Hanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf.
"Tidak apa...
Keesokan harinya, seperti rutinitas biasa mereka, Phana menjemput Kit dari apartemennya untuk pergi bekerja. Dan dia agak terkejut melihat Kit banyak tersenyum. Dia terus melirik Kit dan melihat sesekali Kit menggeleng dan tertawa pelan sambil melihat keluar dari jendela mobil.
"Aku tidak tahu bahwa jatuh cinta bisa membuatmu gila." Phana menggoda temannya dan mengacak rambut Kit ringan sementara satu tangannya memegang kemudi melajukan Hummer ke arah basement gedung rumah sakit, ke tempat parkir.
"Apa menurutmu aku gila?" Kit melebarkan matanya sambil menunggu Phana mematikan mesin mobil.
"Yup, aku rasa begitu karena kau terus menggelengkan kepala dan tertawa sendiri."
"Mungkin kau benar. Tapi aku tidak bisa berhenti tertawa setiap kali mengingat tindakan konyol Ming tadi malam. Pria itu benar-benar tahu bagaimana membuatku tersenyum." Kit terkekeh sambil keluar dari Hummer.
"Lalu, kau masih akan membiarkan Zo memilikinya kembali?" Phana bertanya sambil mengunci Hummer dan kemudian berjalan dengan Kit menuju lift.
"Aku tidak yakin lagi, Pha." Kit menjawab ragu. Dia telah berpikir banyak tentang Ming, tapi ia masih belum memiliki jawaban akhir pada apa yang harus dia lakukan.
"Ikuti kata hatimu, Kit." Phana mencolek dada dan mengangkat alis kirinya.
"Mungkin aku akan. Ini akan menjadi pilihan terakhirku, tergantung pada situasi yang akan aku hadapi nanti. Tapi sekarang, semua yang bisa aku pikirkan adalah tentang makanan. Aku lapar."
"Aku senang kau memiliki nafsu makan kembali." Ucap Phana pada Kit. "Dan aku rasa, mungkin kau harus berterima kasih pada Ming-mu, karena ia adalah alasan kau menjadi periang. Pria Ming itu telah menginfeksimu dengan sindrom bahagia. Tapi aku tidak akan protes. Aku senang melihat temanku bahagia."
"Tidak, Pha. Aku tidak akan melakukan itu. Kita simpan hal ini hanya untuk kita berdua, oke." Kata Kit sambil menyeret Phana ke kantin.
Setelah sarapan, ketika Kit dan Phana berjalan melewati konter penerimaan rumah sakit di lobi untuk pergi ke lift terdekat yang mengarah ke ruang santai dokter, salah satu perawat memanggil Kit dan memberinya sebuah kotak hadiah kecil dan sebuah karangan bunga dari KitKat yang ditujukan kepadanya.
Kit terkejut saat melihat hadiah di tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa yang memberi ini?" Kit bertanya pada perawat itu.
"Orang dari pengiriman mengirimnya ke konter."
"Tak ada kartu sama sekali?" Kit bertanya pada perawat yang menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Baiklah, dan terima kasih telah menjaga ini untukku." Katanya sebelum pergi.
"Aku yakin itu dari Ming." Duga Phana saat ia melihat Kit membuka kotak dan menemukan sebuak USB flash drive Kitkat di dalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lucu sekali... Aku ingin tahu siapa yang sudah memberikan semua ini padaku." Kit bergumam riang.
"Itu Ming. Aku cukup yakin itu dia." Phana menjawab dengan penuh percaya diri.
"Hanya satu cara untuk mengetahuinya." Kit dan Phana buru-buru pergi ke ruang santai dokter dan berjalan ke salah satu komputer lalu menghubungkan USB flash drive untuk melihat apa yang di dalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kit tertawa ketika ia melihat bahwa itu adalah video Ming. Jadi, buket KitKat itu juga dari dia.
"Sudah ku bilang itu darinya." Phana menepuk bahu Kit sebelum ia meninggalkan temannya sendirian untuk melihat video itu.
Kit cepat-cepat memasang earphone yang telah disambungnya ke komputer dan mendengarkan dengan saksama apa yang dikatakan Ming dalam video tersebut.
'Dr. Kit-ku sayang, surprise ..surprise ... Apa kau suka buketnya? Aku memilihnya sendiri karena menurutku kau seperti karangan KitKat. Cheesy? Bukan diriku. Aku merasa bahwa kau seperti KitKat-ku. By the way, aku tahu ini aneh bagiku untuk mengirimkan flash drive sebagai hadiah, tapi aku tidak punya cara lain untuk berbicara denganmu karena aku benar-benar lupa untuk meminta nomor teleponmu. Aku bodoh, bukan? Tapi aku menyalahkanmu karena kaulah penyebab kebodohanku. Aku tahu harusnya mengirimkan ini melalui pesan video atau mungkin melalui video chat tapi sayangnya aku tidak bisa melakukan itu karena seperti yang aku katakan sebelumnya, aku tidak memiliki nomor teleponmu. Lain kali tolong ingatkan aku untuk meminta nomormu. Aku rasa untuk saat ini, ini adalah cara terbaik yang bisa aku pikirkan tentang bagaimana menyampaikan pesanku padamu. Dan mudah-mudahan kau akan melihat sampai akhir.'
Ming berhenti berbicara dan Kit melihat Ming sedang meraih sebuah gitar dan meletakkan di pangkuannya.
"Sebenarnya, aku benar-benar ingin membacakan sebuah puisi cinta untukmu. Tapi aku rasa itu tidak akan berhasil karena aku bukan seorang penyair. Jadi, setelah berpikir sepanjang malam, aku rasa aku akan menyanyikan sebuah lagu khusus untuk menyampaikan perasaanku yang sebenarnya untukmu, sebagai langkah pertamaku mendekatimu. Aku harap kau akan menikmati lagu ini dan siapa tahu lagu ini akan membuatmu jatuh cinnta padaku. Jadi, tolong dengarkan baik-baik, Dr. Kit.'
Kata Ming sambil mengedipkan mata dan mulai memetik gitarnya untuk menemani saat ia menyanyikan lagu untuk Kit-nya.
(Video ini berisi lirik bahasa Inggris, jadi silakan baca lirik untuk memahami mengapa saya(author) memilih lagu ini.)
"Mr. Ming, aku rasa aku jatuh cinta padamu ..." Kit bergumam lembut pada dirinya sendiri setelah lagu itu berakhir dengan tiga kata ajaib .. 'I Love You' dari bibir Ming.