Kit berhenti di depan ruangan dan menarik nafas dalam-dalam. Dia membaca dalam diam nama pasien di pintu itu. Zo Wangsapat. Dia tahu dia harus menghadapi Zo pada akhirnya. Dia berkeliling untuk memeriksa pasien dari tadi malam dan Zo adalah salah satu dari mereka. Kit pun agak ragu memasuki ruangan. Tapi, apakah dia menyukainya atau tidak, itu adalah tugasnya untuk memeriksa kesehatan pasiennya. Untuk melihat apakah pasien telah menunjukkan peningkatan pada kesehatan atau malah sebaliknya, dan memutuskan jika pasien membutuhkan perawatan lebih lanjut atau bisa keluar dari rumah sakit.
Kit mendesah dan mengetuk pintu dengan pelan sebelum memasuki ruangan. Dia terkejut karena melihat Zo masih menangis di tempat tidur dan ruangan itu benar-benar berantakan.
"Kau!!!" Zo berteriak pada Kit setelah ia melihat Kit melangkah ke dalam ruangan. "Kau! Kau alasan ia menutup hatinya untukku!" Dia berteriak marah sambil mengambil ponsel dan melemparnya pada Kit.
Untungnya, Kit berhasil menyingkir. Ponsel itu membentur dinding yang keras dan pecah berkeping-keping jatuh ke lantai.
"Zo, tenang. Mari kita bicara. Jangan membuat dirimu stres. Ini tidak baik untuk kesehatanmu." Kit berjalan ke depan dan mencoba menenangkan pasien yang sedang marah. Dia perlahan meraih tombol darurat dan menekannya tanpa diketahui oleh Zo.
"Bicara ?! Aku tidak mau bicara! Aku ingin kau meninggalkan Ming! Aku masih mencintainya! Aku mungkin telah membuat kesalahan, tapi itu tidak berarti aku tidak mencintainya lagi! Aku menyesali semua yang telah aku lakukan di masa lalu dan aku ingin kembali padanya! Tapi kau merusaknya!!!" Zo tiba-tiba berjalan ke arah Kit dan memukul dokter polos yang tidak bisa menghindar dari serangan itu. "Itu untuk merusak kesempatanku !!" Zo berteriak pada Kit.
Kit merasakan sakit menusuk di seluruh wajahnya sebelum jatuh ke lantai karena pukulan tak terduga itu. Kit mengerang dan memegang pipi memarnya sambil menatap Zo dengan wajah masam. Dia sebenarnya marah dan benar-benar ingin mematahkan hidung Zo. Tapi Zo beruntung Kit tidak bisa membalas pukulannya karena ia adalah salah satu dokter di rumah sakit itu.
Zo menerjang tubuh Kit dan mencoba memukulnya lagi, tapi Kit berhasil melarikan diri dari pukulan Zo ketika dua perawat laki-laki bergegas masuk ke dalam ruangan dan memegang Zo sebelum tinjunya mengenai wajah Kit. Kit lega perawat laki-laki yang datang untuk menyelamatkannya, karena ia tidak berpikir perawat wanita bisa menahan Zo.
Zo berusaha untuk lepas tapi kekuatannya tidak cukup untuk melawan dua perawatitu. "Lepaskan aku!!" Teriaknya sambil berusaha membebaskan diri. Tapi gerakannya menjadi lemah ketika ia dibawa ke tempat tidur dan Kit berhasil menyuntikkan obat untuk menenangkannya.
Kit menarik napas lega sambil memberi isyarat pada dua perawat laki-laki itu untuk meninggalkan mereka, setelah ia merasa Zo tidak membahayakan dirinya lagi.
"Tolong tinggalkan Ming ... ku mohon .." Gumam Zo di bawah pengaruh obat.
Kit mendesah sambil memeriksa kesehatan Zo dan mendengarkan Zo bergumam.
"Aku masih mencintai .... Ming. Aku masih mencintai .... dia. Tolong .... kembalikan dia padaku." Bisik Zo memohon, dengan air mata mengalir di wajahnya sebelum ia jatuh tertidur.
Kit menatap Zo tidur dan memperhatikannya sebentar sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu dengan perasaan murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
FanfictionHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...