Keeping Secret?

32.2K 4K 651
                                    





Pertemuan itu begitu teracak.


Satu kali.


Dua.


Tiga.


Empat.



Hingga genap satu bulan terlewati. Dan semuanya dilakoni tanpa sepengetahuan Jungkook.





Membuatnya mengabaikan eksistensi satu cangkir americano panas yang kini kehilangan uapnya. Membiarkan pemikirannya melayang kembali pada sosoknya. Hingga guratan tanda bersalah itu semakin kentara; bahkan ketika jemarinya yang semula terletak asal di atas meja, beralih menjadi bertautan.

Dan ia menengadahkan kepalanya. Hingga kini, matanya menangkap satu sunggingan senyum yang begitu tipis dilayangkan begitu inosen. Dan reflek, mengeluarkan senyum yang sama sebagai balasan.



Hanya saja, jiwanya jelas tidak ikut duduk bersamanya disini. Melainkan, lebih memilih untuk berada di ruangan pribadi Jungkook. Memeluk tubuhnya hangat dari belakang, mengelus perutnya yang kini sedikit lebih menonjol, maupun menghujani wajahnya dengan ciuman yang diselingi ragam pujian terselip di antaranya.




"Setelah ini, kita akan kemana, Tae?"



Maka Taehyung hanya akan kembali memainkan satu gelinting Bohemnya. Memainkannya asal tanpa sedikit pun ada niat untuk menyesap. Membiarkannya terbakar sia-sia hanya sebagai dalih supaya tidak terjebak dalam percakapan berkedok intimasi.

Menekan ujungnya pada asbak; ia memerhatikan bagaimana bara api itu perlahan berubah menjadi hitam. Dan ia, sekali lagi, mendengus begitu remeh sebelum menatap gadis itu lagi,




"Terserah kau saja, Haneul-ah." Ujarnya seraya menepuk luaran coatnya asal, "Aku hanya menurut."

Gadis itu tersenyum begitu girang, sebelum beranjak dan menghampirinya dengan ujung roknya terhempas begitu acak, sebelum mengapit tubuhnya sendiri.




Taehyung mengernyit. Aroma gadis itu begitu tersembunyi. Begitu tajam nyaris menusuk dengan rosè yang berlebihan. Terlalu palsu.


"Kalau begitu, bagaimana kalau makan siang? Kau harusnya lapar, Tae! Aku tau restoran enak yang menjadi rekomendasi di daerah Gangnam!"

"Restoran?" Ia tersenyum kecut, "Aku sedang mood makan ramyeon pinggir jalan."

"Tidak menarik!"



Sekali lagi, Taehyung hanya kembali menurut. Terlebih, ketika gadis itu memeluk sebelah lengannya begitu erat, menempelkan tubuhnya begitu lekat. Bersikap seolah tak acuh, sekalipun kini isi perutnya serasa begitu teraduk. Membuatnya mual, ingin menumpahkan seluruh isinya yang berbalur kebohongan menjijikan.





Jungkook pasti akan mengerti.




Sekalipun ia tidak pernah mengatakan, ia yakin. Ia percaya.



Jungkook pasti mengerti.


















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jeon-ssaem?"

"Yaーoh!"


Jungkook menghentikkan coretan pena ketika mendengar ketukan. Dan kembali menyunggingkan senyum formal sebagai pembuka, ketika mendapati Kwon Sung-Hee, salah satu rekan sesama dosen, duduk di bagian konseling, mengetuk pintu ruangannya.


Latch ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang