Chapter 69 - Meet You

2.3K 94 4
                                    

Playlist : Cheap Thrills - Sia (Cover by Madilyn Bailey) 🎶

***

Sudah satu bulan lamanya Jen tidak bertemu dengan William, bahkan dia tidak tahu bagaimana dan di mana pria itu sekarang.

Jen beranjak dari atas ranjang, berjalan menuju meja riasnya. Jen membuka salah satu laci dan meraih sebuah kotak cincin. Itu pemberian William yang sudah dia simpan selama ini. Jen membuka kotaknya dan menatap nanar cincin yang mengkilap itu.

Jen sadar bahwa sejauh apa pun dia berlari, sekeras apa pun dia mengelak, pada akhirnya hatinya hanya jatuh pada satu orang. Permasalahannya hanya ada pada waktu. Kapan dia akan kembali? Kapan dia akan merasa sakit lagi?

Jen meraih cincin itu dan memakainya, bahkan cincin itu masih pas di jari tangannya. Jen menghela napas lelah, mungkin ini jalan terbaik. Dia akan melupakan William dan belajar untuk menerima pria yang dijodohkan oleh ayahnya.

***

William turun dari pesawat dan sedikit merapikan jas yang membalut tubuh tegapnya. Melepas kacamata hitamnya dan memberikannya pada asisten barunya—Trace Milton.

"Trace, apa jadwalku hari ini?" tanya William tanpa menoleh pada Trace yang terus mengekorinya.

Trace membuka i-pad milik William dan melihat schedule bos-nya tersebut.

"Sampai sore tidak ada jadwal apa pun dan untuk malam ini ada pertemuan dengan—"

"Ah! I see ...," potong William cepat.

Seorang supir membungkukkan badannya sekilas sebelum membukakan pintu mobil untuk William. William duduk di kursi belakang, sedangkan di bagian depan ada supir dan juga Trace.

"Jadi, kita akan kemana, Mr. Johansson?" tanya supir itu sopan.

"Kita ke kantor saja lebih dulu. Masih ada yang harus kuurus di sana," ucap William lalu mengalihkan perhatiannya ke arah jendela.

Supir itu menganggukkan kepalanya, kemudian menjalankan mobilnya.

***

William melangkahkan kaki menuju ruang kerjanya. Dia sedikit mengerutkan kening bingung saat melihat pintu tidak tertutup rapat.

"Apakah ada orang?" tanya William pada sekretarisnya.

Sekretaris itu segera berdiri dan wajahnya terlihat pucat. "Itu ... ada ...."

William yang tidak sabaran segera membuka pintu ruangannya. Matanya melotot saat melihat siapa yang ada di dalam.

"Sedang apa kalian di sini?"

"Santai, Wil, tentu saja kita mau reunian. Memangnya kau tidak rindu pada kami?" tanya Justin sambil menaik-turunkan alisnya.

"Astaga! Sudah berapa lama kita tidak berkumpul seperti ini?" ucap Sam sambil melirik teman-temannya.

William melirik ke arah Trace dan memberikan kode agar Trace menunggunya di luar. Trace mengangguk patuh kemudian keluar dari ruangan William dan tak lupa menutup pintu.

William berjalan dengan langkah lebar tanpa memedulikan teman-temannya. Dia mendudukkan diri di kursi kebesarannya dan mulai menyalakan laptop.

"Oh ... c'mon, dude. Setelah lama tidak berjumpa, inikah sambutanmu?" tanya Justin tak terima.

"Jangan berlebihan, Justin. Sekarang aku tidak punya waktu untuk bersenang-senang lagi. Banyak karyawan yang bekerja di bawah naunganku."

Jaz tiba-tiba saja bertepuk tangan kencang. "Amazing! Seorang William Johansson ternyata sudah dapat berpikir dewasa sekarang. Bagus! Bagus!"

SevenTeen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang