That One First Night [M]

43.6K 3.4K 572
                                    




Malam ini, Jungkook kembali mendengus geli untuk yang kesekian kali.

Hal pertama yang menjadi fokus perhatiannya adalah ranjang. Malam ini tertata begitu rapi. Dibalut kain cashmere berkilat berwarna putih, dengan kelopak mawar yang ditata sedemikian rupa.

Lalu, tarian lidah api yang menjalar dari sepasang lilin yang menjadi temaram cahaya satu-satunya. Beraroma sejuk layaknya lavender; membuat Jungkook sedikit terhenyak sebelum ia merasakan sapuan bibir halus pada ceruk lehernya.



"Suka?"

Jungkook mengangguk perlahan. Membalas rengkuhan Kim Taehyung di sekeliling pinggang. Menyakup telapak pemuda itu yang mengelus permukaan perutnya hati-hati. Menikmati ciuman kupu-kupu yang dibubuhkan manis pada tengkuk.


"Dalam rangka apa, Tae?"

"Malam pertama pengantin baru."

"Maksudnya?"

"Bercinta, sayangku."

Jungkook mendengus, "Kau mengambilnya sudah lama sekali, lho."

"Ya, secara tidak layak. Kalau dipikir lagi, aku merasa seperti bajingan, sayang." Gerutunya di balik nafas, sebelum membalik tubuh Jungkook untuk menghadapnya.


Melepaskan rengkuhan pada pinggang untuk ganti menyakup wajahnya. Membingkai manis dengan kedua telapak, disertai elusan lembut pada bibi oleh ibu jari. Menyatukan kening keduanya, menikmati hembusan nafas teratur yang saling menyapu wajah satu sama lain,


"Malam ini, kau memberiku hak untuk menyentuhmu lagi. Dan aku ingin memperbaiki pengalaman pertama kita." Taehyung berbisik, kemudian memberi sebuahh kecupan kilat pada permukaan bibir Jungkook yang merekah, "Setidaknya, malam ini aku ingin menjadikannya berkesan."

"Berlebihan menurutku." Jungkook tertawa kecil, "Apa Madonna membuatmu berhasrat malam ini, Tae?"


Dimana Kim Taehyung seketika mendengus. Membiarkan tawa kecil membalut keduanya dalam pagutan lekat dan utuh. Merapatkan tubuh, saling merengkuh dalam hangat yang melingkup raga keduanya.

Bersatu dalam gelap, mengabaikan lantunan lagu 'Like a Virgin' yang sengaja Taehyung jadikan latar menjadi sia-sia. Ketika hanya lenguhan tertahan serta rintihan lirih lah yang menjadikan hasrat keduanya membuncah.


"Aku ingin totalitas." Kekehnya perlahan seraya mengusak hidung keduanya. Jemari beralih mengamit milik Jungkook, menyatukan seluruhnya dalam tautan manis sebelum menghujani punggung tangannya dengan kecupan halus, "Lagu ini sengaja kupilih supaya cocok dengan suasananya."

Jungkook mengernyit, "Suasana macam apa?"

"Kau." Ia mengendikkan dagu, "Supaya merasa seperti perjaka lagi."

"Mana ada perjaka dengan perut sebesar ini?"

"Ada, di depanku."

"Sialan."















Sebuah kesialan yang menyenangkan bagi Jungkook; ketika ia tanpa perlawanan sedikit pun, membiarkan Kim Taehyung untuk menggiringnya ke arah ranjang. Begitu patuh ketika secara perlahan ditiduri, dan hanya mengatur nafas hati-hati begitu satu per satu kancingnya dilucuti.

Disibak terbuka. Membiarkan tubuhnya kini telanjang utuh. Memperlihatkan seluruh lekuknya; membiarkan Kim Taehyung menjamah dengan pandangan.

Menikmati sentuhan jemari dingin yang melanjar sepanjang pinggul. Bermain nakal pada pinggir celana. Sebelum menariknya perlahan, memperlihatkan kedua tungkainya yang begitu jenjang.

Latch ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang