"WILLIAM JOHANSSON!!!"
"WILLIAM JOHANSSON!!! DI MANA KAU???" Suara Jaz menggema di seluruh mansion yang ditinggali oleh Chyntia dan juga William selama ini.
Tadi saat akhirnya Chyntia mau menyebutkan tempat persembunyian mereka selama ini, Rey langsung menghubungi ketiga temannya yang lain dan menceritakan hal yang tentu membuat semua orang terkejut dan juga kecewa. Bisa dilihat dari raut wajah Jaz yang sekarang terlihat menyeramkan.
"KELUAR KAU, BRENGSEK!!!"
"Jaz .... Tenang .... Suaramu bisa membuat aku dengan terpaksa harus menginjakkan kaki di rumah sakit," tegur Justin sembari menutup kedua telinganya dengan kedua tangan.
"Ssssttt .... Jangan membuka suaramu, Justin. Apa kau tidak lihat bahwa Jaz sedang dalam keadaan marah? Apa kau mau menjadi samsak tinjunya, Jus?" bisik Sam.
Justin meringis mendengarnya dan segera menggeleng. "Tentu saja tidak."
"Bagus! Kalau begitu sebaiknya biarkan saja Jaz. Lagipula William memang sudah kelewatan."
"WILLIAM!!!"
"Hei! Berhenti berteriak di mansionku!" bentak Chyntia kesal.
Rey menarik tangan Chyntia saat wanita itu hendak menghampiri Jaz. Tentu Rey tidak mau kalau Chyntia menjadi sasaran amarah Jaz saat ini mengingat William belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Duduk di sini! Jangan dekati dia jika kau masih mau bernafas," tegur Rey sembari menarik Chyntia agar duduk di sebelahnya.
"Aku tidak mau .... Lepaskan tanganku!" Chyntia memberontak, tetapi tetap saja tenanganya kalah dengan Rey.
"Kalian?" Suara yang berasal dari arah pintu utama mansion ini membuat semua orang mengalihkan perhatiannya. Di sana, William Johansson tengah menatap mereka terkejut.
"Kau!" Jaz dengan cepat menghampiri William dengan tingkat kemarahan yang tak terduga.
Bugh!
Bugh!
William jatuh terjungkur di atas lantai dengan pipi yang berdenyut sakit dan juga darah disudut bibirnya. "Apa-apaan kau ini!!!" bentak William sembari mengusap bibirnya dengan punggung tangan.
"Bangun, brengsek!!!" bentak Jaz seraya menarik kerah kemeja William.
"Jaz, cukup! Tahan emosimu!" ucap Sam dan Justin sembari menahan Jaz yang ingin kembali memukul William.
William menepis tangan Jaz dari bajunya dengan kasar lalu beranjak berdiri. William menatap Jaz berang lalu ....
Bugh!
Satu tinjuan mendarat di wajah Jaz dan itu semua ulah William. "Itu ganjaran karena kau telah berani melukaiku!"
Jaz berdecih tidak suka lalu berusaha melepaskan diri dari pegangan Sam dan juga Justin. "Kau pantas mendapatkannya, bajingan! Kau menipu kami semua, sahabatmu. Dan itu juga untuk hati Jen yang tersakiti!"
Chyntia memutar bola matanya jengah mendengar nama Jen keluar dari mulut Jaz. Kenapa semua orang peduli pada perasaan Jen?
"Jadi, kalian masih membela jalang licik itu, heh?" tanya William sarkasme.
"Dengar! Buka mata kalian lebar-lebar dan lihatlah siapa yang membuat semua ini terjadi," tambahnya yang semakin membuat Jaz geram.
"Kau!"
"Cukup!" bentak Rey. Kali ini kesabarannya sudah habis. Rey bangkit berdiri lalu berjalan cepat ke arah William.
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
SevenTeen ✅
RomanceCOMPLETED ✅ DON'T COPY MY STORY!!! Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama tokoh atau tempat. Mungkin hanya kebetulan karena ini murni inspirasi dari Author. ---------------------------------------------------- Siapa yang tidak mengenal Jenn...