Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous
I couldn't speak
-Beautiful In White, Shane Filan✳
Nantes mendecak melihat ulah kedua temannya. Ia merasa kalau sekarang ada dua Daren di tempat yang sama. Reki, secara mendadak jadi sama hebohnya membahas Mika seperti Daren kemarin. "Oh, terus sekarang kalian mau lomba dapetin tuh cewek?" sela Nantes jengah kontan membuat percakapan seru kedua temannya terhenti.
Benar juga ya? Kalau Daren dan Reki sama-sama heboh begini, apa artinya keduanya sama-sama naksir Mika? Kalau benar iya, mereka akan bersaing dong! Tidak mungkin kan, Mika jalan dengan dua cowok sekaligus?
"Kita suit aja, Rek, yang kalah harus mundur!" cetus Daren yang jelas langsung disemprot oleh Reki.
"Lo pikir mau main bola bekel?!"
"Ya terus ide lo apaan coba?"
"Ya usaha pake cara masing-masing dong! Nates biar jadi jurinya!"
Nantes otomatis menatap Reki dengan tatapan protes. Ini urusan mereka berdua, kenapa harus melibatkan dirinya? Dan hey, jangan kaget. Seringkali Reki dan Daren memanggil Nantes dengan nama NA-TES. Menurut mereka, jika nama itu dibaca dari kanan sangat pas untuk menggambarkan seperti apa sosok Nantes.
Daren langsung bungkam. Belum start, ia sudah pesimis duluan. Yeah, Daren tau diri. Meski termasuk jajaran cowok populer, tapi jika dibandingkan dengan Reki, orang pasti akan berkata Reki lebih ganteng, lebih keren dan memang lebih tajir darinya. Sudah sering cewek yang ia taksir akan membelot ke Reki. Beginilah resiko jika punya teman yang lebih semuanya.
"Nggak mau ah!" putus Daren sedikit cemberut.
"Lo sama Murti aja. Nggak bakal ada saingan." celetuk Nantes menyebalkan.
"Gue sobek juga mulut lo, Tes!"
"Terus lo maunya gimana?" ujar Reki menengahi sebelum perang dunia ketiga terjadi.
"Gue nggak mau berjuang kalo udah ketahuan akhirnya. Bikin capek. Jadi mending tentuin dari sekarang, mumpung gue belum terlalu dalam."
Kali ini Nantes tidak ikut bicara. Ia hanya mendengus penuh pelecehan terhadap temannya yang tak punya rasa percaya diri dan daya juang yang tinggi itu.
"Apa nggak terlalu gampang buat gue?" tanya Reki tidak tau sombong atau memang merasa tidak enak.
"Tai lo, Rek! Awas aja kalo ternyata dia nggak mau sama lo!" seru Daren antara kesal dan bercanda. Lagipula ini Reki, temannya yang selalu digandrungi banyak cewek dari berbagai kasta. Tidak ada dalam sejarah ada cewek yang menolak Reki.
"Kalo dia nolak, berarti ada yang salah sama dia." Kata Reki menyeringai.
Dengan Nantes sebagai saksi, kedua cowok itu pun melakukan adu suit dengan tingkat konsentrasi dan keseriusan yang amat tinggi. Bak para rider MotoGP yang siap melakukan race di sirkuit. Satu, dua, tiga!
Gunting dan batu! Gunting dari tangan Daren. Batu dari tangan Reki. Dengan begini, hasil adu suit sudah bisa diketahui.
"Bahkan suit aja lo kalah." Sama sekali tidak prihatin, yang ada Nantes malah nyinyir.
Daren terduduk lemah. Lesu. Letih. Lunglai. Lemas. Persis pokoknya seperti Nindya, salah satu temannya kalau anemianya kambuh. "Bacot lo, Tes! Kayak lo bakal menang aja!"
"Suit doang?" Nantes merasa tertantang. Ia pun segera mengajak Reki adu suit yang langsung Reki iyakan dengan senang hati.
Hasilnya sungguh di luar dugaan. Membuat Daren terkejut bukan main dan tawa Reki terhenti. Nantes menang suit dari Reki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAELA
Teen Fiction(COMPLETE) Mikaela, yang karena kecantikannya membuat dia menjadi populer dan jadi incaran banyak cowok di sekolah hanya dalam sekali lihat. Tak terkecuali Reki, si cowok nomor wahid dan cowok pujaan di sekolah yang juga menjadi front man The Strays...