of Warm Kisses

29.4K 3.9K 322
                                    


"Kau terlihat semakin berisi, ssaem."

"Bilang saja aku gendut."

"Bukan gendut." Kim Taehyung menggeleng, seraya melepas luaran hoodienya asal, "Apa ya, aku tidak bisa menggambarkannya secara jelas. Tapi bentuk tubuhmu jelas berubah."

Maka Jungkook memutar matanya malas. Menutup buku yang dibacanya pelan, menaruhnya pada nakas bersamaan dengan kacamata bulat yang sedari tadi bertengger nyaman pada hidungnya. Duduk bersidekap, bersandar di kepala ranjang. Menatap jengkel pada pemuda yang kini membuka kancing kemejanya satu per satu.

"Normal bagi orang hamil tiga bulan untuk mengalami kenaikan berat badan, Tae. Aku makan untuk dua orang!"

"Iya tau."

"Nah, lalu?"

"Aku kan cuma bilang kau semakin.....berisi, ssaem. Tidak perlu marah."

"Jelas aku marah," dengusnya seraya mencebik, "Salah siapa aku begini?"

".....Aku?"

"Nah, bagus kau tau, anak muda! Selamat!"


Dan Kim Taehyung terkekeh seraya menggeleng kecil. Melempar kemejanya asal, tersampir di atas kursi yang terletak di sudut kamar. Membiarkan tubuh atasnya polos tak berbalut. Membiarkan mata Jungkook memeta jelas permukaan bidang yang kini menghadapnya polos.

Hanya berbalut ripped jeans pudar. Dengan karet luar Calvin Klein membungkus rapi di dalam. Kim Taehyung membiarkan surai abunya teracak singkat seraya berjalan dengan gontai menuju ranjang. Dimana Jungkook hanya mampu semakin menenggelamkan tubuhnya di balik selimut, kala pemuda itu merangkak menghampiri.

"Hei, Kimー"

Mendadak tercekat ketika ia itu justru beralih mengukungnya pada ranjang. Dengan kedua lengan yang menjadi penopang di kedua sisi kepalanya. Membiarkan tubuhnya terhimpit begitu lekat. Serta kedua ujung hidung mereka yang bergesekkan halus hingga deru nafas hangat Kim Taehyung menerpa wajahnya pelan sekali.

"Aku rindu, ssaem." Bisiknya di atas permukaan bibir Jungkook yang mengatup, "Rindu sekali. Seharian tidak melihatmu, rasanya aneh."

"Kau melihatku sekarang."

"Beda rasanya." Gumamnya seraya mengecupi permukaan bibir Jungkook perlahan. Beberapa kali. Dengan teramat halus hingga Jungkook menyamankan diri; mengalungkan kedua lengan pada leher, bersamaan dengan kedua tungkainya yang melingkari sekeliling pinggang milik Kim Taehyung. Menariknya cukup dekat, namun masih menjaga jerak dengan permukaan perut.

"Ada yang aneh ketika aku melihat ruanganmu kosong beberapa hari ini." Ia berbisik, menatap Jungkook lamat-lamat, "Aneh."

Dimana Jungkook reflek mengeluarkan kekehan, menatap Taehyung dengan sunggingan senyum main-main, "Aneh dalam artianー?"

"Ya aneh." Taehyung mengusak hidung keduanya lagi, sebelum menelesakkan wajah di perpotongan leher Jungkook. Menyesap aromanya dalam, membiarkan dirinya terbuai sejenak akan manisnya vanilla serta segar cherry blossom yang serasa memanja,

"Aneh ketika aku tidak sekali pun melihatmu duduk di atas meja. Mengoreksi nilai. Begitu cantik ketika mengerjakan apapun itu yang selalu membuatmu sibuk hingga menolehku pun tidak."

"Lalu?"

"Ingin bilang cemburu, sebenarnya."

"Dengan....?"

"Dengan pekerjaanmu, ssaem." Ia mengecup lehernya hati-hati, "Ia bahkan lebih banyak mendapatkan perhatianmu daripada aku."

Maka Jungkook melepas gelutannya. Menyakup kedua pipi Kim Taehyung halus sekali, ketika pemuda itu mengangkat wajah. Membiarkan pandangan keduanya bertemu sejenak, sebelum ia memberi sebuah kecupan lembut pada bibir,

Latch ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang