Ming .....
Kit menggumamkan nama itu pelan saat ia melihat pria itu berlari menuju meja mereka dengan Wayo mengikuti di belakang, mendekati Forth dengan khawatir terlihat di wajahnya. Tapi ekspresi itu tidak berlangsung lama. Wajah Ming menjadi cerah seketika saat ia melihat Kit juga ada di sana, menatapnya.
Ming yang riang kembali saat tatapan mereka bertemu. Jantung Kit mulai berdetak cepat. Semua yang dikatakan Ming beberapa hari yang lalu kembali teringat. Dan dia tersipu saat teringat dia dipeluk oleh Ming.
Kit tetap mempertahankan postur tubuhnya. Seperti yang dia harapkan, begitu Ming melihatnya, dia dengan cepat menyapa Kit dengan antusias. Benar-benar melupakan sepupunya, Forth.
Kit pura-pura terganggu, meskipun jauh dalam dirinya dia senang melihat senyum nakal di wajah Ming. Dia menahan mulutnya untuk tidak berdebat dengan Ming karena Forth ada di sana. Tapi kemudian, Kit tidak bisa mengendalikan diri dan mereka mulai bertengkar lagi. Itu salahnya. Dia tidak mengerti mengapa ia melakukan itu. Tapi setiap kali Ming berbicara manis dengannya, dia akan menemukan cara untuk membalas dengan kasar atau sinis.
Ming terus menggoda Kit bahkan setelah dia menjawabnya dengan kasar. Dia masih terus tersenyum dan menunjukkan pada Kit bahwa ia tidak terpengaruh sama sekali oleh kata-kata kasar Kit.
Kit merasa lega. Dia mencoba sedikit menurunkan nada bicaranya yang kasar pada Ming, tapi dia tidak bisa. Hanya itu satu-satunya cara agar mereka bisa berbincang dengan nyaman.
Keduanya terus bertengkar tapi semuanya berhenti tiba-tiba saat Ming melihat seseorang dari masa lalunya.
Zo Wongsapat.
"Apa yang dia lakukan di sini, di rumah sakit ini?" Tanya Forth."Apa kau berbicara tentang Zo Wongsapat?" Kit bertanya pada Forth sambil menoleh pada orang yang matanya tertuju pada Ming. Dia tidak menyukai itu. Zo telah membuat senyum Ming menghilang seketika.
"Kau kenal dia, Dr. Kit?" Forth menanyai dokter lesung pipi itu.
"Dia adalah salah satu pasienku, dia pingsan kemarin karena terlalu banyak bekerja. Kau mengenalnya?"
"Dia mantan kekasih Ming." Wayo menjawab sambil menatap Ming cemas.
Kit terkejut mendengar jawaban itu. Dia merasa dadanya menegang. Dia juga menjadi diam setelah tahu bahwa Ming memiliki kekasih sebelumnya. Dia menatap wajah tanpa ekspresi Ming, berharap pria itu akan mengatakan sesuatu tentang masa lalunya. Tapi bukannya menjelaskan, Ming malah memutuskan untuk pergi karena Forth sudah berada di tangan Beam.
Ming berpamitan kepada mereka dan pergi bersama Wayo. Kit menatap Ming dengan sedih. Dia merasa sakit. Dia tidak ingin mengejar Ming tapi begitu dia melihat Zo mengikuti Ming, Kit cepat membuat alasan untuk meninggalkan meja dengan mengatakan bahwa ia harus pergi ke kamar kecil.
"Ming, tunggu!" Zo memanggil Ming.
Ming terus berjalan tapi dia berhenti ketika Zo menangkap tangannya.
"Biarkan dia pergi, Zo." Wayo memukul tangan Zo agal melepaskan tangan Ming.
"Apa yang kau inginkan, Zo?" Tanya Ming.
"Aku ingin minta maaf, Ming. Aku ingin kembali padamu. Aku tahu apa yang telah kulakukan tidak bisa dimaafkan, tapi tolong beri aku kesempatan untuk memperbaikinya." Pinta Zo dengan dengan depresi.
"Dia tidak bisa bersamamu lagi. Aku tidak akan membiarkannya!" Wayo menyela. Dia membenci Zo karena dia menyakiti Ming sangat dalam. Dia tidak bisa melihat sahabatnya menderita lagi karena kesalahan Zo yang tak bisa dimaafkan.
"Ming ... ku mohon .." Zo menangis sambil berjalan maju dan memeluk Ming.
"Lepaskan dia, Zo!" Wayo mendorong Zo menjauh dari Ming.
"Berhenti ikut campur, Wayo! Aku tahu Ming masih mencintaiku! Dia tidak akan tetap sendiri jika dia tidak mencintaiku!" Zo berteriak pada Wayo. "Kumohon, Ming. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku!" Zo memohon.
Ming membisu. Dia melihat Zo memohon padanya. Dia ingin mendorong Zo pergi tapi ia tidak memiliki hati untuk menyakiti siapa pun, bahkan Zo. Ming memalingkan muka dan dia terkejut melihat Kit ada di sana memperhatikannya. Dan Kit pergi saat menyadari Ming melihatnya.
"Aku minta maaf, Zo. Aku tidak bisa menerimamu lagi. Karena aku sudah menemukan seseorang yang sempurna sebagai belahan jiwaku. Wayo, tunggu aku di dalam mobil. Aku harus menemui Dr. Kit." Kata Ming dan melempar kunci mobil ke Wayo, kemudian meninggalkan Wayo dengan Zo yang terkejut mendengar jawaban Ming.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
FanfictionHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...