No, Stay with Me [M]

61.5K 5K 787
                                    




Panas.



Jungkook bisa merasakannya.


Begitu dalam. Begitu menyesakkan. 
Sakit namun menggelitik. 
Terasa begitu nyaman terlebih ketika telapak kasar itu menyusur turun, membelai sisi tubuhnya begitu hati-hati.


Dan Jungkook tahu, bahwa Kim Taehyung sama sekali tidak melepaskan pandangannya barang sedikit pun.

Menatap tubuh telanjangnya begitu lekat. Menggeliat, menari dalam panas ketika jemarinya bergerak lagi.

Mengeruk begitu dalam. Menggali. Menggunting mencari celah seolah berusaha membuka diri Jungkook. Entah apa yang dicari. Mengoyak. Dan Jungkook mengeluarkan desisan lirih yang reflek membuat Kim Taehyung menegang.




"T-Taehyungーh,"



Jungkook merasakan kedua netranya memanas. Dalam kerjapan yang tersembunyi. Kim Taehyung menciumnya lagi. Melumatnya hati-hati. Dengan lidah yang membelai halus, seolah meminta izinnya untuk menginvasi. Dan Jungkook mengabulkannya.


Membuka mulut begitu patuh. Membiarkan lingua keduanya membelit. Dijelajah begitu menelisik. Dibelai hingga ke sudut yang membuat Jungkook menggumam dalam kulumannya. Mengaduk seluruh isinya; menyalurkan semuanya.




"Kau cantik, ssaem. Cantik sekali." Taehyung berbisik, ketika menenggelamkan wajah dalam ceruk lehernya. Menghembuskan nafas yang begitu panas hingga kulitnya meremang dan tubuhnya bergidik. Meremat erat lengan pemuda di atasnya begitu satu titik yang tepat terasa seolah disentuh begitu perlahan, "Cantik sekali, ssaem. Aku suka."


Jungkook meneguk ludahnya. Berat sekali. Terlebih ketika hujan ciuman halus menyapu pundak. Dihisap perlahan, namun begitu kuat hingga satu desahan lolos dari bilah bibirnya yang membengkak.

Kedua pahanya merapat, pinggulnya tersentak. Kedua bagian selatan mereka yang begitu panas bergesekkan secara intim. Bertemu dalam satu tarian yang menyesakkan.




Kulit Kim Taehyung menyisakan sensasi yang begitu menyenangkan ketika menyentuh tubuhnya. Tidak bisa dipungkiri, ia menyukainya. Setiap sentuhan yang menjalar pada bagian tubuh bagian atasnya. Menyakup dadanya dalam cengkeraman, meremasnya perlahan. Memijitnya dalam gerakan memutar hingga Jungkook menggeliat dalam gelutan pemuda priyayi di atasnya.



Peluh seolah menjadi satu-satunya penghalang tubuh mereka untuk menyatu. Dan Jungkook begitu menginginkan intimasi itu lebih dari ini. Memeluk Kim Taehyung. Erat sekali. Menenggelamkan wajah dibalik dada bidang Kim Taehyung untuk meredam isakannya.




"T-Tae," sengguknya, "P-Panas,"



Menggerit kuku jarinya menuruni punggung Taehyung yang begitu lebar. Keras. Kokoh. Jemari Taehyung mengoyaknya lagi. Kali ini dengan sesuatu yang keras, menyentuh pinggir liangnya yang basah. Menghasilkan sensasi menyenangkan yang membuat tubuhnya bergetar.




"Ssaem," Taehyung mengecup selangkanya lagi. Matanya berkilat ketika melihat kanvas putih itu, kini berhias tanda keunguan yang begitu pekat, "Bolehkahー"



Dan bibir Taehyung telak terbungkam. Dikunci dalam satu ciuman yang kali ini didominasi oleh Jungkook sendiri.

Terkesiap akan perilaku yang tiba-tiba. Ciuman itu panas. Berantakan. Seolah menekankan betapa Jungkook begitu putus asa akan kehangatan.



Lebih.

Jungkook ingin lebih.









Kemana harga dirinya?




Kemana prinsipnya yang selama ini ia junjung begitu tinggi?




Kenapa semuanya seolah hilang? Menguap begitu terkena sentuhan ujung jemari Taehyung yang sama sekali tidak berarti apa-apa?




Kenapa Jungkook meruntuhkan pertahanannya ketika netra itu memandangnya begitu hangat? Begitu penuh kasih sayang yang begitu tulus?













"Taehyung," Jungkook menggumam begitu ciuman mereka terlepas. Satu untai liur menjadi penghubung keduanya. Terputus dan jatuh membasahi dagu Jungkook, jatuh menuruni leher. Berkilat yang membuat Taehyung semakin berhasrat untuk memilikinya lagi,


"Ssaem," Taehyung menarik nafas. Begitu kerjapan mata sayu Jungkook begitu mengundang, "Kutanya sekali lagi, ssaem. Boleh?"

Dan Jungkook, semakin tidak kuasa menolak. Terlebih, ketika friksi itu semakin menjadi. Tubuh Taehyung yang begitu menggodanya di bawah sana. Basah sekali. Geliyatannya semakin menjadi dalam rengkuhan Taehyung yang begitu hangat.



Maka, Jungkook mengangguk. Pelan sekali.



"Lakukan, Taehyung." Jungkook berkata lirih, "Lakukan. Buat aku merasakannya lagi."

"Aku bersumpah tidak akan menyakitimu, ssaem." Taehyung mengecup pelipisnya kali ini, "Aku menyayangimu. Sayang sekali. Sumpah mati."

"Buktikan."

"As you wish."




Dan Jungkook merasakannya lagi siang itu.

Bagaimana hasrat Kim Taehyung yang menggebu mendobrak dinding pertahanannya. Meluruhkan seluruh ego dan gengsinya dalam satu sentakan yang begitu dalam hingga ia menjerit.



Sakit.

Panas.



Namun ada setitik rasa nyaman yang menggeliat ketika tubuh mereka melebur menjadi satu. Bagaimana privasi Taehyung membuatnya terasa begitu penuh. Bergesekkan panas dengan dindingnya yang berkedut. Membuat dirinya terbuai akan lembutnya Taehyung memperlakukannya saat itu juga.



"S-sakit Taehyungーh,"

"Maaf, ssaem. Maaf." Taehyung menghujani wajahnya dengan kecupan, "Aku mencintaimu, ssaem. Maafkan aku."

Jungkook meneguk, isakannya diredam oleh bahu Taehyung yang begitu kokoh membelenggu, "L-Lagi Taehyung. Ungh, l-lebih dalam. Lebihー"









Dan Taehyung mengabulkannya. Semuanya.

Memberikannya rasa hangat yang membalut seluruh raganya. Menghujaninya dengan beragam afeksi yang memabukkan hingga Jungkook sekali lagi ingin menjadi egois untuk masih meminta lebih.






Kurang ajar.


Kim Taehyung memang luar biasa brengsek karena berhasil membuatnya terlena.




Dan Jungkook akui, ia dengan bodohnya terjatuh. Begitu dalam hingga rasanya remuk di dasar jurang ke-egoisan yang terlampau dalam untuk di daki kembali.





Dan disitu, sejenak, sebelum ia meraih puncak gairahnya,

Sebelum Kim Taehyung memenuhi isi tubuhnya dengan seluruh benihnya yang terasa begitu panas, ia berbisik,




"Jadi, ssaem." Taehyung menyicip. Menjilat pipinya lembut seraya berbisik, "Mulai saat ini, kau resmi jadi milikku, yea?"







Adalah suatu kemustahilan bagi Jeon Jungkook, untuk berkata tidak. 



.
.
.

***

Quick 10 mins writing for you all,

Maafkan kalo tida hot/?

All in all, happy Saturday, fellas!
Diriku sedang berpetualang di Ubud, lho

Latch ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang