44

2.8K 128 4
                                    

I don't know where you're going
But do you get room for one more troubled soul?
-Alone Together, Fall Out Boy

To: Rivia

Hai, Riv. Gue pgn tanya sesuatu sm lo. Soal Asa. Dia bilang dia ada masalah. Dan itu gue. Gue ga tau maksudnya apa. Apa lo tau maksudnya?

Mika menghela nafas panjang setelah memastikan pesan itu terkirim. Pikirannya saat ini cukup kacau memikirkan kata-kata Asa. Apakah ada kesalahan yang Mika lakukan secara tidak sadar pada Asa? Jika ada, kesalahan apa yang sudah Mika lakukan? Mika ingin memperbaiki. Mika tidak mau ia menjadi sumber masalah bagi Asa. Orang yang sudah ia anggap penting entah sejak kapan.

"Ka! Halo! Yah, gue dicuekkin!" decak Sera yang sedari tadi memanggil nama Mika, namun Mika tidak kunjung menyahut.

"Eh, iya. Sori, Ser. Gimana?" ujar Mika sedikit gelagapan.

"Lo kenapa sih? Kok tiba-tiba ngelamun?" tanya Sera tidak habis pikir.

"Nggak papa, Ser."

"Hm. Jelas papa, bilang nggak papa. Katanya kita temenan?" sindir Sera.

Mika menghembuskan nafas berat. Sepertinya tidak salah jika ia membicarakan soal ini dengan Sera. "Ser, kayaknya gue udah bikin salah sama Asa."

Kening Sera mengerut seketika. "Kok? Salah apa?"

"Itu dia, Ser. Gue nggak tau pastinya."

"Terus darimana lo mikir kalo lo udah bikin salah sama dia?"

"Dari dia. Kemaren dia bilang kalo dia ada masalah. Dan masalahnya adalah gue."

Kening Sera makin mengerut. "Terus nggak lo tanya lebih lanjut?"

Mika menggeleng. "Dia keburu pergi."

"Jujurly ya, gue nggak bisa jawab pertanyaan lo. Yang tau lo udah bikin salah ke Asa apa nggak, ya harusnya lo sendiri dan Asa pastinya."

"Masalahnya gue nggak tau, Ser."

"Kalo gitu lo harus coba tanya langsung sama Asa." cetus Sera.

Mika diam. Tampak ragu.

Melihatnya begitu, Sera tidak bisa untuk tidak tersenyum jail, "Perasaan lo ke Asa kayaknya udah dalem ya, Ka?"

Wajah Mika memerah seketika.

*

Hari ini mama tidak bisa menjemput Mika pulang karena ada meeting yang tidak bisa ditinggalkan. Jadilah mama mewanti-wanti agar Mika pulang dengan ekstra hati-hati dan mengharuskan untuk naik taksi saja. Demi keselamatan Mika, mama tidak mau ambil resiko.

"Mama lo mana?" tanya Reki mengejutkan Mika dengan tiba-tiba menghentikan mobil di depan Mika yang sedang menunggu taksi di tepi jalan depan sekolah.

"Ada meeting." Jawab Mika seperlunya tanpa menatap Reki.

Senyum Reki terkembang, "Gue anterin aja yuk!"

"Nggak." Tolak Mika sesuai dugaan Reki.

"Ayo deh, daripada kelamaan nunggu taksi."

"Nggak papa."

"Itung-itung buat bales budi karena gue udah nolongin lo waktu itu." pancing Reki.

"Jadi pamrih nih?" Mika melirik cowok itu.

"Kalo sama lo, kudu iya."

Dengan dalih membalas budi, akhirnya Mika memasuki mobil Reki. Terpaksa.

"Mau langsung pulang atau kencan dulu?" goda Reki melirik cewek yang sudah duduk di sebelahnya.

"Pulang."

"Kencan? Oke." Ujar Reki berlagak tuli.

Mika melotot.

Reki tertawa. "Jangan keseringen melotot, matanya ntar keluar. Kan serem."

Mika hanya diam sampai tanpa sengaja ia berteriak kaget karena di depan mobil ada seekor kucing yang tiba-tiba melompat. "KAK REKI BERHENTI!"

Jidat Reki nyaris membentur setir saking kagetnya mendengar Mika berteriak. "Ada apa, Ka?"

Mika tidak menjawab, gadis itu buru-buru keluar dari mobil yang sudah berhenti. Reki terpaksa mengikuti. Dilihatnya Mika sedang berjongkok, mengambil seekor kucing lalu memeluknya. Kucing yang nyaris Reki tabrak. "Kamu nggak papa? Kamu nggak terluka?" tanya Mika khawatir dan membuat Reki melongo.

Gue kalah sama kucing?

Mika memastikan tubuh kucing itu baik-baik saja, sebelum akhirnya melepas kucing itu dari pelukannya. "Hati-hati, ya?" Kucing itu mengeong sekali, kemudian berlari pergi.

"Mana yang bakal lo pilih, gue atau kucing?" tanya Reki sambil mendekati Mika.

"Kucing." Jawab Mika tanpa pikir panjang.

Reki berdecak sebal karena Mika benar-benar tidak memikirkannya sama sekali. "Kucing atau Asa?" lanjut Reki.

Mika tidak menjawab. Mika diam. Pertanyaan Reki membuatnya terpaksa teringat lagi pada cowok yang terus memenuhi kepalanya.

Reki kembali berdecak sebal karena melihat reaksi Mika yang jauh berbeda dengan reaksi Mika saat mendengar pertanyaan pertamanya tadi. "Ka," panggil Reki kemudian.

Gadis itu menoleh, menatap Reki.

"Lo tau siapa Asa sebenernya?"

MIKAELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang