Night after night I hear myself say
Why don't this feeling just fade away
There's no one like you
You speak to my heart
It's such a shame we're worlds apart
But sooner or later I gotta choose
-If I Let You Go, Westlife✳
Mika terlonjak kaget ketika Sera tiba-tiba mengagetkannya dari lamunan. Sudah sejak bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu, hanya seperti itu kerjaan Mika. Tanpa makan ataupun minum.
"Lo kenapa sih, Ka? Belakangan gue makin sering liat lo ngelamun?" tanya Sera beruntun.
Mika menggeleng.
"Tuh kan, masa gue kudu sering-sering ngingetin lo kalo kita ini bestie." Dengus Sera.
Gadis cantik itu menggigit bibir. Terlihat ragu. "Gu—"
"Mikaaaaa!!!" belum juga ucapannya selesai, tiba-tiba datang Coky ke kelas 10 IPA 2 dengan heboh. Coky langsung jadi perhatian teman-teman sekelas Mika. Namun untuk tipikal cowok seperti Coky, diperhatikan seperti itu malah membuatnya makin senang.
"Ada apa, Ky?" tanya Mika heran.
"Bu Usri minta kita nanti kumpul di ruang mading pulang sekolah." lapor Coky kemudian duduk di bangku depan Mika. Membuat cowok-cowok di kelas itu iri. Sialan Coky. Hanya karena satu ekskul dengan Mika, membuatnya ngelunjak.
Kedua alis Mika mengerut, "Kenapa? Biasanya kan Bu Usri minta kumpul kalo akhir bulan?"
"Kalo udah tau kenapa, pasti nggak bakal nyuruh kita kumpul, Mik."
"Iya juga sih. Ya udah, makasih ya infonya."
Akhir-akhir ini anggota mading sedang jarang berkumpul. Terakhir mereka menerbitkan mading ya ketika Mika kecelakaan itu. Setelah itu mading hiatus hingga sekarang. Ya, karena banyaknya masalah yang tidak terduga dari para anggota membuatnya jadi terhambat. Tidak professional ya? Ya, memang begitulah. Mungkin hal ini yang membuat Bu Usri harus mengumpulkan semua anggota.
Yang itu artinya akan ada Asa juga.
Mika kembali menggigit bibir bawahnya. Kembali teringat pada cowok yang sedang ia pikirkan belakangan ini.
*
Seperti dugaannya, semua anggota mading termasuk Asa turut serta dalam undangan Bu Usri. Mika datang paling akhir, karena tadi ada hal yang perlu ia urus terlebih dulu di kelas. Matanya langsung tertuju pada Asa begitu pintu ruangan terbuka. Cukup lama ia mematung di pintu, sebelum akhirnya disadarkan oleh Bu Usri. Mika pun dengan cepat mengambil tempat duduk di sebelah Safira, paling tepi. Sengaja agar ia tidak bisa melihat Asa yang duduk sejajar dengannya.
"Oke, berhubung semuanya sudah berkumpul, langsung saja Ibu jelaskan. Jadi tujuan Ibu mengumpulkan kalian disini adalah untuk memberi tahu pada kalian bahwa ekskul mading untuk sementara dihentikan dulu."
"APA? KENAPA BU, KENAPA?! KENAPA HARUS DIHENTIKAN?!" seru Coky paling kaget dan paling heboh.
"Dengarkan penjelasan Ibu sampe selesai dulu, Coky." Pinta Bu Usri.
Coky menurut. Walau bibirnya masih komat-kamit.
"Ini hanya dihentikan sementara, sampai semester kedua dimulai. Alasannya? Karena Ibu liat belakangan ini sedang banyak masalah menimpa beberapa dari kalian." Bu Usri mengambil jeda sejenak sambil memperhatikan Mika dan Asa bergantian. "Ibu tau, masalah itu adalah masalah pribadi dan nggak ada satu orang pun yang menginginkan adanya masalah seperti itu. Untuk itu, Ibu ingin kalian fokus pada masalah kalian dulu untuk sementara. Juga, ada hal yang harus kalian fokus lebih dari itu. Ingat, sebentar lagi sekolah akan mengadakan ujian akhir semester. Sebagai pembina ekskul kalian, Ibu mau kalian lebih fokus pada pelajaran. Ibu mau kalian mendapat nilai yang memuaskan. Jadi, Ibu rasa menghentikan ekskul mading untuk sementara adalah keputusan yang tepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAELA
Teen Fiction(COMPLETE) Mikaela, yang karena kecantikannya membuat dia menjadi populer dan jadi incaran banyak cowok di sekolah hanya dalam sekali lihat. Tak terkecuali Reki, si cowok nomor wahid dan cowok pujaan di sekolah yang juga menjadi front man The Strays...