I'm a man who doesn't need anyone to make me whole
But your eyes are just like headlights into my soul
They see what I can't see and I don't see anything at all
But you
- Let Me In, Secondhand Serenade✳
Wajah cantik yang dalam sekejap melambungkan nama Mika di SMA Adhyaksa, akhirnya sampai di telinga Reki. Ibarat Goo Joon Pyo di SMA Shinhwa dalam serial Korea lawas Boys Before Flowers, Reki adalah pangerannya SMA Adhyaksa. Seperti karakter cowok populer pada cerita-cerita wattpad kategori remaja pada umumnya, Reki mempunyai empat poin yang paling mainstream, yaitu: ganteng, tinggi, tajir dan bandel. Masih jadi misteri, kenapa banyak cewek yang menyukai cowok berlabel badboy.
Kepala Reki mulai terasa pusing mendengar Daren yang tanpa henti membicarakan seorang cewek bernama Mikaela. Sejak tadi pagi ia muncul di sekolah, hingga saat istirahat. Benar-benar tanpa jeda. "Tes, gue pusing." Keluh Reki pada satu lagi cowok yang ada bersamanya saat ini selain Daren.
"Mungkin bentar lagi." sahut Nantes santai sambil memasukkan makanan ke dalam mulut yang sayangnya gagal karena Reki langsung memukul tengkuknya dengan cukup keras. "Anj*ng lo!" maki Nantes kesal pada Reki. Lalu kembali ia melanjutkan makan hingga benar-benar tertelan.
Berbeda dengan Reki dan Nantes, Daren adalah sosok cowok yang paling semangat jika sudah membicarakan cewek. "Sumpah! Lo tau Karina aespa? 11-12 dia, Rek! Lo sih, pake acara pulang ngaret segala! Jadi ketinggalan!" Jadi ketika libur kenaikan kelas kemarin, Reki berlibur ke Raja Ampat dan baru kembali hari ini. Jadi wajar kalau ia sedikit kudet.
Mau Daren bilang mirip Karina aespa atau member aespa lainnya, Reki tidak peduli. Masalahnya Reki sudah biasa banget melihat, dikejar atau dikelilingi cewek-cewek cantik. Namanya juga cowok ganteng, jadi pasti banyak yang mau. Sayang, meskipun banyak namun belum ada satu pun cewek yang berhasil mencuri perhatiannya, terlebih menjadi pacarnya.
"Iya nggak, Tes?" Daren menabok lengan Nantes, meminta persetujuan padanya. Belum Nantes jawab, Daren sudah cepat-cepat berbicara lagi, "Oh iya, salah tanya gue. Selera lo kan beda."
"Ren, stop! Lo dari tadi nyerocos mulu soal Mika, Miku, Meko, nggak kasian apa?" akhirnya Reki angkat bicara pada Daren.
"Kasian sama siapa?" wajah Daren tampak bingung.
"Tuh, si Murti. Mau lo kemanain?" tunjuk Reki pada Murti, penjual cimol yang hobi banget joget tiktok.
"Bangke!" Emosi Daren langsung meletup karena baik Reki maupun Nantes suka sekali meledeknya dengan Murti, janda muda yang centil dan kurang tau malu.
Setelah kenyang mengisi perut dan meledek Daren, Reki memutuskan untuk tidak kembali ke kelasnya bersama dua sahabatnya. Ia ingin ke toilet dulu. Toilet di kelas 12 penuh, mau tidak mau Reki harus turun ke toilet di area kelas 11. Namun toilet di kelas 11 juga ikutan penuh, sehingga Reki terpaksa harus turun lagi ke area kelas 10. Tentunya sambil menggerutu sebal.
Turunnya Reki ke kawasan kelas 10 kontan menyita perhatian para adik kelas. Ini adalah pemandangan perdana bagi mereka untuk bisa melihat seperti apa sosok yang selama satu minggu kemarin hanya bisa didengar kasak kusuknya saja.
Tidak mau berlama-lama di kawasan kelas 10, segera setelah membuang hajat, Reki berniat kembali ke kelasnya di lantai 3.
"Hei, Mika!"
Ketika satu kakinya siap menaiki anak tangga, tanpa sengaja telinga Reki mendengar sapaan itu. Sapaan yang ia tau bukan ditujukan untuknya.
"Mau kemana, Ka?" terdengar sahutan lain.
"Sendirian aja lo, Ka." semakin banyak orang-orang menyebut kata 'ka' yang terdengar di telinga Reki.
Seketika Reki teringat cerita Daren seharian ini tentang cewek bernama Mikaela. Reki jadi kepikiran untuk membuktikan ucapan Daren. Apa benar secantik itu cewek yang bernama Mikaela? Reki mengurungkan niatnya untuk segera kembali ke kelas. Kakinya ia jejakkan lagi ke lantai dasar. Cowok jangkung itu pun membalikkan badan.
"Gue temenin ya, Ka?" bisa dibilang tindakan cowok yang berani mengambil satu langkah lebih dekat dengan Mika menginspirasi cowok-cowok lain untuk melakukan hal yang sama.
"Nggak usah, makasih." tolak Mika.
"Nggak papa. Gue mau kok."
"Gue anter ke kelas gimana, Ka?"
"Sori, gue buru-buru." Mika yang mulai merasa terganggu berusaha untuk segera pergi, tapi beberapa dari cowok itu menghalanginya.
"Nggak usah malu, Ka."
"Yuk—"
"Pada budek apa dungu? Dari tadi dia udah bilang nggak!"
Semua yang ada di sekitar Mika, termasuk Mika sendiri, terkejut mendengar suara yang tiba-tiba menyela. Suara yang paling lantang, paling tegas dan paling berani.
Dengan tubuh yang tingginya melebihi tinggi para adik kelas, cowok itu menyeruak hingga sampai ke titik pusat kerumunan itu. Mengetahui siapa cowok itu, semuanya pun terkejut. Tidak perlu memperkenalkan diri siapa dirinya, adik-adik kelas ini sudah tau siapa. Ia adalah Reki. Cowok yang sudah jadi perbincangan sejak menginjakkan kaki pertama kali di SMA Adhyaksa. Cowok famous yang ganteng luar biasa dan tajir melintir!
Bisik-bisik mulai terdengar. Semua cowok yang tadi mencoba mengajak Mika ini itu menyingkir teratur. Mereka sadar diri, siapa Reki. Lain halnya mereka, anak-anak lain yang berada di sekitar tempat itu justru secara alami membentuk barisan penonton dengan Mika dan Reki yang sekarang jadi pusatnya.
Cowok nomor wahid di sekolah berhadapan dengan gadis cantik yang sedang hangat dibicarakan!
Mika diam, mendongak ke arah cowok yang berdiri menjulang di hadapannya. Seseorang yang baru pertama kali ia temui di sekolah.
Reki juga diam dengan kepala menunduk menatap wajah Mika. Ia perhatikan wajah gadis itu dengan lekat, mencoba menyamakan perkataan Daren tentang Mika dengan realita yang tersaji di depan matanya. Yang ia yakini itu pasti Mika. Sebab, tidak ada gadis cantik lain lagi selain Mika saat ini.
"Makasih." ucapan Mika memecah lamunan Reki. Baru kali ini Reki dibuat diam oleh seorang perempuan hanya dengan melihatnya.
Setelah mengucapkan terima kasih secara singkat, Mika yang hendak kembali ke kelas, mencoba menerobos sisi kiri Reki. Akan tetapi, Reki ikut melangkahkan kakinya ke arah sama dengan Mika. Kontan langkah Mika terhenti dan kembali mendongak menatap Reki dengan wajah penuh tanya.
"Lo yang namanya Mikaela?"
Alih-alih menjawab iya, Mika menganggukkan kepala.
Senyum di bibir Reki merekah samar. Sial! Sepertinya setelah ini Reki harus segera menemui dan meminta maaf pada Daren. "Perfect."
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAELA
Teen Fiction(COMPLETE) Mikaela, yang karena kecantikannya membuat dia menjadi populer dan jadi incaran banyak cowok di sekolah hanya dalam sekali lihat. Tak terkecuali Reki, si cowok nomor wahid dan cowok pujaan di sekolah yang juga menjadi front man The Strays...