BAB 27

118K 12.5K 2.5K
                                    


SELAIN shalat yang menenangkan, ternyata jogging pagi mampu membuat pikiran Sadena lebih fokus pada tujuan awalnya, pada mimpi-mimpinya, dan pada dirinya. Awalnya, Sadena tidak menyadari hal itu karena menurutnya jogging hanya untuk kesehatan dan akan ia lakukan konsisten agar tubuhnya fit. Tapi setelah sore kemarin, setelah pernyataan bodohnya itu, Sadena merasa jogging memiliki makna lain di baliknya.

Sejenak, Sadena bisa melupakan sikap tak acuh Sandra kepadanya.

Sadena masuk ke dalam rumah, berpeluh keringat karena lupa membawa handuk, lalu masuk ke dalam rumahnya dan menemui Lulu di meja makan. Adiknya sudah mengenakan pakaian seragam merah putih, membuat Sadena tersenyum tipis mengingat dirinya pun harus mengejar pelajaran yang tertinggal karena kesibukan syuting. Hari ini, rencananya Sadena akan ke sekolah untuk mengambil materi ujiannya dan belajar.

"Kak Dena, Kak Dena!" seruan dari Lulu membuat Sadena berhenti melamun dan tersenyum ke arah adiknya.

"Apa?"

"Kak Dena sini duduk, makan sama Lulu," ajak bocah perempuan bermata bulat hitam jernih itu.

Sejurus kemudian, Sadena duduk di samping Lulu dan mengelus puncak kepalanya. "Udah beneran move on dari Sopo Jarwo, ya?"

Lulu menatap piringnya, dan Sadena tahu ada masalah.

"Kenapa, Lulu?"

"Temen-temen Lulu gak percaya kalo Kak Sadena itu kakaknya Lulu," ungkap Lulu dengan suara pelan. "Katanya, mereka percaya kalo Lulu bawa Kak Sadena di pentas drama minggu depan."

Sadena melihat ekspresi sok kuat di wajah Lulu. Pastilah Lulu mengalami hal berat di sekolah karena dirinya. Sadena menghela napas lalu berbicara, "Memangnya kalo mereka gak percaya, berpengaruh ke Lulu?"

Lulu menggeleng pelan.

"Ya udah, gak usah dipedulikan, Lulu," Sadena beranjak dari kursi sambil mengusap bahu Lulu.

Tapi, suara Lulu menahannya. "Kalau soal pentas drama itu, Kak Sadena bakal datang?"

Dan Sadena bergeming.

***

SANDRA sedang memakai sepatu ketika suara Olip menyambutnya di pagi hari.

"Berangkat bareng, yuk!" ajak Olip bersemangat, perempuan itu sudah memarkirkan mobilnya di depan pekarangan rumah Sandra.

Sandra tersenyum, mengangguk dan sejurus kemudian dia sudah duduk di samping Olip. Meskipun menyadari lingkar mata di wajah Olip, Sandra tidak menyinggung hal itu karena sahabatnya sangat sensitif bila Sandra mulai mengomel tentang tidur di bawah jam sepuluh. Olip sering begadang, mengerjakan PR atau menonton, katanya. Jadi, seperti hari ini, Sandra membahas hal lain.

"Minggu depan lo ada pertandingan basket, ya?" tanya Sandra sambil melihat pemandangan di luar.

Sandra suka memperhatikan kesibukan dan aktifitas di luar sana. Dari sebelum subuh, bahkan orang-orang sudah keluar untuk mencari penghidupan, semata-mata untuk kehidupan anak-anaknya yang lebih baik. Pikiran itu memang mungkin sederhana, namun nyatanya rumit dijalankan. Sandra bahkan tidak pernah berpikir akan jadi orangtua seperti apa dirinya. Mengasuh anaknya dengan kasih sayang atau mengabaikan.

"Iya, nih, lo dateng, kan?" tanya Olip sambil melirik cemas ke arah Sandra, berharap jawabannya tidak.

Sandra nyengir kuda, "Lo maunya gue dateng atau enggak?"

"Ya mau, laaah!" seru Olip, terkekeh kecil dalam nada ragu yang tidak ditangkap jelas oleh Sandra.

Sandra memang orang yangseperti itu. Dia akan menggantungkan rasa percaya pada orang lain tanpamenyadari hal ganjil apa pun. Sampai, mungkin, terlihat jelas oleh matanyasendiri. Beda dengan orang yang baru pertama kali ia kenal. Sandra akan super ekstra hati-hati dan bisa menangkap jelas keanehan darinya, misalnya, Hana Syafira yang mungkin merasa tersaingi olehnya atau cemburu soal video viral itu. Setahu Sandra, Hana-lah yang menolak menjadi Ratu pada awalnya karena ada masalah dengan Sadena. Tapi, setelah video itu tersebar di sosial media, Hana menarik kembali ucapannya. Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa Sandra tahu, tapi berjam-jam di basecamp membuat Sandra bisa mencuri dengar omongan tim kru yang kesal dengan sikap Hana Syafira.

S: Sadena, Sandra & SandiwaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang