Bab 54

1K 40 2
                                    





Richard berusaha meraih tangan Vanessa,dan akhirnya berhasil. Tangan Vanessa kini telah di genggam oleh Richard. Richard sedikit heran melihat Vanessa yang pucat dan matanya yang sudah sangat bengkak

"Tidak usah khawatir,gua gapapa kok"(ucap Richard meyakinkan Vanessa)

"Lu bohong"(ucap Vanessa menahan tangis)

"Bohong? Bohong apa?"(ucap Richard)

"Lu gak pernah cerita sama gua tentang penyakit lu dari dulu, kalau tau lu sakit jantung kan gua gak bakal bawa Honda kayak begitu kemarin"(ucap Vanessa)

"Belum sempet cerita sama kamu nya. Lagian gua gak kenapa-kenapa kok baik-baik aja"(ucap Richard)

"Gak ada orang sakit jantung yang baik-baik aja. Memang iya dia awalnya baik-baik aja dan kita gak tau tiba-tiba serangan jantung itu dateng. Kayak tadi lu baik-baik aja awalnya,cerita-ceria dan tiba-tiba lu sesak nafas. Kan gak ada yang tahu"(ucap Vanessa)

"Iya cuman gua memang enggak kenapa-kenapa kok udah sehat"(ucap Richard meyakinkan Vanessa)

"Penyakit jantung enggak main-main lu jangan bilang kalau lu enggak apa-apa"(ucap Vanessa)

"Gua pengen pulang aja deh"(ucap Richard)

"Belum boleh pulang,kan lu masi belum sembuh jadi ikuti aja dulu apa kata dokter"(jawab Vanessa)

"Hmm"(gumam Richard)

"Jangan mada deh ikuti aja"(ucap Vanessa)

Keheningan di ruangan Richard pun terpecahkan karna terdengar bunyi ketukan pintu dari luar ruangan. Satpam penjaga ruangan ICU telah datang bertanda jam menjenguk sudah habis dan kali ini Richard harus melanjutkan jam istrahat nya

"Gua keluar dulu ya,semoga lu bisa sembuh"(ucap Vanessa memegang tangan Richard)

"Lu juga gak boleh banyak-banyak khawatir In gua"(jawab Richard memegang kembali tangan Vanessa)

Vanessa menganggukkan kepalanya bertanda iya mengerti

****

Sore itu rumah nan megah cukup ribut dan ramai. Karna saat itu teman-teman arisan mama Vanessa saat ini sedang berkumpul di rumah Vanessa

Vanessa berjalan menuruni tangga melihat ibuk-ibuk yang sedang bercerita sambil mengeluarkan tawa yang sangat kuat. Ia heran apa mereka tidak punya kerjaan? Dan tak lupa Vanessa pun heran melihat mamanya seorang PNS yang masih sempat-sempatnya berkumpul seperti anak muda

Vanessa berjalan melihat sinis kearah ibuk-ibuk arisan tersebut, lewatnya Vanessa membuat ibuk-ibuk tersebut tiba-tiba terdiam dan tidak mengeluarkan suara nya

"Vanessa... mau makan?"(ucap mama)

Vanessa tetap berjalan dan tidak menjawab perkataan mamanya. Hal tersebut membuat teman-teman buk Susan heran dengan kelakuan anaknya Vanessa

"Anak kamu kenapa?"(ucap temannya berbisik)

"Ya gitulah"(jawab mama Vanessa)

"Kayaknya murung banget"(ucap temannya lagi)

"Sudah sudah.. tidak ada apa-apa kok. Ayok-Ayok lanjut ceritanya"(jawab mama Vanessa)

My Love Senior💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang