. Kit pasti telah sangat jatuh cinta padanya. Sifat pemarahnya mulai hilang sedikit demi sedikit. Walaupun sifat pemarah Kit adalah alasan utama Ming jatuh cinta dengan Kit, tetapi ia harus mengakui jika ia lebih mencintai sisi manis dan kekanak-kanakan yang mulai Kit tunjukkan padanya secara bertahap.
"Kitten, kau sangat menggemaskan. Jangan pernah membiarkan siapapun melihat sisi ini darimu. Aku akan cemburu, kau tahu."
Kit terkekeh dan menatap Ming. "Ming, apa kau menyadari jika kau juga telah berubah?"
"Hah? benarkah?"
"Kau sudah berubah menjadi pria dewasa, bukan kekanak-kanakan seperti dulu."
"Itu karena aku memiliki seseorang yang lebih kekanakan dariku."
Kit memukul dada Ming ringan. "Ini salahmu jika aku berubah seperti ini. Kau terlalu memanjakanku."
Ming tertawa pelan sambil mengecup bibir Kit. "Kit, aku mencintaimu, aku berjanji akan mencintaimu selamanya. Jadi, berjanjilah padaku kau akan selalu berada di sisiku."
"Aku janji, Ming. Aku berjanji untuk selalu berada di sisimu." Kit menyatakan janjinya dan memberi satu ciuman terakhir sebelum ia membiarkan Ming memasuki mobilnya dan meninggalkan rumah orang tua Kit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
أدب الهواةHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...