"Ssaem, berikan tanganmu."
Jungkook mengangkat wajah. Bertemu tatap dengan pemuda Kim yang pagi ini, kembali pada rutinitas biasanya. Mengawali hari dengan mengunjungi kantornyaーentah untuk apa, ia tidak tahuーdan akan terus berada disana hingga periode pertama.
"Untuk?"
"Sudah berikan saja, ssaem." Dan kemudian, pemuda itu mendecak ketika Jungkook tidak kunjung mengabulkan keinginannya, "Ck, sini!"
Dan Jungkook, masih tanpa berucap sepatah katapun, membiarkan Kim Taehyung menyentak pergelangannya. Menggulung lengan kemeja biru muda polosnya sedikit tinggi hingga tiga per empat lengan, sebelum sebuah benda logam dingin, menyentuh halus kulitnya.
Ehー?
"Sudah kuduga. Cantik sekali pada kulitmu, ssaem." Cengir pemuda itu polos sekali, "Aku senang melihatnya. Pakai terus, ya!"
Jungkook mengerjap. Menatap sebuah gelang berhiaskan mutiara putih melingkar; ditambah tiga buah liontin terbuat dariーia tidak yakin, tapi dinilai dari kilaunya yang terlampau mahal, ia yakini mereka terbuat dari kristal dan emas putih.
Ya Tuhan!
"Kim iniー" Jungkook menggeleng. Menyentuh gelang itu terlampau hati-hati. Seolah takut untuk membuatnya lecet sekalipun hanya tersentuh bantalan ujung jari, "I-Ini terlalu mahal. Aku tidak bisa."
"Bisa, ssaem. Aku memaksa." Taehyung menahan tangannya. Mengamit jemari kanan yang baru saja akan melepas gelang itu dengan halus. Menautkan jemari mereka, seraya ia membawa punggung tangan Jungkook untuk dikecup penuh damba,
"Anggap ini sebagai hadiah, ssaem." Ia tersenyum. Lembut sekali. Sekilas, elusannya pada telapak Jungkook itu terasa begitu nyaman dan hangat, hingga empunya tersipu nyaris lupa waktu, "Kemarin kita resmi menjadi sepasang kekasih. Aku hanya ingin memberi hadiah yang pantas."
Jungkook menghela nafas. Melirik gelang mutiara itu dan Taehyung bergantian, "Ini terlalu mahal, Taehyung..."
"Oh ayolah, ssaem." Pemuda itu mendecak. Merapatkan tubuh mereka lekat, seraya menyatukan kening keduanya. Hingga hembusan nafasnya yang terlampau hangat, menyapu wajah Jungkook begitu lembut hingga pipinya terasa padam.
Oh, astaga!
Ini terlalu dekat, dan intim.
Nafasnya.....
"Ini gelang Thomas Sabo. Liontinnya hanya dibingkai dengan perak sterling. Dan batu ini," ia menunjuk satu liontin berbentuk air mata, "Adalah batu zirkonia. Bukan emas." Ia tersenyum tipis, "Aku tau, kau itu sedikit....um, apa ya? Alergi dengan segala bentuk kemewahan. Makanya aku memberimu ini. Ya, setidaknya jauh lebih murah ketimbang kalung swarovski yang diberikan Jimin padamu." Ia menambahkan hati-hati, "Itu dibuat dengan teknik pointiage, tau? Harganya tidak main-main mahalnya. Dan kau masih terima."
Jungkook nyaris tersedak.
Antara kaget dengan kenyataan bahwa hadiah yang Jimin berikan padanya tentu bukanlah barang 'sederhana' seperti yang pria itu katakan di hari ulang tahunnya, atau pada nada bicara Kim Taehyung yang jelas sekali merajuk seolah mengatakan bahwa ia cemburu?
Mana-manapun, Jungkook tidak bisa berpikir lagi. Yang jelas, ia sedikit menyukai bagaimana bibir pemuda itu merengut, decihannya yang tersembunyiーseolah tidak ingin Jungkook tahu bahwa ia kesal dan sakit hatiーserta genggamannya yang reflek mengerat pada telapaknya.
Ia terketuk, sebenarnya.
Kim Taehyung.....serius menyayanginya sebesar itu, kah?
Ia tersenyum kecil,
"Aku menerimanya juga karena ia adalah sahabatku, Kim." Jungkook berujar halus, "Dilihat dari apa yang ia sudah lakukan untukku, menerima hadiah mahal itu merupakan caraku untuk berterima kasih."
"Tapi aku kekasihmu, ssaem. Aku ingin memanjakanmu."
"Mengerti, tapi aku tidak bisa." Jeda, "Aku....tidak biasa."
Jungkook sedikit menarik diri, tapi hanya untuk direngkuh pada pinggang, dan ditarik semakin mendekat oleh si tuan muda brengsek yang kini tersenyum begitu lembut. Menatapnya penuh perhatian, dengan pandangan yang luar biasa teduh.
Dan Jungkook, tanpa sadar, kembali menahan nafas ketika pemuda itu berbisik. Begitu dekat, dengan bibir yang nyaris menyentuh satu sama lain begitu intim,
"Mengerti. Sangat mengerti, ssaem. Tapi kembali lagi, ini hadiah. Dan sekarang," sebelah tangannya melepas genggaman. Beralih meraih pergelangan kiri Jungkook, mengelusnya secara bersamaan dengan gelang mutiara yang melingkar begitu cantik,
"Terserah mau diapakan. Ini milikmu sekarang, ssaem. Kau tidak suka, silahkan dibuang. Tapi, kalau kau begitu menghargai seluruh cinta yang aku dedikasikan dalam waktuku mencari gelang ini sebagai tanda sayangku padamu, ssaem, silahkan dipakai selama dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu."
Dan ia mengecup ranum Jungkook tanpa permisi. Tanpa mengelak. Tanpa adanya perlawanan berarti.
Rona merah muda yang cantik bersemu menghiasi pipi. Dan Kim Taehyung, kembali, dengan segala afeksi, membiarkan dirinya menikmati kecantikan seorang Jeon Jungkook, dengan sepenuh hati.
"Keputusan sepenuhnya ada di tanganmu, ssaem. Silahkan pilih."
Dan pantaskah Jungkook, untuk dengan gamblang dan tanpa hati seolah ia adalah manusia tak berperasaan, membuang seluruh dedikasi Kim Taehyung?
Terlebih, ketika itu ditujukan untuknya seorang?
"Jadi?"
Satu kepalan kuat. Jungkook menghantam bahu milik Taehyung dengan pukulan berkekuatan tidak main-main. Mengabaikan empunya yang mengaduh kesakitan dengan wajah meringis berbalut gengsi.
Perut Jungkook tergelitik. Bagai ada ribuan kupu-kupu beterbangan di dalamnya. Selaras dengan gelinyar menyenangkan ketika Kim Taehyung kembali mengeratkan pelukan keduanya.
Sialan.
Kim Taehyung benar-benar.
"Kau brengsek." Jungkook menghantamnya lagi. Kali ini sedikit lebih halus, "Bajingan. Priyayi manja sok pangeran. Mahasiswa paling bebal dan menyebalkan yang pernah kutemui."
"Hanya untukmu, ssaem."
"Berarti aku luar biasa sial."
"Sekaligus beruntung, berarti."
"Dan kenapa bisa begitu?"
"Karena," Taehyung mengecup keningnya halus. Mencakup wajahnya hati-hati, seraya berkata dengan senyuman tersungging main-main,
"Seorang pangeran priyayi sepertiku, telak jatuh cinta pada seorang upik abu dengan gengsi tinggi sepertimu, benar?"
ーPark Jimin brengsek.
.
.
.***
Hola :>
Pendek dulu ya, hehe
Mau otw balikQ lelah setelah berkeliling :((
Selamat malam minggu duhai kalian para jomblo kelaparan yang sedang mencari cinta♡