Setelah sekian lama aku baru nonton The Greatest Showman hari ini, guys. Film ini recommended banget. 😍
So, karena aku suka film-nya jadi playlist aku hari ini lagu The Greatest Showman.
Boleh lihat di mulmed bagi yang gak tahu.
Happy Reading...
***
Sam, Justin, dan Jaz tengah menemani Rachel dan Vivian berbelanja di foodmart. Katanya malam ini Jen dan William akan kembali ke LA dan mereka ingin menyambutnya. Sam, Justin, Jaz, Rachel, Vivian, Rey, serta Chyntia memang kembali lebih dulu karena mereka perlu melanjutkan kuliah mereka. Yang mereka dengar, Claire dan Morgan juga kembali usai membereskan berita yang sempat booming. Mereka juga sudah tahu perihal Rey dan Chyntia yang kini berkencan. Akhirnya mereka bisa tenang karena masalah sudah clear dan tinggal menunggu kabar tentang Jen dan William.
Sam membawa satu buah keranjang, sedangkan Jaz sedang mendorong troli mengikuti dua wanita itu. Jangan tanya di mana Justin, karena pria itu lebih memilih untuk merayu kasir di sini, ketimbang membantu mereka.
"Lihatlah kawanmu itu, kapan ada seorang gadis yang mampu memusnahkan sifat playboy-nya?" tanya Sam sambil menyenggol lengan Jaz.
"Jangan bertanya padaku. Memangnya aku Tuhan yang mengatur segalanya?"
"Ck! Mana tahu kamu kenal seseorang yang kira-kira bisa menaklukkan Justin," ucap Sam.
"Tidak tahu. Kenapa kau tidak bertanya pada Rey saja?"
Sam mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa harus Rey?"
"Sudahlah .... Gara-gara berbicara denganmu kita jadi ditinggal," ucap Jaz yang segera menyusul Rachel dan Vivian.
"Hei! Tunggu!"
***
"Jadi, kita akan kembali ke LA?" tanya William sekali lagi untuk memastikan niat Jen.
"Mau bertanya berapa kali lagi? Kau sudah bertanya lebih dari sepuluh kali hari ini dan jawabanku tetap akan sama walaupun kau bertanya seribu kali pun," jawab Jen dengan kesal.
William hanya cengengesan, lalu bersandar pada pundak Jen. Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil William dan menuju bandara. Sejujurnya baik Jen atau pun William dapat memakai pesawat pribadi mereka, tetapi kali ini mereka sepakat untuk menaiki pesawat umum, bahkan Jen memesan kelas ekonomi.
"Tidak. Hanya saja jika kita kembali, kemungkinan bertemu Morgan dan Claire lebih besar."
Jen terkekeh lalu mengelus kepala William penuh sayang. "Apa kau cemburu?"
"Tentu saja!" jawab William langsung. "Aku masih mengingat jelas bagaimana dia menciummu di depan mata kepalaku sendiri. Bahkan itu terjadi dua kali. Sial! Rasanya aku emosi mengingatnya."
Jen mengerutkan kening bingung. "Dua kali?"
"Ya. Saat di London setelah kalian pergi dari rumah grandpa. Aku mengikuti kalian hingga di pantai dan melihatnya."
Jen menutup mulutnya saking terkejut. "Kau melakukan itu semua, tetapi masih mengelak tentang perasaanmu? Kau sungguh terlalu bersembunyi di dalam topeng egomu itu, William."
William menegakkan tubuhnya dan menatap Jen. "Aku berbeda denganmu, gadis labil. Bagaimana mungkin setelah kau mencampakkanku, aku masih mau mengemis cinta padamu. I have pride."
KAMU SEDANG MEMBACA
SevenTeen ✅
RomanceCOMPLETED ✅ DON'T COPY MY STORY!!! Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama tokoh atau tempat. Mungkin hanya kebetulan karena ini murni inspirasi dari Author. ---------------------------------------------------- Siapa yang tidak mengenal Jenn...