Cinta itu memang aneh. Taehyung tahu.
Karena cinta lah yang membuatnya menjadi sedemikian menyebalkan. Tidak henti mengintili si guru Jeon sepanjang hari hingga pria itu menjadi luar biasa brutal. Tidak lagi sehalus pertemuan pertama, namun menjadi sosok pria dingin berlidah tajam acap kali bertemunya.
Tapi Taehyung suka.
Sangat. Terlalu.
Cinta mati? Atau hanya sekedar percikan kecil sebagai bumbu pengisi romansa remaja?
Yang mana pun itu, ia jelas tidak bisa menghilangkan bayang visual tentang Jeon Jungkook dari benaknya. Pertemuan acak di siang hari awal bulan September ia salahkan sebagai pemicu. Dan itu terus berlangsung hingga awal Oktober.
Dimana untuk kali ini, Kim Taehyung sedikit tidak memercayai penglihatannya sendiri. Karena disana, di sudut salah satu bar pengap di balik gemerlap kota Seoul lah Jeon Jungkook terduduk.
Menelungkup tanpa perlindungan. Dengan ceceran sisa minuman yang menggenang di atas meja wajahnya terbaring. Tampak begitu lemah, dan tanpa siaga di bawah tatapan laki-laki lain yang menatapnya begitu lapar. Menelanjangi di bawah kungkungan netra, menjamah sebatas benak; sebelum salah satunya nyaris melecehkan dengan sebatas remasan kencang pada bagian belakang.
"Jeon-ssaem!"
Panggilannya dibalas dengan kerlingan sayu. Dimana Jungkook terlihat begitu pasrah dalam pelukan salah satu pria lainnya. Tatapannya begitu kosong, pun suara yang menyahut terdengar begitu serak dengan nada nyaris terseret.
"Oh, kau."
Taehyung menghela nafas. Beralih menggenggam pergelangan Jungkook; sebelum justru ditepis oleh empunya yang balik mendecih, "Mau apa kau?"
"Membawamu pulang, ssaem." Gumamnya, "Ayo?"
"Tidak. Aku mau bersenang-senang."
"Sudah cukup! Ini bukan tempatmuー"
"Begitu juga kau, bocah." Jungkook mendengus. Disambut kekehan meremehkan dari pria calon teman malamnya yang semakin merapatkan tubuh keduanya. Tidak mengindahkan tatapan milik pemuda Kim yang semakin memanas, tersalurkan melalui genggamannya yang semakin mengerat hingga empunya mendesis,
"Akh- sakit! Apa maumu, Kim?!"
"Kau untuk pulang, ssaem." Ia melirik sedikit ke arah pria yang menatapnya begitu arogan, "Kau, pergi. Dia bersamaku."
"Heh," pria itu mendecih. Sedikit menodai ujung Berker boots yang dikenakan Kim Taehyung dengan ludah, "Siapa kau berani menggangguku?"
"Kim Taehyung."
Dan raut pria itu berubah drastis. Dimana ia mendadak memalingkan muka, dan sedikit tergagap melepaskan lengan yang melingkar pada pinggang ramping milik Jungkook. Mengabaikan rengekan kecil dari empunya, dan mendadak menghilang di antara tubuh yang meliuk.
Tanpa menoleh. Sekali pun.
Menghindari tatapan remeh berkesan snobis dari pemuda Kim yang kini berhasil menguasai tubuhnya tanpa kekang. Melingkari lengan pada pinggulnya. Menelesakkan hidung pada perpotongan ceruk lehernya.Menghirup dalam-dalam. Dan seketika merasakan dirinya jatuh terbuai begitu dalam oleh wangi tubuh Jungkook yang bercampur dengan pekat alkohol.
"Bocah bangsat." Desis Jungkook disela kecupan yang dilayangkan Taehyung sepanjang bahu melalui kerahnya yang tersibak, "Kau membuatku kehilangan kesenangan!"