"Darimana saja, Taehyung? Kenapa baru pulang?"
Jungkook bersidekap. Menatap geming punggung Taehyung yang baru saja menutup pintu.
Tatapannya teduh; air mukanya layu. Gurat lelah terlukis kentara pada wajahnya yang perlahan menua. Bahunya tersungkur.
Hati-hati sekali, ia menguap. Melirik sekilas jam yang berada pada dinding. Pukul satu lebih tiga puluh lima menit dini hari. Dan pemuda itu hanya menatapnya polos dengan cengiran kotak yang menjadikan Jungkook mengehela nafas.
"Apa yang kukatakan perihal jam malam, Taehyung?"
"Batas keluar malam pukul sebelas."
"Danー?"
"Harus mengabari Jungkook kalau pulang telat," Taehyung melangkah hati-hati. Meraih pipi Jungkook untuk dicakup halus sekali, "Maaf, chagi." Sebuah kecupan lembut didaratkan pada bibir Jungkook yang terlampau empuk, "Aku memang lupa, tapi berani sumpah, aku tidak selingkuh. Swear on my words."
Dimana perlahan, Jungkook mengendikan bahu. Melepas cakupan telapak Taehyung perlahan dari pipi. Berbalik memunggungi untuk berjalan mendahului ke ruang tengah,
"Masalahnya bukan selingkuh atau tidak, Tae." Ujarnya, "Tapi tanggung jawab. Kau tidak bisa begini."
"Aku tau," Taehyung mencebik, "Tapi aku adalah laki-laki muda, wajar kalau pulang malam."
"Belajar melupakan itu kalau kau sudah menikah," Keluhnya, "Tanggung jawabmu sekarang bukan cuma dirimu, Taehyung. Sekarang ada Taejung. Nanti kalau kau tidak membiasakan diri, bagaimana kalo dia jugaー"
"Ya ya, hanya malam ini, Jungkook. Spare me untuk hari ini, okay?" Taehyung tersenyum tipis. Membungkam bibir Jungkook dengan sapuan kecupan manis.
Ibu jari dan telunjuk mengapit dagu. Mengelus bilah ranum bawah yang berkilat basah itu dengan penuh damba. Merasakan bagaimana tatapan dua netra bulat penuh itu kian melunak, sebelum sebuah helaan nafas pelan mengikuti kemudian,
"Janji?"
"Ya?"
"Kau janji untuk tidak mengulanginya lagi?" Jungkook merengek kecil. Menepis elusan dari Kim Taehyung ketika pemuda itu justru dengan nakal membuka kancing kemeja yang dikenakannya; tiga nomor dari atas, "Taehyung!"
"Iya, sayangku. Janji," Kekehnya, "Jangan marah begitu, chagi. Kau terlihat seksi kalau begitu."
Dan sebuah dengusan kesal menjadi penanda.
Dimana Jungkook mendorong Taehyung kemudian. Berbalik arah; meninggalkan Kim Taehyung yang hanya geming di tempat sembari terkekeh kala melihat istrinya berjalan menghentak menuju kamar keduanya.
Pintu dibanting tanpa ampun. Sebuah penanda kalau-kalau Kim Taehyung terancam tidur di sofa ruang tengah malam ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Punggung sempit, berbalut rapi sebuah piyama sutera berwarna peach menjadi fokus utama Kim Taehyung malam itu.
Memandang dengan senyum tipis bagaimana tubuh itu akan bergerak seiring dengan hembusan nafas yang teratur. Dan secara instingtif akan memeluk dirinya sendiri erat sekali.