Playlist : Like I'm gonna lose you - Meghan Trainor ft. John Legend 🎶
***
Jen POV
Lagi-lagi aku harus membuka buku ini untuk menumpahkan semua perasaanku. Menuliskan curahatan hatiku yang paling tidak ingin kurasakan. Benda bertinta hitam ini mulai menari di atas kertas putih yang bersih ini. Menuliskan semua yang menjadi bebanku akhir-akhir ini. Dan sayangnya tak ada yang peduli akan apa yang aku rasakan.
Saturday, January 6th, 2018
Apakah bagimu ini masih sama?
Bagiku tidak ....
Ini sungguh berbeda ....
Rasa canggung dan juga rasa bersalah terus menggerogotiku ....
Menghisap semua gairah hidupku hingga hanya tersisa sejengkal pun.
Apakah kau merasakan juga apa yang kurasakan?
Sepertinya tidak .... Mengingat percakapan kita beberapa hari yang lalu.
Tetapi, tak apa ....
Biarlah aku sendiri yang menanggung semuanya.
Kau tahu 'kan aku gadis yang kuat.
Aku ingin tahu apa yang ada dalam benakmu sekaran.g
Tetapi, berhakkah aku bertanya lagi?
Aku takut ....
Takut mendengar kenyataan yang akan mendesak penyesalan ini keluar.
Aku tidak suka. Tidak mau.
Haruskah aku menyimpannya seumur hidup?
Rasanya berbeda sekarang.
Aku tidak memiliki hak apa pun terhadapmu sekarang.
Kau bebas ....
Aku yang terpenjara ....
Tetapi tak apa .... Kuikhlas dengan semuanya.
Ini resiko yang harus kutanggung.
Kau bukan milikku lagi tetapi hatiku masih milikmu.
Kau berhak untuk memilih orang lain yang dapat membahagiakanmu walau itu membuatku tersiksa.
Bagaikan kamu yang melihatku kedinginan dan kamu menyuruhku untuk mencari kehangatan, tetapi kau menolak karena tak mau meninggalkanmu.
Meninggalkan seseorang yang aku anggap berarti tetapi tak bisa kumiliki, terjebak dalam sesuatu di luar nalar.
Aku percaya ... bila kita memang ditakdirkan tuk saling menggenggam, maka kau tinggal berjanji tuk selalu menggenggamnya.
Lalu, bagaimana dengan aku? Aku tidak mungkin melepasnya dengan mudah
Aku ingin egois ....
Bolehkah aku menganggap bahwa kau masih milikku?
Milik seorang gadis bodoh yang sama sekali tak pantas kau cintai.
Jangan berharap padaku, tetapi biarkan aku berharap padamu.
Yang tersisa kini hanya kenangan.
Kenangan manis, tetapi dengan sedikit kepahitan di dalamnya.
Sayangnya aku suka ....
Namun, tidak lagi untuk sekarang karena aku sudah menghancurkannya.
Jalan inilah yang kupilih ... untuk saling tidak mengenal.
Kuharap kau bisa meraih kebahagiaan yang selama ini kau impikan.
Tak apa bila tak bersamaku.
Aku cukup sadar diri akan siapa diriku.
Siapa aku bagi dirimu?
Hanya seseorang dalam masa lalumu.
Tak apa .... Aku bisa memikul bebanku sendiri.
Kau cukuplah pikirkan diri sendiri. Masa depanmu masih perlu kau raih
Aku tak apa ....
Justru aku jahat kalau tetap menahanmu tuk di sisiku.
Aku tak apa .... Jangan pikirkan aku.
Aku hanya seseorang yang berharap dan terlihat menyedihkan.
Tetapi, jangan kasihani aku
Aku tak mau .... Tak akan mau ....Tak terasa ternyata cairan bening ini kembali menetes lagi tanpa dapat dicegah. Hatiku begitu sakit saat mengingat kenangan-kenangan di saat dia dengan seenaknya mengklaim diriku sebagai miliknya. Tetapi, tidak lagi untuk sekarang. Aku bisa melihat tatapan penuh kebencian dari sorotan matanya terhadapku. Seolah-olah aku yang paling bersalah di sini. Ya, aku memang salah karena aku mencintainya hingga detik ini. Tetapi, kini dia telah menjadi milik orang lain. Mengingat percakapan kami waktu itu dan semua pengakuan Alex membuat kepala ini rasanya mau pecah saja. Tega sekali mereka mempermainkanku seperti ini. Bisa dibilang mereka cukup ahli dalam berakting. Aku bahkan sampai membenci Morgan yang sama sekali tidak bersalah di sini. Sungguh ... aku menyesal sekarang.
Aku menghembuskan napas dalam-dalam, lalu menjatuhkan tubuh letih ini di atas kasur. Membenamkan kepalaku pada bantal dan mulai berpikir siapa lagi yang harus menjadi pelampiasan atas semua ini.
Claire Willow
Nama itu tiba-tiba saja terlintas dalam pikiranku. Tidak! Tidak! Aku sudah muak dengan perlawanannya. Dasar gadis kepala!
Chyntia Hilbert
Aku menggelengkan kepalaku saat memikirkan nama itu. Aku pasti sudah gila jika ingin mem-bully dia. Bisa dipastikan esok harinya seorang Jennifer Anlikie tinggal nama saja.
Cindy Amora
Big no!!! Itu adalah jatah Chyntia karena aku tahu bahwa dia tengah menjalankan balas dendamnya pada Cindy karena sudah berkhianat padanya. Aku tahu itu semua dari Morgan. Ck! Aku juga sedikit kesal mengingat jika Morgan menyuruh Chyntia untuk mengawasiku. Memangnya aku anak kecil apa?! Aku benar-benar tak habis pikir. Daddy dan Mommy saja tidak mengkhawatirkan aku. Mengapa dia malah berlebihan sekali?
Huft .... Aku jadi teringat akan percakapanku dengan Mr. Johansson dua tahun yang lalu. Haruskah aku mengeluarkan keluh-kesahku pada mereka? Yang ada mereka pasti akan semakin menjauhiku. Aku jadi merasa bahwa aku anak yang tidak diinginkan. Menyedihkan memang ....
Sharon Flaws
Aku menyunggingkan senyum devil-ku saat mengingat nama gadis satu itu. Tentu saja dia yang akan menjadi sasaranku. Mengingat dulu saat di Halu International School, dia dan Chyntia menyakitiku di gudang sekolah. Dan sampai sekarang aku belum membalasnya karena adanya William di sekitarku.
Mengingat kejadian itu lagi-lagi membuat hatiku perih. Dulu William-lah yang menolongku dari kekejaman mereka.
Huft .... Rasanya aku merindukan masa-masa itu. Aku sangat ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Andai aku bisa bertemu dengan Doraemon dan memintanya untuk mengeluarkan mesin waktu. Tetapi, itu tidaklah mungkin. Mana mungkin di dunia ini ada robot biru aneh yang takut tikus seperti Doraemon. Itu hanya ada di film dan juga komik. Aku mungkin sudah gila.
Aku mendudukkan diri sembari bersandar pada kepala ranjang dan menatap lurus ke depan. Aku kembali berpikir jika William masih hidup tidak menutup kemungkinan bahwa kami masih bisa bertemu. Lalu, aku harus bersikap seperti apa jika bertemu dengannya?
Kepala ini rasanya mau pecah. Aku menghela napas kasar.
Damn! I miss you, William ....
TBC
***
Chapter khusus Jen lagi...
Maaf ya jika setiap Jen POV, Jen-nya selalu galau. Maklumlah...namanya juga lagi putus cinta.
Menurut kalian Jen harus bersikap seperti apa jika bertemu William? Author penasaran....
Jika sudah 10 comment maka author janji akan segera update... Jadi jangan terus jadi silent readers ya. Author tahu kok kalian ada dimana-mana.
Ayolah... Tunjukkan keantusiasan kalian dalam cerita ini. Oke?
Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
SevenTeen ✅
RomanceCOMPLETED ✅ DON'T COPY MY STORY!!! Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama tokoh atau tempat. Mungkin hanya kebetulan karena ini murni inspirasi dari Author. ---------------------------------------------------- Siapa yang tidak mengenal Jenn...