"Dok, bagaimana keadaan William?" tanya Jen saat melihat seorang pria paruh baya dengan jas kedokterannya keluar dari ruang UGD.
"Anda siapanya?" tanya dokter itu ramah.
"Emm .... Saya tunangannya, dok," jawab Jen dengan nada ragu.
Dokter menghela napas. "Mr. Johansson sudah melewati masa kritisnya, tetapi untuk saat ini dia mengalami koma."
Jen membekap mulutnya tak percaya dan menggeleng. Air matanya perlahan keluar melewati ekor matanya. Dokter itu menghela napas lagi lalu menepuk pundak Jen pelan.
"Tenanglah, Nona. Kita berdoa saja pada Tuhan agar Mr. Johansson segera bangun dari komanya," ucap dokter itu berusaha menenangkan.
Jen menghapus air matanya dengan kasar lalu menatap nanar ke arah pintu ruang UGD.
"Kalau begitu saya permisi dulu, ya," ucap dokter itu lalu pergi meninggalkan Jen yang masih termenung.
Kakinya terasa lemas dan Jen memegang dinding rumah sakit untuk menahan bobot badannya.
"Jen ...."
Jen menoleh saat mendengar seseorang memanggilnya.
"Uncle Alex ...," lirih Jen nyaris tak terdengar.
Terlihat Alex berjalan tergesa-gesa ke arah Jen dan Morgan berjalan dengan santainya.
"Bagaimana keadaan William?" tanya Alex khawatir.
Jen menunduk lalu menggelengkan kepalanya. Air matanya kembali meluncur bebas.
"Dia koma."
Alex menghembuskan napas kasar lalu mengusap wajahnya kasar. Dirinya lalu memeluk Jen erat saat melihat tubuh Jen yang bergetar hebat.
"Sssttt .... Tenanglah .... William anak yang kuat."
Jen menggeleng dalam pelukan Alex. "Ini semua salah, Jen. Maafin Jen, Uncle. Ini salah Jen ...."
Alex mengelus rambut panjang Jen. "Hey! Berhentilah menangis! William pasti tidak suka melihatmu seperti ini."
Jen menggeleng lagi. "Sekarang dia pasti membenciku."
Alex berdecak tak suka lalu melepaskan pelukannya. "Sudahlah, Jen. Ini bukan salahmu. Ini kehendak Tuhan. Kita sebagai umat-Nya hanya mampu berdoa agar William segera pulih dan kembali ke sisi kita semua."
Jen yang mendengarnya pun mengangguk pelan.
"Dad, apa perlu kita beritahu Mommy soal keadaan William?" tanya Morgan.
"Jangan. Belinda pasti akan shock saat mendengarnya. Kita tunggu William sampai sadar dulu, lalu beritahu Mommy."
Morgan hanya mengangguk lalu melirik Jen. Jen segera membuang muka saat menyadari Morgan tengah menatapnya.
***
"Guys .... Aku punya kabar buruk. William kecelakaan dan sekarang koma," ujar Sam heboh saat mereka semua tengah berkumpul di rumah Rey.
"Tahu dari mana?" tanya Justin kepo lalu melirik ponsel yang tengah dipegang Sam.
"Dari Morgan."
"William koma?" tanya Jaz memastikan dan Sam hanya mengangguk.
"Guys .... Kita harus menyusul ke sana sekarang juga," ucap Justin mengusulkan.
"Sekarang?" tanya Sam memastikan pendengarannya.
"Sepertinya itu bukan ide yang bagus, Justin. Nanti kepala sekolah akan bingung ketika kita semua izin. Aku takutnya nanti murid-murid sana jadi tahu tentang kecelakaan ini," ucap Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
SevenTeen ✅
RomanceCOMPLETED ✅ DON'T COPY MY STORY!!! Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama tokoh atau tempat. Mungkin hanya kebetulan karena ini murni inspirasi dari Author. ---------------------------------------------------- Siapa yang tidak mengenal Jenn...