"Apa yang kau pikirkan, Kit?" Phana bertanya sambil melajukan Hummer-nya ke tempat mereka biasa nongkrong setelah pekerjaan di rumah sakit selesai.
Malam itu sudah cukup larut tapi mereka harus bertemu Beam dan Forth untuk membahas tentang acara besok. Hal ini sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun untuk membantu panti asuhan yang Beam tinggali dulu. Karena mereka berdua libur selama dua hari mulai besok, jadi, mereka harus menggunakan kesempatan itu untuk melakukan apa yang telah mereka rencanakan selama seminggu ini, karena sulit bagi mereka untuk mendapatkan waktu luang.
"Aku sedang memikirkan Ming. Sebenarnya, aku bingung. Aku tidak yakin apakah Ming benar-benar tulus atau hanya bermain-main denganku."
"Kenapa kau memiliki pikiran negatif seperti itu? Dari apa yang aku lihat sejauh ini, aku rasa dia tidak bermain-main denganmu."
"Aku hanya belum yakin. Aku akui aku sudah membuka hatiku untuknya, tapi ..." Kit berhenti dan mengambil nafas dalam-dalam, "Aku butuh keyakinan lebih jika dia benar-benar menyukaiku. Sehingga aku tahu bagaimana nanti menghadapi masyarakat, orang tuaku dan juga bagaimana mempertahankan cinta terlarang itu. "
"Aku mengerti apa yang kau katakan, Kit. Kenapa kau tidak memberinya lebih banyak waktu untuk membuktikan padamu bahwa dia benar-benar serius?" Saran Phana pada Kit hingga dia tidak akan melepaskan Ming begitu mudah.
"Itu apa yang coba aku lakukan. Tapi bagaimana jika aku benar? Bagaimana jika dia hanya bermain-main denganku? Aku akan menjadi orang yang paling menderita pada akhirnya."
"Jika itu terjadi, aku berjanji akan menguburnya hidup-hidup. Tapi aku ragu ia akan menyakitimu. Karena dia tahu jika dia menyakiti teman Beam, ia harus menghadapi Forth yang jelas-jelas akan membunuhnya untuk Beam. " Kata Phana percaya diri. "Kau tidak perlu khawatir. Jika itu benar-benar terjadi, kau masih memiliki kami untuk menghiburmu. Sekarang, bersantailah dan bersihkan kepalamu dari pikiran-pikiran negatif." Dia menambahkan sambil memarkir Hummer-nya di area yang telah ditentukan untuk parkir.
Kit mengangguk dan menarik napas panjang untuk melupakan Ming sebentar. Dia ingin lebih fokus pada diskusi mereka untuk acara besok. Tapi dia tak menyangka Wayo dan Ming juga bergabung dengan mereka.. Kit terjebak. Entah dia suka atau tidak, dia harus berhadapan dengan Ming yang susah dikendalikan dan sedikit sulit dihindari. Ming memang menawan, tapi terkadang bisa menyebalkan juga. Kit suka saat Ming ada di sekitarnya tapi pada saat bersamaan dia membenci pria itu karena terlalu menggodanya.
Pada akhir diskusi mereka, Kit mulai benar-benar kelelahan. Ia lelah secara mental dan fisik karena Ming. Yang dia ingin lakukan hanyalah pulang dan beristirahat. Dan syukurlah dia pergi dengan Phana. Dia terlalu malas untuk mengemudi.
"Kit, Ming ada di sini." Kata Phana dan memberi isyarat Kit untuk melihat ke depan saat mereka berjalan menuju Ming yang berdiri di dekat Hummer-nya.
Ming melihat mereka dan ia kesal melihat lengan Phana melingkar di bahu Kit.
"Hmm .. kenapa kau di sini, Mr. Ming? Apa kau menunggu Kit?" Phana menanyai pria itu sambil ia menatapnya curiga.
"Maaf mengganggu,Dr. Phana. Tapi bisakah aku bicara dengan Dr. Kit?" Kata Ming sementara matanya terpaku pada wajah lelah Kit.
"Tentu. Tapi jangan terlalu lama. Temanku di sini butuh istirahat, atau dia akan menjadi pemarah sepanjang pagi." Jawab Phana sambil mengusap rambut Kit. "Apa kau tidak masalah jika aku pergi, Kit?"
"Aku akan baik-baik saja. Aku akan berteriak memanggilmu jika dia melakukan hal yang tidak pantas padaku." Jawab Kit sambil menatap tajam Ming.
"Err .. Dr. Phana, jika kau mau, kau bisa menemani Wayo. Dia sedang menungguku di dalam mobil di sana." Ming menunjuk sebuah Mercedes hitam yang diparkir tidak jauh dari situ.
"Hmm ..benarkah? Mungkin aku akan melakukannya." Phana tersenyum miring sebelum ia mempercepat langkahnya menuju mobil Ming.
"Jadi, kenapa kau masih di sini, Mr. Ming? Jika kau ingin bertanya tentang menginap di tempatku, maaf, aku tidak mengijinkanmu."
"Tidak. Bukan karena itu aku di sini, meskipun itu sempat terlintas dalam pikiranku." Ming terkekeh dan menarik Kit padanya, memutar dokter itu dan mengurungnya diantara Hummer dan lengannya. "Tapi aku di sini karena kau membuatku begitu cemburu sekarang. Dan untuk itu kau harus membayar ganti rugi padaku."
*Jeng jeng jeeeengggg
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
FanfictionHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...