Sudah hampir waktunya untuk ke-enam pria itu meninggalkan panti asuhan. Jadi, Kit dan Ming bersama dengan Wayo dan Phana membantu anak-anak untuk membersihkan kekacauan yang mereka buat sebelum mereka pergi untuk mengganti pakaian mereka yang basah dengan yang baru yang mereka bawa.
"Ayo Kit, kita pergi ganti pakaian." Ming meraih tangan Kit untuk pergi ke salah satu kamar di lantai dua sementara tangan yang lain memegang tas kecil berisi pakaian.
"Ti..tidak! Kenapa aku harus pergi denganmu?" Kit segera menolak. "Pergilah dulu, aku akan menyusul."
"Ayo kita ganti bersama, itu akan menghemat banyak waktu." Saran Ming sambil menyeret Kit masuk dan mengunci pintu kamar.
"A..apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengunci pintunya?" Kit menelan ludah dengan panik. Dia gemetar saat melihat Ming mulai membuka kancing bajunya.
"Kenapa tidak? Aku tidak ingin anak-anak masuk ke sini sementara kita sedang ganti pakaian." Jawab Ming sambil melepas pakaiannya yang basah kecuali boxernya. "Kit, buka bajumu, atau kau ingin aku bantu?"
"Aku .. Aku ..." Kit menutup matanya dengan telapak tangannya. Dia benar-benar malu melihat Ming seperti itu.
"Kau benar-benar menggemaskan, Kit." Ming mendekat dan melepas tangan Kit yang menutupi matanya dan meletakkannya di pinggang Ming, sambil perlahan ia membuka semua kancing kemeja Kit.
Kit merinding saat ia merasa jari Ming menyentuh dadanya lembut. Dia sadar seharusnya ia mendorong Ming, tapi dia enggan karena bagian lain dari dirinya tampaknya menginginkan lebih dari Ming.
Ming memperhatikan Kit tidak memprotes, jadi dia mengambil kesempatan itu dan mencium bibir Kit sementara kulit mereka mulai bertabrakan satu sama lain.
"M .. Ming .. mmhh .." Kit mengerang saat Ming menekan bibirnya lebih dalam sambil menarik kemeja di bahu Kit dan membiarkannya jatuh ke lantai.
"Kau begitu seksi, Kit." Kata Ming sambil menyapukan bibirnya di bahu telanjang Kit, bergerak perlahan ke leher Kit sebelum bibirnya kembali berpesta di bibir manis Kit.
"Ming...kita tidak..boleh .. melakukan ... ini .." Ucap Kit di antara ciuman mereka.
"Aku ... tahu ... tapi kau.. sangat menggoda .." Jawab Ming sambil terus melumat bibir Kit sementara tangannya mulai membuka resleting celana Kit. Dia kemudian melepas ciuman itu dan mendorong Kit untuk berbaring di salah satu tempat tidur sebelum ia dengan cepat melepas celana dan celana dalam Kit.
"Ming ..." Panggil Kit tak berdaya. Dia gemetar karena itu adalah pertama kalinya ia telanjang di depan pria lain.
"Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku padamu, Kit ..." Pinta Ming pelan.
Kit menatap Ming dan setelah beberapa saat, dia mengangguk malu untuk memberi izin agar Ming melanjutkan apa yang sedang dilakukannya.
Ming tersenyum sambil mengangkat Kit dan menempatkannya nyaman di tempat tidur, kemudian mulai menindihnya, mencium rakus bibir Kit sementara tangannya membelai tubuh Kit untuk menambah kenikmatan.
Ming bisa merasakan tubuh Kit tersentak saat bibirnya mulai mencium seluruh dada Kit, dan dia menyukai ekspresi Kit ketika lidah Ming menyentuh ujung puting Kit. Ming menyeringai dan terus menjilati puting kecil yang imut itu dan bermain-main dengan mereka satu demi satu, sebelum bibirnya bergerak untuk mencari yang lebih dari tubuh seksi itu.
Kit menggeliat di bawah Ming. Dia belum pernah seperti ini sebelumnya. Dia tidak pernah tahu jika ia akan merasa begitu terangsang karena sentuhan yang diberikan oleh pria lain. Kit tidak pernah mengira sama sekali, terutama ketika Ming berpindah ke bawah dan memasukkan seluruh penisnya yang sudah ereksi ke dalam mulut Ming dan mengisapnya kuat sambil kepalanya bergerak naik turun. Kit disiram dengan gelombang kenikmatan yang penuh dengan ekstasi, yang membuat dia kehilangan kendali atas dirinya sendiri dalam nafsunya.
"M .. Ming .. aku tidak bisa menahannya .." Kit berkata dengan berbisik. Dia menahan erangannya karena takut ada orang yang bisa mendengarnya. Dia mencoba untuk menahannya lebih lama, tapi kemudian dia tidak punya kekuatan untuk menahan lagi dan 'keluar' dalam mulut Ming yang kemudian menelan cairan kental itu.
Ming menjilat bibirnya sambil melihat Kit yang bingung karena kenikmatan yang dia alami. Ming tahu ia harus bertindak cepat sebelum Kit berubah pikiran. Dengan cepat ia melepas boxernya kemudian meraih sebotol pelumas dari tasnya.
"Ming ... Kau punya ..itu .."
"Aku membawa ini ... kalau-kalau aku beruntung seperti sekarang ini." Ming menyeringai sambil membuka tutup botol itu.
Kit tahu apa yang akan dilakukan Ming padanya. Dia memejamkan mata dan membiarkan Ming mempersiapkannya sebelum Ming perlahan memasukkan penis ereksinya yang panjang ke dalam lubang Kit. Sungguh menyakitkan bagi Kit karena ini adalah pertama kalinya. Tapi kemudian saat ia mulai beradaptasi dengan sensasi yang mulai mengalir dan menyebar ke sekujur tubuhnya, Kit menjadi terangsang lagi. Dia meraih bantal dan menggigitnya keras untuk menghentikannya meneriakkan nama Ming saat pria itu menyodokkan penisnya keluar masuk lubang Kit. Kit mencengkeram kuat bantal itu saat menyadari ia akan mencapai orgasme sekali lagi. Ming senang melihat reaksi Kit, yang membuatnya mempercepat gerakannya dan beberapa menit setelah itu dia juga mencapai orgasme dan mengisi lubang Kit dengan cairan hangat miliknya. Dia menunggu selama beberapa detik untuk mengambil nafas, lalu perlahan ia menarik penisnya keluar sebelum menjatuhkan diri di samping Kit dalam kelelahan.
"Aku membencimu, Ming." Kata Kit parau sambil menyembunyikan wajahnya di dada Ming.
"Kenapa?"
"Karena sekarang, aku benar-benar lelah. Aku tidak punya energi yang tersisa dalam diriku."
Ming terkekeh dan meremas Kit dalam pelukannya. "Kalau begitu, aku akan membantumu membersihkan diri dan memakaikan pakaianmu."
"Tapi aku masih membencimu."
"Aku tahu, dan aku tidak keberatan. Karena aku mencintaimu, Kit." Ming membungkuk dan mencium bibir Kit lembut.
"Sekarang ayo kita membersihkan diri sebelum semua orang mulai bertanya-tanya di mana kita berada." Katanya menggoda sambil mengangkat Kit ke dalam pelukannya dan membawanya ke kamar mandi di ruangan itu.
*Naena..naenaaaa :v
Khusus buat kamu para jomblo di malam minggu :v
Nanti pas udah dapet 20 chap, aku bakal tayangin ff MingKit yang baru hihii :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE 2 (MINGKIT FANFIC)
أدب الهواةHanya perlu beberapa menit agar lift berhenti pada tombol yang telah dipilih Kit. Begitu pintu terbuka, Kit bergegas keluar dan tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan yang dilewatinya. "Maaf." Dia dengan cepat meminta maaf. "Tidak apa...