15

4K 163 3
                                    

Feel me now, hold me please
I need you to see who I am
-Dead Inside, Muse

SMA Adhyaksa gempar! Mika kedapatan kencan dengan seorang cowok bernama Asa! Hot issue tersebut mengalir deras seperti air bah! Bukti foto kencan mereka di sebuah taman bersama seekor kucing yang tersebar di social media seolah menjadi bukti penguat akan kebenaran isu tersebut.

Kalau saja tokoh perempuan dalam isu itu bukan Mika, mungkin tidak akan se-viral ini. Karena Asa hanyalah cowok biasa yang tidak menonjol apalagi dikenal banyak orang di sekolah seperti Mika. Hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa ada seorang cowok bernama Asa yang bersekolah di SMA Adhyaksa.

Namun berkat isu ini, mendadak Asa jadi banyak dicari orang. Asa, seorang siswa yang satu angkatan dengan Mika. Asa, siswa kelas 10 IPA 4. Asa, siswa kalem yang cenderung pendiam bahkan teman sekelasnya menyebut dirinya anti-sosial karena hobinya yang suka menyendiri. Asa, cowok yang tergabung dalam ekskul yang sama dengan Mika. Asa, cowok yang wajahnya tidak setampan Reki. Asa, cowok kere yang hanya membawa sepeda butut ketika kencan dengan Mika. Asa, cowok yang tidak tau diri sekaligus kelewat berani karena berani mengusik gadis pujaan Reki.

"Lo yang namanya Asa, berhenti di situ!"

*

"Ka, itu bener? Lo jadian sama anak yang serve bola nggak becus waktu itu?" tanya Radit mengawali interogasi Mika.

"Daripada dia, mendingan juga gue." sambung Kenji tidak terima.

"Kenapa lo lebih milih dia daripada kak Reki sih, Ka?" protes Cicilia tidak terima.

"Kak Reki kurang apa sih, Ka? Ganteng, keren, tajir, pinter nyanyi, romantis, perhatian dan yang paling penting, keliatan banget dia sayang sama lo, Ka." imbuh Bunga tidak habis pikir.

Pertanyaan-pertanyaan lain mulai mengikuti. Sampai rasanya otak Mika tidak mampu lagi menampungnya.

Sera yang tau keadaan Mika saat ini, segera ambil tindakan tegas. Ia menggebrak-gebrak mejanya sambil berdiri. Ia usir teman-teman yang mengerumuni mejanya yang juga meja Mika. Meski tidak mudah, tapi usaha Sera berhasil.

"Makasih, Ser." ucap Mika merasa sangat tertolong dengan tindakan Sera.

Sera hanya membuang nafasnya kasar.

*

Asa membalikkan tubuh begitu mendengar sebuah panggilan untuknya. Berdiri seorang Reki dengan angkuh di hadapannya saat ini, diikuti dua sahabatnya. Mata Asa sedikit melirik ke Nantes, hanya untuk memastikan soal gosip yang belum lama berhembus. Yakni tentang Nantes yang akhirnya bersedia bersama Reki dan Daren untuk tampil di SMA Gajah Mada.

"Apa hubungan lo sama Mika?" tanya Reki to the point dengan nada khas senior ketika berbicara pada juniornya.

Hal yang ditunggu hampir semua anak satu sekolah akhirnya terjadi! Reki berhadapan dengan Asa! Jangan sampai dilewatkan! Sebab ini pasti akan menyajikan tontonan yang menyenangkan dan menarik.

"Temen. Mungkin." jawab Asa dengan wajah datar tak beremosi.

Kedua alis Reki kontan menyatu. "Mungkin?"

"Banyakan bacot lo, Rek! Udah, besss! Kelar!" seru Daren memanasi.

Sebetulnya bukan Asa mau membuat emosi Reki memburuk. Tetapi ia memang ragu, apakah hubungannya dengan Mika itu bisa dibilang teman? Atau hanya dua orang asing yang kebetulan sering bertemu dalam waktu dan tempat yang sama? Sama sekali Asa tidak mengacu pada kemungkinan kalau dirinya dan Mika lebih dari sekedar teman. Ya, setidaknya sampai saat ini.

MIKAELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang